(1)

51 9 5
                                    

Disuatu hari libur yang adem,
Sore itu anak anak Seido sedang sibuk pada kegiatannya masing masing.

Ada yang mengobrol, latihan, mengerjakan tugas atau sekedar jalan jalan sore.

Tiba tiba, suasana yang tenang itu tergganggu oleh teriakan cempreng seseorang yang sudah mereka kenal,

"Eijuuunn! Main yok!"
Teriak seorang pangeran mungil dari luar pagar lapangan latihan Seido. Tanpa basa basi, tanpa salam.

Dia ga sendiri, dia bawa rombongannya, tak lupa seekor kucing putih cantik disebuah pet carrier. Kucing cantik yang mendadak menjadi primadona di Inashiro.

"Mei?! Ngapain lu disini?!" Miyuki, Mochi dan Nabe yang tadinya lagi ngobrol dekat situ langsung ngehampiri mereka.

Koshuu, Seto, Asada yang sedang main dengan ban juga berhenti. 'Kenapa Narumiya-san manggil Sawamura-senpai ya?' Batin Koshuu

Tamu yang ga nyenengin sama sekali.

Masih kesel mereka tu. Kemarin latih tanding kalah.

"Heh, Kazuya! Gw datang baik baik ya!" Balas Mei. Matanya tetap mencari keberadaan orang yang tadi dicarinya, "mana nih si adek manis?"

"Mau ngapain loh...," Miyuki menghela napas sambil melihat orang dibelakang Mei, "kesini bawa rombongan gini"

"Mau ngenalin calon istri ke Eijun" jawab Mei santai sambil nyengir lebar.

"Huh... istri? Maksud lu?"

"Ahahahahaa!" Mei tertawa melihat wajah Miyuki yang mesem. Auranya dingin banget. Dia tau kalo Miyuki tu punya rasa ama Eijun, cuma ga mau ngaku.

"Jadi mana si Eijun? Hei Itsuki, kau udah kirim pesan ke dia?"

" Udah Mei-san. Dia bentar lagi keluar kamar"
Balas Itsuki sambil ngasih liat handphonenya.

Tak lama kemudian, "Mei-saaaan!" Teriak Eijun sambil ngebawa si gembul. Dia lari dengan hati hati karena takut ngeguncang si gembul.

"Miyuki Kazuya! Kalo ada tamu dateng tu disuruh masuk!" Katanya sambil mendekat.

"Sawamura... kalian janjian mau ketemu hari ini?" Tanya Nabe.

"Iya senpai. Mau main bareng... boleh kan?"

"Boleh. Tapi jangan dibawa ke kamar ya"

"Okeeyy! Sayang Nabe senpai, hehee!" Nabe ngeblush dengernya. 'Ya ampun... Ace kami memang manis'

Eijun berjalan ke pagar buat ngebukain pintunya. "Ayok masuk Mei-san. Maapin si Tanuki ini ngebiarin kalian diluar"

"Hahahahaa... biarin aja dia Ei, dia lagi ngambek karna kalah kemarin"

Miyuki cuma diam merhatiin mereka, 'Sejak kapan sih, Mei manggil Sawamura pake nama kecil?! Aku aja belum!'

Mereka masuk ke halaman berumput di sudut lapangan.

Dia jadi kesel sendiri karna kedatangan orang yang ngebuat mereka kalah, ditambah kata kata Mei tadi, 'Apa Mei mau ngenalin catcher lain ke Sawamura?'

Padahal dia berharap hari libur ini bisa santai.
Biarin aja dah dia.

"Ne ne Mei-san... jadi, mana calonnya?" Tanya Eijun dengan wajah sumringah. Gasabar dia mau ngelihat.

"Sawamura... kamu mau berpaling dari ku?" Miyuki duduk disamping Eijun. Dia narik kecil lengan kaos Eijun.

"Apaan sih lu, jadi sed boi tetiba" Mochi heran sama Miyuki dari tadi, "Woy Mei, pastikan calonnya cantik"

"Pasti cantiklah. Bahkan beda kasta ama punya kalian. Haha"

Mochi memutar mata malas. Dia tau itu. Dari potonya pun nampak kalo itu mahal.

"Bakamura, kita harus punya uang banyak buat maharnya" kata Mochi bercanda.

"Tenang aja Mochi-nii. Pakai uangku. Kau ga perlu nģeluarin uang"

Keduanya tertawa sambil berangkulan. Mei juga ikut tertawa. Padahal masalah mahar itu ga perlu.

Ada ada aja.

"Shirakawa, Carlos, sebenarnya kalian kenapa kesini?" Tanya Nabe. Mereka dari tadi hanya merhatiin 4 bocah itu lagi ngobrol tanpa tau maksud sebenarnya.

"Tadi si Mei mau pergi sendiri. Tumben. Tapi kami ga percaya kalo dia pergi sendiri. Jadi kami  ikut" balas Carlos sambil makanin jajanan yang disediakan.

Shirakawa, Yabe, dan Akamatsu, anak kelas 1 mengangguk, menyetujui kalimat Carlos.

"Maksudku, ikut Mei dengan tujuan?"

"Oohh... Mau ngejodohin kucing Mei ke kucing Sawamura" balas Shirakawa.

Nabe terdiam. Merhatiin Eijun dan Mei, "Kok bisa mereka tetiba akrab karena kucing?"

Sebenarnya, kemarin...

.
.
.

Saya masih belum tau nama kucing mereka
Yang di Daiya no A
Kalo ada yang tau, tolong kasih tau yaa
Thanks

CatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang