"Sepasang mata menatapku, takdir menerpaku pertemuan itu membawaku ke delusi dejavu. Dimana aku merasa mengenalnya tapi belum pernah bertemu dengannya, jiwaku terasa hangat tapi sedih kenapa aku merasa bersalah?"
.
.
.
"Oh terima kasih tuhan" xiao zhan bangun dalam keadaan linglung terbaring di atas kasur pasien dalam ruangan lain, bukan kamar mayat sebelumnya. "Ada apa denganmu kau membuatku khawatir, tiba-tiba matamu ke atas seperti orang kesurupan lalu badanmu kaku dan pingsan, apa selama ini kau memiliki riwayat penyakit tertentu, ah tidak-tidak! Lupakan, sekarang bagaimana keadaanmu zhan?" dari cara bicara li Qin ia terlihat sangat khawatir, tapi zhan tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya, zhan membawa punggungnya duduk bersandar masih merasa janggal dengan apa yang terjadi.
.
.
.
Langkah zhan terlihat terburu-buru menenteng tas ransel, kala itu cuaca sangat bagus matahari tersenyum cerah tetapi li Qin berjalan cepat mengimbangi langkah kaki panjang zhan yang 2 langkah lebih cepat darinya "zhan urungkan niatmu itu, kondisimu sedang tidak baik zhan ku mohon!" sampai di depan pangkalan kapal penelitian cukup besar zhan menghela nafas membalik badan melihat ke arah li Qin dengan malas, "kau tahu sudah sejak lama aku ingin ke tempat itu, bahkan sudah menjadi impianku" li Qin mengepal erat kedua tangannya menahan sesuatu "zhan dengar, aku tahu tapi kau bisa menundanya" bujuk li Qin sekali lagi "tidak bisa." zhan teguh pada pendirian "hei, kenapa kalian berdua bertengkar?" stephen chow pria paruh baya penuh pengalaman datang mendekat ke arah mereka "profesor..." zhan memberi bungkukan hormat sebagai junior lebih muda "ada apa ini zhan apa kau memiliki masalah dengan em..." stephen melihat detail ke li Qin "kekasihmu?" celetuknya "ah, anda salah paham profesor dia temanku kami hanya teman seangkatan sewaktu SMA." sela zhan menampik dugaan stephen "oh begitu, jadi kenapa ia terlihat marah?" tanya stephen kembali "maaf tuan profesor bisakah kau menunda perjalanan anda atau setidaknya biarkan zhan tidak ikut dalam misi ini beri dia cuti!" li Qin menumpahkan semua kekhawatirannya, zhan menggeplak pelan dahinya menggeleng tidak memaklumi keinginan li Qin "tentu tidak bisa kak, kami membutuhkan zhan dalam misi ini" Guli nazha datang menimbrung gadis muda berperawakan tubuh profesional sexy itu mendekat, ia adalah penyelam handal "nazha..." lirihnya.Li Qin pada akhirnya kalah telak dalam membujuk zhan "semua orang sudah berada di dalam bilik kapal, segeralah menyusul" stephen menepuk pundak zhan melirik sekilas melempar senyum ramah ke li Qin, li Qin membalas dengan anggukan "berjanjilah zhan kau akan pulang dengan selamat!" li Qin menyeka air mata miliknya yang hampir jatuh dari sudut mata "aku janji semua akan baik-baik saja, setelah aku pulang, aku akan membuatmu mencicipi resep roti buatanku yang baru!" zhan mengusap kepala li Qin dengan akrab.
Setelah selesai berpamitan zhan akhirnya bisa menaiki kapal tanpa ada rasa beban lagi, dan setelah semua penumpang juga barang-barang di naikan kapalpun mulai berlabuh. Zhan memasuki ruang kapal cukup luas melewati koridor zhan agak gugup pasalnya ini perjalanan pertamanya mengarungi samudra sebagai ilmuan peneliti muda dalam bidang kelautan, rasa rindu pada sosok ayahlah yang membuat zhan membuang semua keraguan dan ketakutannya. Tiba-tiba "akh!" tubuh zhan menabrak orang lain "apa kalian berdua baik-baik saja?" keduanya jatuh terduduk yang satu menjatuhkan banyak berkas berserakan, stephen membantu zhan berdiri, "maafkan aku, ini salahku" tetapi zhan justru membantu orang yang di tabrak memunguti berkas yang berserakan, zhan melihat salah satu berkas yang berserakan terdapat sebuah peta, gambar dan tulisan kuno aneh 'apa ini?' pikir zhan dalam hati.
"Maafkan kelalaian wang yibo sepertinya dia juga tidak sengaja, ini juga pertama kali baginya di sini sama sepertimu zhan..." wang yibo pemuda berwajah datar itu langsung merebut berkas yang di pegang zhan "eh?" zhan kaget dengan perlakuan yibo "dia putra angkatku sangat menyukai keindahan lautan, yibo perkenalkan ini zhan dia seumuran denganmu kan!" stephen memperkenalkan zhan dengan ramah kepada yibo tapi yibo memilih acuh dan berjalan pergi meninggalkan keduanya, sebelum pergi zhan menatap wajah yibo keduanya saling memandang waktu seolah berhenti saat mata mereka bertemu, pertemuan itu berlangsung singkat.
'Aku bertemu orang asing aku tidak mengenalnya dan dia tidak mau mengenalku itulah yang terpikir dalam logikaku, tetapi ada magnet yang sedikit mengikat menarik penasaran sosok dinginnya.' ungkap zhan dalam hati.
(Gambar comot google pinjem buat ilustrasi)
Sampai di sini.
Semua chapter akan ku kasih video musik inspirasi menulis ku, jadi silahkan dengar dan resapi, jika tidak suka skip cerita jika suka tinggalkan jejak baca gratis pencet vote juga gak bayar. Komen pedes asem manis nano-nano juga gratis. Ya pengertian aja sih enaknya gimana kan.
Bjyxszd.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siren : Heartbreak Island
Fantasy"Jika hatimu telah hancur, orang sekitar maupun apa yang ada di hadapan tidak lagi bisa di harapkan, datanglah temui aku di sini. Aku akan memelukmu memberimu ketenangan abadi keheningan bersama kedinginan hatimu akan beku tertelan di dalamnya. Jang...