Tea, Taehyung Kim. Dia selalu punya jawaban atas semua masalahnya dan Jeongguk selalu coba memahami kenapa dia memilih jawaban itu. Namun tidak, tidak untuk jawaban yang satu ini.
"Well, It's just having sex."
"Yeah, Just having sex." Suaranya meninggi, membuat pemuda lain yang duduk di kursi terkekeh heran atas reaksi sang sahabat.
"Kau lupa meminum obatmu? Apa kau demam?" tawa Taehyung tak lagi membuatnya senang, tawa Taehyung membuatnya makin kesal. "Hey, stop being childish Jeongguk. Aku dan kau itu Alpha, kita tak mungkin bisa hamil meski melakukannya sampai satu juta atau milyaran kali."
"But not with them!"
Taehyung berhenti tertawa, dia berdiri lalu melangkah mendekat. Pada Jeongguk, teman, sahabat, adiknya. "Why? Tell me," katanya seolah tak paham.
"Mereka bajingan." Seperti mengadu, seperti berkata jika anak-anak nakal itu mencuri mainannya. Jeongguk, Alpha muda ini memang selalu baik dan Taehyung diam-diam mengaguminya.
"Lalu bagaimana denganku? Aku sama seperti mereka, jadi aku juga bajingan, kita semua bajingan."
"No, kau tidak sama."
][][
"Applause!"
Secara serempak para penoton bertepuk tangan menyambut sang president council baru mereka, Taehyung Kim. Alpha muda itu menyeringai, dibalik punggungnya ada tiga kandidat lain yang mengulum bibir saat Taehyung maju ke depan untuk memberi sepatah dua patah kata.
"Saya sangat berterima kasih pada semua yang telah mendukung saya, saya di sini karena kalian, karena kita semua memiliki satu tujuan yang sama. For the short period, for us, for glory of Lumiere. I am, Taehyung Kim, will give all of me for Lumiere."
Taehyung bungkukkan badan, satu tangannya menyentuh dada, tak ada satupun tahu jika diam-diam dia menyeringai puas. Semua sudah berada dalam genggamannya, semua yang dia inginkan pasti dia dapatkan, semuanya.
Lalu ada beberapa hal lagi yang perlu dia selesaikan, Taehyung ingat. Dia perlu menutup rapat mulut para Alpha itu setelah meladeni para Dewan Guru dan Kepala Sekolah. "Aku percaya kamu akan membawa Lumiere dalam masa jaya selanjutnya, seluruh dekan bahkan dewan guru menaruh harapan besar padamu nak." Bahu Taehyung terasa berat karena tepukan Kepala Sekolah yang tidak main-main bahagianya melihat Taehyung menjabat sebagai Pressident Council. Sungguh, orang tua itu memang sangat senang sebab dua hari yang lalu Taehyung memberinya satu koper penuh uang untuk jabatan ini.
"Tentu saja, saya pasti berusaha dengan sepenuh hati untuk masa jabatan ini." Seperti yang semua orang harapkan, Taehyung memang pembicara yang sangat handal. "Permisi, saya akan menemui teman-teman saya terlebih dahulu."
"Oh, tentu saja, pergilah, selamat menjalankan tugas barumu."
Kini Taehyung mengabaikan tawa-tawa menjijikkan semua orang, melangkah penuh percaya diri pada sekumpulan Alpha yang harusnya menjadi saingannya. Oh, baiklah, mereka tidak pernah menjadi saingan, mereka hanya anjing yang perlu dipuaskan.
"Jadi?" Namjoon, pemuda tinggi dengan wajah maskulin yang otaknya sangat encer itupun tidak main-main kelaparan. "Malam ini?"
"Class of president?" kekeh geli Jimin menyambutnya.
Taehyung memutar matanya malas, menatap satu-satunya Alpha yang tidak bereaksi menjijikkan seperti halnya mereka kemudian bersuara. "Yeah, Class of president."
][][
Mari kita berhitung, satu, dua, tiga...
"Your fucking ass swallow my dick." Satu tamparan di pantat Taehyung makin membuat kewarasannya hilang. Mulutnya penuh dengan penis Jimin, tangannya lemah kehabisan tenaga, lubangnya di gempur hebat oleh Namjoon, lalu Jungkook semakin beringas menyedot semua sari dari penisnya yang tak berhenti mengeluarkan precum. Semua kacau balau, tak ada batas norma di tempat ini. Para Alpha muda itu berpesta pora hingga kewarasan mereka musnah.
"Kau harus rileks Taehyung, kau menjepitku begitu kuat." Tak seperti perkataannya yang begitu perhatian, Namjoon menyodok kasar lubang Taehyung, mengambil seluruh pelepasannya hingga puas, hingga tubuh Taehyung tersungkur di ranjang dan jatuh pada pelukan Jimin yang sudah mempersiapkan penisnya.
"Giliranku." Seringai Jimin tak lepas memandang tubuh Taehyung yang berlumur sperma, mereka melakukannya ini entah untuk yang ke berapa puluh kali di hari ini. Well, ini pesta sex, untuk para Alpha. Taehyung menamai kelas kusus ini sebagai kelas para presiden. Tak seorang pun diizinkan masuk kecuali mereka yang di undang oleh sang President council─Taehyung Kim. "Let's sing Taehyung-ah."
"Akhhh─mhh lebih kerashhh."
Mendesah bagai jalang.
"Fuck me─akhhh!! Fuck my ass Park!!"
Meraung hingga suaranya serak.
"Balas ciumanku."
Terbungkam oleh ciuman menuntut Jeongguk yang menginginkan atensi buram Taehyung yang telah carut marut terburai berantakan di gilas nafsu serigala mereka.
"Akh ahh ahh, you're slut Taehyung Kim, fuck, ahh fuck!"
"Yes, I'm."
"Fuck─aahhhh."
][][
"Jerk, what are you doing?!" satu hal yang selalu tak Taehyung mengerti tentang kelakukan aneh Jeongguk akhir-akhir ini, selain sikapnya yang makin bertambah dingin, sorot matanya yang selalu menatap semua orang dengan pandangan tak suka, lalu jangan lupakan semua hal absurd yang tidak masuk akal ini. "Shit! Jeongguk!!"
Apa yang Jeongguk lakukan?
Oh, sial, dia mengusap belahan pantat Taehyung dengan kain basah yang entah ditemukannya dari mana. Tunggu, bukan itu fokusnya, fokusnya adalah apa yang dia lakukan? Oh, bukan, fokusnya tentang kenapa Alpha itu melakukannya? Mengusap pantatnya yang berceceran sperma? Serius? Dia melakukannya? Sialan!
"Aku hanya membersihkanmu." Suaranya tenang, setenang suasana hening yang tengah menyelimuti keduanya setelah pesta gila yang mereka habiskan selama berjam-jam bersama dua Alpha lain yang masih tergeletak di samping ranjang menemani Taehyung. Mereka telanjang sempurna, seperti babi menjijikkan yang tergeletak dalam kurungan; bedanya mereka di atas ranjang, bukan kubangan lumpur atau jerami kasar.
Mereka semua gila.
Dan Taehyung adalah pelopornya.
"Are you serious? Cleaning me?" jika dia seorang Omega maka Jeongguk sudah pasti akan membuatnya terpana, atau barangkali jatuh cinta, oh tentu bisa saja, mudah sekali menyukai seorang Jeon Jeongguk. Namun, sayang sekali Taehyung adalah Alpha bajingan tidak punya otak yang terlalu mencintai kekuasaan. Dia tidak percaya hal semacam itu. Jatuh cinta? Well, hal semacam itu hanya untuk orang-orang cengeng yang lemah, tidak cocok untuknya.
"Yeah, membantumu, Tea."
Tea, always Tea, Taehyung muak mendengarnya.
"Jeongguk," peringatnya penuh kesal, "Berhenti melakukan hal bodoh ini."
"Kau yang harusnya berhenti Tea, berhenti melakukan semua hal bodoh ini."
Taehyung terkekeh hambar, dia pandang langit-langit ruang dalam-dalam. Berhenti?
"Aku tidak punya alasan untuk berhenti, Jeongguk." Kini dia menutup mata, kemudian memberikan jeda lain untuk melanjutkan. "Tidak dalam waktu yang mungkin akan sangat lama."
][][
KAMU SEDANG MEMBACA
CLASS OF PRESIDENT [KookV] PDF ✅
Fanfiction"We're compatible, you understand me more than I can understand my self. I need you, I need you more than my Luna, Tea." ─CLASS OF PRESIDENT [KOOKV - YAOI - 18+ - ABO] PART OF WONDERLUST PROJECT