Jia berlari menyusuri koridor sekolah.
Hatinya memburu disetiap langkahnya mencari jalan keluar.Dibelakangnya seseorang berjalan dengan santai dengan sebuah kapak ditangan kanannya.
"Aduh jia jia , gausah lari , nanti kamu capek lohh " pria bertopeng putih itu menyeringai melihat jia yg panik karna jalan yg ia lalui ternyata berakhir buntu.
Jia lelah.
Bagaimana tidak, baru bangun dari tidur langsung diajak lari larian.kan nyawanya belum semua terkumpulJia tertidur diruang perpustakaan.
"Tolong jangan bunuh saya " kata jia sambil menggenggam erat gagang pintu ruang laboratoriun yg berada paling ujung.
Mau masuk juga gabisa , ruangannya sudah terkunci.
"Apa? Jangan bunuh kamu ?" Lalu pria bertopeng itu terdengar tertawa. "Sia sia dong usaha saya dari tadi" katanya dengan nada sedih yg dibuat buat
"K-kamu siapa ?! K-kenapa kamu mau bunuh saya ?!"
"Gua siapa? Haha, lo gausah tau deh , nanti kan ga lucu kalok lo ngadu ketemen lo" kata pria tersebut yg sudah berada dekat sekali dengan jia, setelah itu pria tersebut terlihat berfikir ."eh nggak deh , kan lo bakal mati sekarang , gimana mau ngadu "
"P-PERGII!"
Suara menggelegar jia bagai lelucon ditelinga pria tersebut , karna pria tersebut terlihat tertawa sambil memegang perutnya, lalu kembali menatap jia sambil mengangkat kapak yg sejak tadi dia genggam.
"Ada pesan terakhir , nona jia ?"
Jantung jia rasanya mau copot saja.
Jia hanya bisa pasrah dengan apa yg akan terjadi padanya. Mau lari juga gimana?
Yg bisa ia lakukan adalah memejamkan mata dan terus berdoa sejak tadi. Dia terus berdoa , sampai doa makan pun dia sebut."Baiklah , kalau tidak ada pesan, selamat tinggal jia ahahahahaa"
Brakkk
"Lo gapapa kan ?! "
Jia membuka matanya dan....
Apa ini?jia masih hidup ?
Trus itu kok pria bertopengnya tengkurep ?"Ayo ikut gua "
Orang tersebut langsung menarik tangan jia pergi dari sana. Jia diam saja karna dia masih berusaha mencerna apa yg terjadi sampai tidak sadar mereka sudah sampai di lapangan sekolah.
"L-lo siapa ? " kata jia yg membuat pria yg menyeretnya tersebut berhenti melangkah yg berbalik badan
"Ini gua , lee haechan.pria tertampan dimuka bumi ini " katanya seraya menaik turunkan alisnya
"Dih"
"Udah ayo cepet keluar, nanti si onoh bangun trus jadi bunuh lo gimana ?"
Katanya sambil kembali menarik tangan jia , setelah kaluar dari gerbang sekolah jia kembali melepas tangan haechan yg melekat di pergelangan tangannya
"Kenapa lagi , hah? " kata haechan ikut berhenti melangkah
"Lo ngapain disini ? " tanya jia penuh selidik mengingat teman kakaknya ini sudah lama tamat, jadi tidak mungkin dia datang kesini kecuali memang sengaja , apalagi dimalam hari seperti ini.
"Ya buat nolongin lo lah. kenapa ? Lo gak mau gua tolong ? "
"Kok lo tau gua ada disekolah ?"
"Emm it-"
"Lo ngintilin gua fix " kata jia dengan tangan yg dilipet didepan dada
"Dihh, gua?! Ngintilin?! Elo?! "