'ini gelap.. '
Kimroksoo tidak dapat merasakan tubuhnya sama sekali.
'sepertinya kali ini aku benar-benar mati.. '
Entah kenapa dia tidak panik dengan kenyataan itu. Dia juga tidak merasa sedih. Sebaliknya, justru dia merasa lega. Seperti, syukurlah dia yang mati. Kalau sampai salah satu anggota timnya yang kehilangan nyawa dihadapnya lagi, dia tidak tau apa yang akan dia rasakan lagi. Dia sudah mati rasa karena selalu melihat kematian orang-orang terdekatnya. Lagi pula semua anggota timnya memiliki keluarga yang menunggu mereka pulang ke rumah. Sedangkan dia tidak memiliki siapa pun. Karena itu, adalah hal yang baik bahwa yang mengalami kematian adalah dirinya. Tidak akan ada yang menyesali kematian nya. Yah, mungkin anggota tim nya akan menangis, tapi itu tidak akan lama. Akan mudah melupakan seseorang seperti dirinya.
'Akhirnya aku bisa beristirahat sekarang.. '
Kimroksoo merasa lelah. Dia tidak tau bagaimana dia menjalani kehidupan yang penuh dengan kerja keras saat apa yang dia inginkan adalah menjadi pemalas, tapi dia melakukanya. Dia berhasil melewati kehidupan seperti itu. Yah.. mimpi Kimroksoo adalah menjadi pemalas yang kaya raya. Dia ingin menikmati sisa hidupnya dengan hanya makan, tidur, dan membaca novel kesukaannya. Tanpa harus memikirkan tentang mencari uang. Tapi dia sudah menyerah dengan bagian kaya raya, karena bila dia ingin kaya maka dia harus bekerja lebih keras dan melupakan tentang hari liburnya. Karna itu, dia hanya bekerja secukupnya dan menunggu untuk hari pensiunnya dan menikmati menjadi pemalas biasa. Tapi itu seperti mustahil sekarang.
'Yah, karena aku sudah mati jadi ya begini saja. Aku bisa beristirahat dan tidur selamanya. Itu tidak buruk.'
Begitulah bagaimana dia menghibur dirinya. Kimroksoo bukanlah orang yang memiliki ekspektasi saat menjalani hidupnya. Jika dia tidak berharap, maka dia tidak akan kecewa. Tetap saja, dia merasa sedikit aneh. Mungkin karena dia tidak hidup sampai 40 tahun dan belum bisa merasakan pensiun yang dia impikan. Dia masih ingat, hanya beberapa jam yang lalu, dia masih menikmati hari liburnya dan membaca novel seperti biasa. Novel itu cukup menarik baginya. "Kelahiran Seorang Pahlawan". Kisah tentang bagaimana sang protagonis bisa terus berusaha meski menghadapi setiap keputus-asaan yang membuat nya berpikir betapa berbedanya dia. Tapi dia bukan protagonis. Jadi dia hanya menikmati itu.
'Haa.. Padahal aku belum tau akhir ceritanya.. '
Sayangnya saat itu dia hanya baru menyelesaikan volume 5 dari edisi buku itu. Setelah nya dia mendapatkan laporan dari anggota tim nya tentang panggilan dari tim lain yang meminta bantuan darurat. Dan disanalah dia kehilangan nyawanya. Kemunculan monster aneh yang bertubuh kecil. Tinggi monster itu bahkan tidak sampai satu meter. Mungkin dia disebut monster karena bentuk tubuhnya yang aneh. Dia bertubuh kera dan berkepala seperti kadal atau naga? Karena itu bersisik. Meski begitu daya hancur dari seranganya luar biasa setara dengan bos monster peringkat satu yang pernah muncul di Korea. Karena itu, monster ini munkin akan masuk dalam daftar monster yang tidak berperingkat.
Lebih parahnya lagi kemunculan monster ini berada pada kawasan padat penduduk. Entah bagaimana monster itu bisa kesana tanpa terdeteksi oleh para pengguna kemampuan dan alaram bahaya. Para pengguna kemampuan sekarang kualahan berusaha mengevakuasi para penduduk di wilayah itu. Karena kemunculannya yang mendadak monster itu cukup menimbulkan kepanikan yang membuat mereka semakin kesulitan. Dan kurangnya informasi dan daya tempur disana membuat mereka tidak punya pilihan selain meminta bantuan. Akhirnya tim Kimroksoo pun ikut dalam operasi ini.
Monster itu tipe serangan jarak jauh. Dia bisa menyemburkan semacam lasel dan apapun yang dilewati oleh laser itu akan musnah. Para penyerang jarak jauh juga dikerahkan, namun ternyata karena tubuhnya yang kecil dan gerakan monster yang lincah membuat mereka kesulitan dalam menyerang. Monster itu juga licik karena dia terus begerak ke tempat dimana ada banyak orang sehingga sulit bagi pengguna kemampuan untuk mengerahkan kemampuan mereka karena gerakan mereka terbatas.
Pada akhirnya, saat semua bala bantuan datang dan mereka berhasil mengepung monster itu, setengah kota yang baru dibangun hancur tanpa sisa. Dan pada saat itulah monster itu merasa tertekan dan menunjukkan tanda ingin meluncurkan serangan yang lebih besar. Kimroksoo panik untuk sesaat, karena semua anggota timnya berada digaris depan bersamanya. Kepanikannya itu beralasan karena daya serang monster itu luar biasa. Dan kalau serangan jangka kecil bisa berdampak sebesar itu maka tidak mustahil bila seluruh kota akan luluh lanta bila dia menggunakan seluruh kemampuannya. Dan mungkin orang-orang yang telah dievakuasi juga akan merasakan dampakanya. Seluruh pengguna kemampuan yang melawan monster itu sekarang juga tidak akan tersisa. Itu yang terburuk. Dia tidak ingin mengorbankan anggota timnya untuk hal yang sia-sia. Mereka masih memiliki keluarga yang menunggu mereka di rumah. Sebagai pemimpin, sudah tanggung jawab nya memastikan mereka bisa pulang dengan selamat. Karena itu dia memutuskan untuk terluka.
Kimroksoo, dia adalah orang yang membenci rasa sakit. Tapi saat ini dia tidak memiliki pilihan. Dia akan menahan rasa sakit demi memastikan bahwa semua anggota timnya akan pulang kerumah malam ini. Dia adalah orang yang menepati janji. Dia juga mengatakan pada anggota timnya bahwa dia akan baik-baik saja. Tentu saja Kimroksoo juga adalah seorang pembohong.
Dengan kemapuan 'instant' nya dia berhasil membawa tubuh monster itu keluar dari garis aman kota. Tapi dia tidak berhenti. Dia menggunakan 'instant' berkali-kali hingga dia berada jauh diluar kota dikawasan tidak berpenduduk dimana banyak monster liar tersisa disana. Dan setelah itu..
"BOOM!!"
Monster itu meledakkan dirinya. Dia tidak ingin memberikan serangan terakhir yang kuat tapi langsung meledakkan dirinya. Perhitungan Kimroksoo cukup akurat meski dia sedikit salah paham dengan niat monster itu. Karena daya ledak dari monster itu benar-benar luar biasa, sehingga meskipun itu jauh dari kota tapi dampaknya masih begitu besar sampai beberapa bangunan banyak yang runtuh. Dan Kimroksoo berhasil memprediksi itu dan mencegah yang terburuk terjadi. Tapi dalam kejadian itu nyawa ketua tim Kimroksoo menjadi korbanya. Dia tidak dapat melarikan diri dari ledakan itu setelah menggunakan 'instant' berkali-kali. Dia menepati janjinya untuk membiarkan anggota timnya pulang, tapi dia berbohong saat dia mengatakan dia akan baik-baik saja. Kimroksoo adalah seorang pembohong...
Seluruh anggota timnya berusaha mencari keberadaannya. Setidaknya mereka ingin melihanya meskipun itu hanya sehelai rambutnya. Tapi mereka tidak dapat menemukan apapun. Ada lubang besar pada pusat ledakan tapi tidak ditemukan apapun disana. Kimroksoo meninggal tanpa jasad tersisa. Dia menghilang bersama dengan keberadaan monster itu. Dia diberikan panggilan sebagai pahlawan. Tapi teman-teman nya tahu dia tidak akan senang dengan itu. Dan itu benar. Bagi Kimroksoo mati ya mati. Apa gunanya panggilan bagus saat kau tidak bisa hidup.
Tapi yang tidak diketahui Kimroksoo adalah bagi rekan setimnya dia akan selalu hidup didalam hati mereka sebagai bagian dari keluarga mereka. Teman-teman Kimroksoo menganggap dia lebih dari seorang pemimpin. Setidaknya bagi mereka Kimroksoo yang dingin itu terkadang seperti seorang kakak, ayah, bahkan terkadang adik bagi mereka. Mereka menghormati dan menyayanginya lebih dari yang Kimroksoo sendiri bisa bayangkan.
Tapi tentu saja, tidak mungkin, Sampai di neraka pun Kimroksoo baj*ngan dungu itu bisa mengetahuinya.
Dan sekarang dia sudah mati. Tidak ada gunanya memikirkan hal yang tidak berguna lagi.
'yup, waktunya tidur.'
Itulah yang dipikirkanya saat..
" Selamat datang jiwa yang mulia Kimroksoo " sebuah suara bergemuru ditelinganya.
'f**k! bisakah kalian membiarkan aku tidur sekarang?!'
KAMU SEDANG MEMBACA
The Guardian Angel
FantasySetelah meninggal dalam dalam misi penyelamatan darurat, Kimroksoo mendapati dirinya tetap tidak bisa beristirahat (bermalasan) dengan damai. Dewa kematian dan dewa kehidupan memaksanya menjadi malaikat penjaga untuk seorang manusia di dalam sebuah...