Who she is?

6 1 0
                                    

Rangga terbangun dari tidurnya,dia merasakan kepalanya masih pusing dan pandangan nya kabur,dia mencoba mengembalikan pandangan nya sambil menggeleng-gelengkan kepala dan sesekali memukuli kepalanya.

Setelah dia merasa lebih baik Rangga pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, saat akan membuka pakaian dia melihat terdapat beberapa luka di tubuhnya dan dia baru menyadari bahwa semalam dia mendapat serangan dari kekasihnya Rara yang mengira bahwa Rangga memiliki hubungan dengan Rara di belakang dia padahal kenyataannya mereka hanyalah kawan biasa.

Rangga membersihkan tubuhnya sambil menahan dingin air yang menyapu luka di tubuhnya, dia terus memikirkan keadaan Rara saat ini mengingat cerita Rara yang menggambarkan bahwa pacarnya itu posesif dan hubungan mereka selama ini Toxic. Rangga segera beranjak dari kamar mandi dan mengenakan kaus rumahan yang biasa dia kenakan di rumah kemudian dia mengbil ponselnya dan menelpon Rara.

"Raa kamu gapapa kan?". Tanya Rangga setelah Rara mengangkat telpon nya.

Rara hanya terisak dan tidak mengeluarkan sepatah katapun.
"Raa..kamu gapapa kan,pacar kamu ga nyakitin kamu kan?". Tanya Rangga lagi.

"Aku di depan rumah kamu". Lirih Rara

Rangga segera berlari dan membuka pintu rumah nya.

Rara segera memeluk Rangga sambil menangis.

"Aku cape". Ucap Rara sambil tersedu.

Rangga membalas pelukan Rara lalu mencoba menenangkan nya.

...

Rara duduk di kursi meja makan sambil memperhatikan Rangga yang menyiapkan sarapan untuk mereka, terlihat Rara tersenyum kecil ketika menatap pria itu, rangga menyadarinya tetapi membiarkan nya berlalu saja.

"Andai saja pacar aku itu kamu". Bisik Rara yang ternyata sudah ada di belakang Rangga.

Rangga merinding mendengar itu tetapi dia mencoba mengendalikan diri untuk tidak terbuai dalam ucapan gadis ini.

"Sarapan nya udah jadi nih,makan yu". Ucap Rangga.

Rara mengangguk kemudian mengikuti Rangga yang membawa nasi goreng menuju meja makan.

"Makan yang banyak raa biar kamu gedean". Sindir Rangga.

"Emang aku kurus banget ya?". Tanya Rara sambil menunjukan wajah menggemaskan.

Rangga hanya nyengir kuda lalu menyantap nasi goreng buatan nya.

Mereka berdua pun makan tanpa membahas kejadian semalam dan masalah apa yang membuat Rara menangis.

Ditengah perbincangan mera yang begitu asyik Rangga terdiam teringat seseorang yang menolongnya semalam.

"Mikirin apa?". Tanya Rara lembut

"Eh engga, aku kepikiran sama orang yang nolong aku semalam karena lupa bilang terimakasih". Ucap Rangga jujur.

"Ohhhh gitu ya". Rara terlihat sedikit tidak nyaman.

"Aku ke tempat nya aja kali ya buat ngucapin terimakasih sama dia?". Rangga

"Sekarang?". Tanya Rara seolah berharap Rangga tidak mengiyakan.

"Iya Ra,kalo di besokin takutnya aku lupa tahu sendiri kan aku ini pelupa". Jelas Rangga.

Rara tersenyum kecewa.

"Abis makan aku anterin kamu pulang ya Ra". Rangga

Rara mengangguk senang.

.....

Saat di perjalanan pulang Rara bertanya kepada Rangga mengenai sosok yang menolong nya itu.

"Dia perempuan?". Rara

"Iya, dari pakaian nya aku lihat dia sepertinya seorang dokter". Ucap Rangga santai.

"Mmmm kamu suka sama dia?". Cetus Rara

"Ahahahaha lawak ya kamu". Rangga

"Kenapa?salah ya aku tanya gitu?". Rara

"Yaa engga salah sih,tapi lucu aja". Rangga

"Emang aku lucu kan". Ucap Rara manja.

"Iyaa Rara yang paling lucu". Ucap Rangga membuat Rara tersipu.

Beberapa menitpun berlalu, mereka akhirnya tiba di kediaman Rara yang tidak begitu jauh dengan rumah Rangga.

"Aku masuk ya". Ucap Rara

Rangga hanya mengangguk kemudian berlalu pergi.

Sedangkan Rara masih mematung menatap kepergian Rangga.

"Tampan dan  boyfriend abel".  Ucap Rara yang kemudian masuk ke kosan nya dengan wajah baper.

Brukkkkkkk

"Ih kenapa lo ra?". Tanya teman kosan Rara.

"Tidak apa-apa wahai sabahatku yang paling cantik sedunia". Puji Rara yang mengcolek dagu teman nya itu kemudian berlalu masuk ke kosan.

"Dihhh... gila kali tu anak". Ucap Desi teman Rara yang kemudian menyusul langkah Rara.

"Raaaa lo abis jalan sama Rangga?". Tanya Desi.

"Kagaaaaaaaa". Balas Rara malas.

"Lo kaga ada kapok-kapok nya ya, semalem si Dery abis mukulin Rangga sampe babak belur". Ucap Desi serius.

"Serius lo?" Tanya Rara panik.

"Ngapa gua boong pea,apa gunanya gua boong ke elu upil monyet". Cetus Desi kesal.

"Yaa maksudnya kenapa ko Rangga ga cerita ke gua Nyi Desi Ayu Ningsih Putri Agung Nurul Shalehah". Balas Rara kesal.

"Hafal bener lu nama gua ya, gua aja kaga hafal". Ucap Desi

"Eh serius Rangga ga cerita apa-apa ke gua". Ucap Rara

"Takut lo cemas kali". Cetus Desi

"Sayang banget kayanya dia sama gua". Ucap Rara.

"Iya iya tau sahabat Rangga yang paling dia sayangi". Balas Desi kesal.

Mereka berdua malah saling bercanda dan meledek tanpa henti.

"Kalo di pikir-pikir lo cocok sama Rangga". Ucap Desi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Not BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang