06. What if I like u?

643 89 2
                                    

____

Setelah kejadian di ruang club, Rika masih overthinking di kelasnya.

Jam pelajaran kedelapan ini adalah Prakarya, jadi dia bisa sedikit santai.

...Aku masih harus mengembalikan buku ke perpus..

Rika takut akan ada gosip yang tidak-tidak bermunculan. Dia terus melamun, sampai perkataan dari Bu Okta menyadarkannya.

"Avlen, Yena, Adit, Quin, dan Rika.Kalian kelompok 2 ya!"

Untuk sekian kalinya, ini adalah tugas kelompok yang sangat Rika benci. Apalagi dia tidak terlalu akrab dengan teman di kelompoknya.

Lagipula ini hanya praktek stek saja kan, kenapa harus berkelompok juga?

___

"Segitu dulu yang bisa ibu sampaikan, besok terakhir!Jadi kerjakan hari ini dengan kelompok kalian, no REASON"

Bu Okta keluar kelas dan sekolah berakhir.

Ini benar-benar membuat Rika benci akan pelajaran prakarya.

Teman satu kelompok Rika berkumpul di meja Avlen. Dan memutuskan di rumah siapa mereka akan kerja kelompok.

Ujung-ujungnya adalah di rumah Avlen.

Setelah keputusan didapatkan mereka berjalan bersama di lorong, saling mengobrol, Avlen juga sudah menyiapkan beberapa mobil lagi untuk ditumpangi.

Ya, mereka mengobrol selama di lorong sekolah. Kecuali Rika, nah look at this! Mereka berempat seru sendiri, Avlen pun juga diajak mengobrol oleh Adit.

Sedangkan Rika?Dia berjalan di belakang mereka. Hal itu terjadi sampai depan gerbang.

Di gerbang sekolah itu, sudah ada 2-3 mobil yang terparkir rapi.

Ah..

Rika melihat Xavier yang sedang duduk di mobil paling depan. Untung saja Xavier tidak melihatnya.

Teman-temannya mulai masuk di mobil pertama dan kedua. Mobil paling depan, seperti biasa Avlen dan kakaknya. Tapi kenapa Adit ada disitu. Mobil kedua, Quin dan Yena.

Rika sudah terbiasa dengan ini, dia masuk ke mobil ketiga, mobil terakhir.
Dia sudah memiliki dugaan bahwa ia akan terkacangi nantinya.

Sopir di mobil ketiga benar-benar sefrekuensi dengan Rika, beruntung dia memiliki teman mengobrol.

Rika dan sopir itu terus mengobrol yang akhirnya sampailah mereka di kediaman Yudan, lebih tepatnya masih mansion.

Rika dkk terperangah melihat besarnya mansion itu.

Mereka mulai turun dari mobil, begitupun Rika.

"Semangat pak!" Rika memberi semangat kepada sopir itu sebelum pergi.

Dia menyusul teman-temannya yang sudah berjalan jauh.

Mereka memasuki mansion itu.

"Aku pulang" Ucap Avlen.

Terlihat seorang wanita yang bergegas menyambut, dia memeluk Avlen dan juga Xavier.

"Halo tante"

Adit, Quin, dan Yena memberi salam kepada wanita itu.

"Permisi, aku juga ingin memberi salam.." Bisik Rika.

"Sebaiknya tidak usah" Senyum Yena.

...Untung masih di rumah orang.

Dibalik itu Xavier melihatnya dengan jelas. Tapi dia memutuskan untuk langsung pergi ke lantai atas.

"Loh!Kamu yang waktu itu kan?!"

YOURS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang