1. Kenalan

291 50 9
                                    

Aku menatap tidak percaya ke arah gadis muda didepanku dan Tery, yang adalah ibunya Tery!?

B-bibi Clarissa..

Kok bisa jadi gini??

"Hm? Kalian tampak pucat, apa kalian sedang tidak enak badan?" ucap.. bibi Clara.. anjir, rasanya kok aneh gini😭 aku hanya diam memegang erat lengan Tery. Seperti yang diharapkan, Tery bisa menjawab dengan nada tenang.

Kalau aku sih dah pasti geter-geter.

"Kami baik, baik kok. Hahaha." Tery tersenyum sambil menggaruk pipinya. Diluar sih dia tampak kayak malu-malu, sayang sekali aku yang dah 5 tahun pacaran ama dia tau, jika saat ini Tery lagi gugup dan terkejut dengan pikirannya yang kacau.

Yah siapa sih yang bakal bisa ngira jika suatu hari, kamu tiba di tempat entah dimana ini, ketemu sama ibumu versi anak muda, bahkan lebih muda darimu!

Gimana rasanya hah!?

Kaget? Iya, bingung? Banget.

"Halo, namaku Terrence, panggil saja Tery. Dan ini Coraline."

Tery sedikit bergerak mengkode untuk menyuruhku menyapa. Dengan sedikit gugup aku menelan ludah dan mulai tersenyum ramah. "Hai, panggil saja Cora. Senang bertemu denganmu."

Bibi Clara--tidak, Risa, tersenyum menganggukkan kepalanya terlihat sangat senang dan bahagia. A-ada apa dengan Bibi..?

Sumpah.

Rasanya aneh banget!

Melihat calon ibu mertuaku versi muda itu.. ༎ຶ‿༎ຶ

Lalu aku tiba-tiba menyadari apa yang Bibi kenakan. Pakaian pelayan..? Emmmm???•-•

Sepertinya Tery menyadarinya juga, karena itu dia bertanya kepada.. ibunya. "Kenapa kamu pakai pakaian.. pelayan..?"

"Karena aku memang pelayan?" Jawab Bibi Clara sambil memiringkan kepalanya bingung. Ekspresinya seperti mengatakan 'bukankah jelas? Kalau pakai pakaian pelayan ya berarti pelayan,kan?'

"Oh.." jawab Tery dengan tanpa tenaga.

Tery ku yang malang.

"Oh! Astaga, aku lupa! Ayo duduk dulu. Sangat tidak sopan membiarkan tamu terus berdiri." Bibi kemudian mengarahkan aku dan Tery ke kursi-kursi terdekat sementara Bibi duduk di salah satu kursi diseberang kami.

Ekhem--

Deheman dari Bibi membuatku dan Tery menegang, dari posisi duduk dan senyumannya, rasanya kayak.. kami akan di introgasi.

Aku menelan ludahku dengan kasar menunggu apa yang akan Bibi katakan kepada kami.

"Hei hei~ kenapa tegang? Aku hanya ingin bertanya bagaimana kalian bisa disini kok."

...

Untuk menjawab pertanyaan Risa, Cora mewakili Tery yang kayaknya masih terlihat kacau untuk menceritakan kejadiannya. Tentu saja dengan memotong bagian lukisan-lukisan yang ada di gudang + bagian soal ibu Tery.

"Oh? Kalian masuk ke dalam Canvas kosong?"

"Itu benar."

"Hmm.."

Risa memiringkan kepalanya sedikit saat dia tampak sedang berpikir. Tery melihat reaksi ibunya aneh, karena itu dia bertanya. "Ada apa?"

Risa segera kembali sadar dan tertawa canggung. "Hahaha, tidak kok, hanya mengingat sesuatu dimasa lalu."

Mata hijau miliknya menatap ke arah Tery dan Cora secara bergantian. "Memangnya Canvas itu punya siapa?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Masuk Ke Canvas 🍏Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang