brother--3--

24 2 0
                                    

ceklek

"dengan keluarga jevana" panggil sang dokter

"kita dok, saya orang tuanya" jelas Suho

"bagaimana kalau kita berbicara di ruangan saya saja?"tawar dokter

"baik dok" terima Suho

sesampainya di ruangan dokter

"jadi anak kalian mengalami leukemia atau biasa disebut dengan kangker darah biasanya disebabkan karena lebih banyaknya sel-sel darah putih kebanding darah merah, terkadang orang yang memiliki penyakit leukemia juga tidak memiliki gejala tetapi ada gejala yang sering terjadi seperti mimisan, nyeri dia area sendi atau tulang, cepat kelelahan atau pusing dan kehilangan selera makan dll" jelas dokter panjang

semuanya terkejut karena selama ini anak mereka baik-baik saja sakit pun jarang dan tiba-tiba di nyatakan sakit leukemia

"dokter serius dok jangan bercanda!!" marah jevano dengan mata yang sudah berkaca-kaca

"shutt udh' sekarang kalian tenang oke, jangan nangis sekarang tugas kita adalah semangatin nana biar cepet sembuh bukannya nangisin dia nanti kalo Nana liat kita sedih dia juga ikut sedih" bujuk Suho yang sedang memeluk istri dan anaknya

tok tok...

ceklek

"na" lirih jevano sambil menghampiri kembarannya itu

"nono lo knp sedih gitu gue gpp udh tenang aja" ucap jevana dengan santai

"dad, mom aku sakit apa?" tanya jevana dan mereka semua pun hanya membuang tatapan satu sama lain tanpa ada niat untuk memberi tau jevana

"jawab dong! kok kalian malah diem aja!?" kesal jevana karena keluarganya tidak ada satupun yang ingin memberitahukan penyakitnya itu

"leukemia, nana kena penyakit leukemia" lirih Suho

Dan jevana pun terdiam

"masih bisa sembuh kok na tapi Lo harus ikut kemo ya?" ucap jevano tiba-tiba karena tau pasti kembarannya itu lagi mode takut sekarang dan ia pun menggenggam tangan kembarannya itu

tidak ada jawaban sama sekali dari jevana

                               ~•~

beberapa hari kemudian

sekarang jevana javano mommy dan Daddy sedang membereskan barang-barang karena jevana sudah boleh pulang, skrg keadaan sudah hampir seperti semula jevana sudah mulai menerima dan mengerti tentang penyakitnya

"udh rapi semua?" tanya daddy Suho

"udh" jawab mereka kompak

"yauda ayo" ajak Suho

mereka sekarang sedang berada di mobil menuju rumah

selama perjalanan tidak ada yang bicara sama sekali

"dah sampe" ucap daddy

merekapun turun dan mengambil barang-barang yang ada di bagasi mobil

"udh na lu naik duluan aja ini biar gue aja yang bawa" suruh jevano

"ga usah udh mana sini barang gue" tolak jevana

"gue aja yang bawa na" tekan jevano

"suka-suka lu deh no yauda gue naek, nanti bawa ke kamar gue lo ye" kelas jevana

"iye-iye" jawab jevano

Dan jevano pun Mambawa barang jevana ke kamar

"nih barang-barang Lo" sodor jevano

"taro situ aja" tunjuk jevana dan jevano pun menaruh barang itu ke tempat yang di suruh jevana tadi

setelah menaro barang jevano pun langsung pergi ke bawah meninggalkan jevana

sementara di bawah

"no nana nya mana suruh turun makan dulu" tanya mommy

"ada mom di kamar wait" balas jevano

"panggil gih" suruh Irene

"wait mom" ucap jevano yang sedang mempersiapkan tenggorokan nya itu

dalam hitungan ke 3

   1

   2

   3

"NANAA TURUN DI SURUH MAKAN SAMA MOMMY" teriak jevano yg sangat keras

"IYA SEBENTAR GA USAH TERIAK-TERIAK BISA KALI" kesal jevana

"Abang kamu tuh ya kebiasaan mommy suruh kamu tuh samperin bukannya teriak-teriak kayak di hutan gitu!" Marah Irene

"hehe maaf mom habisnya Nono dah pw mom males ke atas" bela jevano cengengesan

"dia kan sodaranya monyet mom makanya teriak-teriak" sambung jevana yang baru saja duduk di meja makan

"soadara" ucapnya sewot "berarti lo jg dong na kan kita sodara kembar berarti lo dong monyetnya" ketawa keras jevano

sedangkan Suho sedaris tadi hanya nyimak sambil makan saja tiba-tiba angkat suara "udh udh makan cepetan ngomong Mulu kalian tuh"

dan merekapun sudah rapi makan

                            ~•~

sekarang si kembar sedang berada di kamar jevano mereka sedang bermain PS 5

"ayo ayo dikit lagi" gereget jevano

Dann "GOALLLL" teriak jevano

"1-2 na" goda jevano "yee masih awal ya ini jangan gaya deh Lo" sewot jevana

sepanjang jalannya waktu bermain skrg waktunya sudah mau habis dan sekarang poinnya adalah 1-3 sampai akhirnya ya Nana kalan karna poin dia kalah banyak haha

"udaah jangan maen bola mending maen yg Laen aja kyk maen GTA, Tekken, Naruto, Sonic, Lego" ajaknya, iya betul itu adalah permainan yang gampang-gampang

"lah itu mah gampang bocah juga bisa main"

"lah bola juga gampang emang kata Lo bocah ga bisa maen bola" sinis jevana

"gampang-gampang kalah" sindir jevano

PLAKK

"awh swhh sakit na" kesal jevano sambil mengusap-ngusap kepalanya yg tadi di tabok sama jevana

"sorry ututu yg mnh yg sakit abangku" ledek jevana yg sedang ngomong dengan mulut yg monyong

"rusuh Lo udh Sono maen tuh sendiri" kesal jevano membanting stik PS-nya dan beranjak keluar kamar

"dihh ngambek" ucap jevana yg fokus ngeliatin jevano "NOO MO KMN MASA GITU AJA NGAMBEK LO" teriak jevana

"apa gua mukulnya terlalu keras kali ya" pikirnya "ah bodo lah lagian dia duluan ngatain gue" ucapnya yg melanjutkan bermain PS-nya sendiri

TBC

hello
kalian apa kabar?? kalian suka ga si sama cerita ini wkwk
semoga aja si suka ya hehe
maaf ya ku jarang up huhu
semoga kalian ga bosen ya baca cerita ini hehe

thankyouu

Jangan lupa vote and Comment yaa





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my brother | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang