Tringg...tring...tring...
Bunyi jam weker di atas meja membangunkan manusia yang tadinya tertidur nyenyak,Alana meraih jam itu dan mematikannya,ia beralih duduk sambil mengumpulkan nyawa.
Gadis yang bangun pagi-pagi buta ini adalah Alana Caramela,dia selalu bangun pukul 4 pagi untuk beberes rumah dan menyelesaikan pekerjaan rumah lainnya.
Perlahan tapi pasti Ana bangkit dari ranjangnya dan menuju kamar mandi untuk cuci muka,setelah itu ia menuju dapur.
Dilihatnya kamar adiknya masih gelap,pertanda sang pemilik masih nyenyak tertidur,Ana melanjutkan langkahnya menuju dapur,dan ia mulai memasak,ini adalah rutinitas dia setiap pagi.Setelah ia selesai memasak,ia melanjutkan beberes rumah.
Setelah berkutat lama dengan pekerjaan rumah,Ana menuju kamar untuk mandi dan bersiap-siap berangkat sekolah,ia memakai pakaian osis dengan balutan hodie berwarna moca,ia membiarkan rambutnya tergerai,Ana sedikit memoleskan bedak tabur diwajahnya,hanya polesan bedak tipis saja sudah membuat dirinya cantik,memang Ana sudah cantik alami seperti almarhumah Mamanya.
Tak butuh waktu lama,Ana menuruni tangga dan melihat Ayah dan Adiknya sudah duduk di meja makan,disapanya orang kesayangannya itu.
"Pagi ayah"sapa Ana.
"Pagi nak,tumben semangat banget"tutur Bayu.
dan Ana membalas dengan senyuman.Lelaki paruh baya yang bernama lengkap Bayu Utomo Wijaya itu adalah Ayah kandung Alana,lelaki yang pernah menjadi patah hati pertama baginya,tetapi sekarang semuanya sedikit berubah,hubungan ayah dan anak perempuan itu semakin membaik.
"Ayah ini bekal buat Ayah,dan ini buat kamu"ucap Ana sembari menyerahkan kotak makan ke Ayah dan Adiknya.
"Makasih kak"ucap Adiknya.
"Makasih nak,udah repot-repot buatin Ayah bekal tiap pagi"ucap Ayah sembari mengelus puncak kepala Ana.
"Hehe sama-sama,Ayah sama Dito jangan sampai telat makan"senyuman terukir dibibir manis Ana.
Mereka bertiga sarapan dengan damai.
"Kak aku berangkat sama temen,kakak ga usah nganterin aku yah"ucap Dito setelah selesai makan.
"Heum ya sudah,kamu hati-hati"ucap Ana.
Dito lantas berpamitan kepada kakak dan ayahnya.
Dito adalah adik Alana,mereka terpaut umur lumayan jauh,Dito baru umur sepuluh tahun dan sekarang ia duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar,Dito memiliki tampang yang manis mirip dengan Ana,hem calon bibit unggul nih.
Setelah semuanya selesai Ana berangkat sekolah menaiki angkutan umum,sedangkan ayahnya mengendarai mobil tua kesayangannya untuk berangkat kerja,Ayah Ana adalah seorang guru disalah satu sekolah menengah pertama di kota itu.
📍SMA NEGERI 54
Ana berjalan gontai menuju kelasnya di lantai 2 gedung ini,Ana tak sendirian ia berjalan dengan sahabatnya,langkah mereka terhenti saat ada seseorang yang memanggil mereka.
"Woii guys tungguin gue"teriakan itu.
Seseorang yang berteriak itu berlari ke arah mereka.
"Kok gue ditinggal"ucap seseorang.
"Abisnya lu lama"ucap salah seorang lainnya yang kesal.
"Udah ah yok masuk ntar telat loh"lerai Ana,dan mereka melanjutkan langkah menuju kelas.
Kedua wanita itu adalah sahabat Ana.
Wanita dengan potongan rambut laki-laki itu alias tomboy,dia bernama Megina,sedangkan wanita berambut panjang dan badan sedikit berisi yang barusan lari-larian,ia bernama Riri,mereka bertiga sudah lama menjalin persahabatan.****
Bel pulang sekolah dibunyikan,Ana berlari dengan tergesah-gesah,pasalnya dia harus segera sampai di tempat kerjanya,Ana bekerja paruh waktu di cafe dekat sini,ia terpaksa bekerja untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan untuk sedikit membantu keuangan keluarga,meskipun Ayahnya bekerja Ana tetap membantu mencari uang,sungguh anak yang baik.
Ana berlari di lorong sekolah sendirian karena kedua sahabatnya ada urusan yang mengharuskan mereka pulang terpisah,Ana berlari dengan cepat,ia tak mau terlambat lagi,saat Ana akan berbelok tiba-tiba di depannya muncul sosok manusia,Ana menyadari itu ketika sudah dekat dan yap terjadilah tabrakan antara keduanya,Ana terjatuh,tapi anehnya ia tak merasa sakit ia malah merasa ada benda empuk di bawahnya.
Ana membuka mata,sesaat kemudian ia terkejud saat ia menyadari bahwa ia telah jatuh di atas tubuh seseorang.
"Astaga Ya Tuhan,maaf kak maaf saya tidak sengaja"ucap Ana takut,ia membungkukan badan berulang kali.
Manusia itu langsung berdiri dan merapihkan pakaiannya. Ana sudah sangat takut kalau orang itu akan ngamuk padanya,ia menutup mata dan berdoa dalam hati.
Tapi apa yang terjadi diluar dugaannya,lelaki itu berlalu dan hanya mengucapkan kata yang singkat.
"Lain kali kalo lari hati-hati"ucapnya sambil berlalu.
Ana terpaku,ia melihat lelaki itu berlalu sampai tak terlihat lagi.
Ana bersyukur karena laki-laki itu tidak marah padanya,ia memaki dirinya karena sudah bodoh lari-larian seperti tadi.Ana teringat ia harus segera sampai tempat kerjanya.Ia melanjutkan langkahnya.
Beberapa menit kemudian Ana sampai di tempat kerja,ia langsung berganti baju dengan sragam kerja dan tak lupa ia memakai apron kebanggaannya,yap Ana bekerja sebagai pelayan cafe.
Ana melakukan pekerjaanya dengan sepenuh hati,ia selalu berdoa agar lelahnya bisa menjadi sesuatu yang berguna dan Ana selalu menjalankan hidupnya dengan rasa ikhlas, karena ia percaya kalau semuanya sudah digariskan oleh Tuhan
Cilacap,14 Maret 22
KAMU SEDANG MEMBACA
The Caramela
Ficción General"Kenapa harus aku? Karena Tuhan tau kamu bisa melewati ini semua. Banyak orang mengira,tertawa artinya kita baik-baik aja.Mereka gak tau seberapa palsu senyum yang kita perlihatkan. Perasaan bahagia seringkali muncul tetapi langsung diambil alih ole...