Prolog

2.8K 118 6
                                    

"Please, berhenti."

Nayeon memejamkan mata saat pria itu bermain di bagian bawah tubuhnya. Jari-jarinya begitu lihai mengusap dan mengelus kulitnya, membuat napasnya kian memburu. Tubuhnya terasa panas.

"Please, stop." Sejujurnya, Nayeon tengah merasakan pergolakan batin luar biasa.

Disatu sisi, ia begitu mendambakan sebuah sentuhan yang bisa meredam kobaran api yang tengah membakar gairahnya. Namun, di sisi lain, akal sehatnya masih tersisa cukup banyak.

Nayeon meraih tangan pria itu, lalu mencoba menjauhkannya, dan berhasil. Napasnya tersengal-sengal, matanya kembali terbuka. Saat itu ia berhasil melihat wajah pria yang bahkan tak ia ketahui namanya.

"Siapa bilang gue udah selesai?"

Nayeon terbelalak melihat pria yang kini tengah berlutut tepat di depannya dan menyerukkan wajahnya di bagian bawah sana.

"Lo..., apa yang lo..., please..., stop."
Nayeon meraih bahu pria itu dan memegangnya erat. Pria itu berhenti sejenak untuk menatap ke arahnya. Gairahnya kian meledak-ledak saat memandang ekspresi wanita diatasnya.

"Sekarang giliran lo yang muasin gue," ucap pria itu sambil menjatuhkan tubuh Nayeon di atas tempat tidur.

Nayeon berusaha mundur. Namun, percuma saja, pria itu sudah berada di atasnya dan langsung menciumnya liar. Nayeon kembali merasakan tubuhnya meremang saat tangan pria itu mulai menyentuh setiap jengkal tubuhnya. Semua yang menutupi tubuhnya pun sudah terlepas dan kini ia sudah tidak memakai sehelai kain pun.

"Lo seksi, Babe."

Pria itu makin mengeksplorasi tubuhnya, dengan cara yang begitu lembut nan panas. Nayeon meraih kepala pria itu dan memeluknya erat. dia tahu, akal sehatnya mulai habis akibat gairah yang entah dari mana datangnya.

"Lo harus ngerasain nikmatnya malam ini."

Nayeon tidak menjawab dan semakin bergerak gelisah. Tiba-tiba Nayeon merasakan sebuah benda keras menyentuh pahanya. Bahkan kakinya juga sudah terbuka lebar.

"Percaya. Buka lebar kaki lo, dan lo akan tahu apa yang bakal gue lakuin."

Saat itu juga, pria itu memasukkan miliknya ke dalam tubuh Nayeon, membuat wanita itu mengejang. Apalagi, saat pria itu mulai bergerak. Nayeon memekik tertahan. Ia tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya. Rasa perih menghunjamnya, namun kenikmatan juga tidak bisa ia abaikan.

"Please, terus..., jangan berhenti."

Pria itu menyeringai mendengar ucapan wanita di bawahnya. Ditariknya tubuh Nayeon, lalu kini tubuh wanita itu sudah berada di
atasnya. Tidak lupa, ia meraih wajah Nayeon dan menciumnya ganas sembari terus bergerak sesuai irama.

"Lo hebat, Babe. Gue mau ngerasain lo lagi sepanjang malam ini."

Nayeon tidak menjawab. Kepalanya terasa berat. Yang ia ingat hanyalah pria itu yang bergerak makin liar di dalamnya.

Namun, tiba-tiba pria itu mengubah posisinya menjadi duduk dengan Nayeon yang masih berada di pangkuannya.

"Kita gerak sama-sama," bisiknya sensual dengan mata yang sudah mengabut akibat gairah yang memuncak. Keduanya pun terus bergerak bersama dengan berulang kali mendesah penuh kenikmatan.

"You're amazing."

Pria itu merasakan napasnya memburu. Wanita yang berada di pelukannya ini benar-benar luar biasa walaupun ia tampak amatir. Namun, di beberapa kesempatan, wanita ini bisa membuatnya mengeluarkan desahan penuh kenikmatan. Mereka berdua berhasil merasakan puncak kenikmatan dalam waktu hampir bersamaan.

Perlahan, pria itu meraih tubuh sang wanita, lalu memeluknya.

"Next time, gue gak mau pakai kondom," bisiknya pelan.

♡♡♡♡♡

♡♡♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝙽𝚊𝚢𝚎𝚘𝚗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝙽𝚊𝚢𝚎𝚘𝚗

𝙽𝚊𝚢𝚎𝚘𝚗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeongyeon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeongyeon

ᴍʏ ʙᴏꜱ ɪɴ ᴍʏ ʙᴇᴅTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang