3. That's You

167 45 64
                                    


Hari demi hari, semua berjalan mengikut waktu. Walau kenyataannya tidak ada perubahan, namun terlihat beberapa orang menjalani semuanya seolah tak terjadi apapun.

Hari itu sudah cukup malam, Sowon yang selesai melakukan Kerja Part Time dalam sebuah Cafe terlihat mengamati sebuah Rumah yang sangat besar. Gadis itu selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi Rumah bak Istana itu.

Tapi Sowon tak pernah berani memasuki Rumah tersebut, ia terikat dalam sebuah janji yang membuatnya menyesal sampai hari ini. Tempat dimana ia merindukan seseorang yang sudah 14 Tahun tak pernah ia temui, seseorang yang tak ia ketahui bagaimana wajahnya sekarang ini.

Bahkan dalam kesehariannya, setelah ia selesai dari Pekerjaan Part Time yang ia lakukan. Sowon tak pernah Absen sekalipun untuk melihat Rumah tersebut dari luar. Berharap seseorang yang ia rindukan itu datang.

Namun kenyataannya, hal itu sungguh terlihat mustahil baginya. Ia bahkan tak bisa datang kesana jika matahari masih ada, pasti Satpam akan mengusirnya.

"Mungkin hanya disinilah kenangan terakhir kita, Eonnie masih menunggu," ujar Sowon dalam hati, sembari menghapus air matanya. Dan berjalan pergi melalui rumah itu.

Sekitar 30 Menit setelah menaiki Bis, akhirnya Sowon sampai dirumahnya.

Sunyi dan tak ada suara apapun.

Hanya ada kekosongan belaka.

Gadis itu memutuskan untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu dan mandi, sebelum akhirnya istirahat.

Kegiatannya setelah semua selesai, hanya sebuah figura berisikan foto yang selalu ia peluk dn pandangi sejak dulu.

Disana terihat 3 anak perempuan kecil yang berfoto bersama. Salah satunya adalah Sowon, sedangkan dua yang lain adalah adik-adiknya. Mereka terpisah saat kecil, karena suatu hal yang membuat Sowon seolah adalah orang jahat. Yang membuat Sowon juga merasakan kecewa berat selama hidupnya.

"Mianhe, Eonnie belum bisa menemuimu. Tidakkah kau merindukan Eonnie?" hanya karena itulah yang membuat Sowon seringkali menangis karena merindukan kedua adiknya.

Sedangkan kedua orangtuanya pergi menelantarkan dirinya serta adik-adiknya. Hal yang membuat Sowon lebih sedih lagi, ketika dirinya harus merelakan kedua adiknya itu pergi bersama orangtua asuh mereka yang baru. Hal itu disebabkan karena kedua orangtuanya yang menjual adik-adiknya.

Bahkan dari keluarga, yang tidak lain adalah rumah yang sebelumnya Sowon kunjungi, mereka tak pernah mengijinkan Sowon untuk menemui Adik bungsunya. Karena Sowon tak memiliki hak apapun lagi, atas kehidupan adik bungsunya.

Jika bertanya-tanya, Sowon masuk kesekolah Elit tersebut dikarenakan atas permintaan dari Orangtua Eunha.

Sungguh sejujurnya, Yerin adalah salah satu adik Sowon yang dulunya sempat dijual kepada keluarga Jung. Namun sifat keluarga Jung sangat baik. Mereka masih memikirkan Sowon, yang nyatanya hanya hidup seorang diri sejak kecil.

Karena saat itu Eunha mengalami kecelakan parah yang membuatnya lupa ingatan, sehingga hingga saat ini Runha benar-benar menganggap Yerin sebagai Kakak kandungnya. Karena seluruh keluarganya menyembunyikan rahasia ini secara rapat.

Hingga atas permintaan Yerin, kedua orangtua angkatnya itu mendaftarkan Sowon minggu kemarin untuk satu sekolah dengan Yerin, karena Yerin terus mengatakan bahwa ia merindukan Kakaknya yang selama ini jarang sekali ia temui.

Namun...hanya satu orang lagi yang belum mereka temui. Adik bungsu mereka.

Sejak kecil, mereka sudah terpisah dan tak tahu bagaimana kabar si bungsu hingga saat ini. Yang pastinya juga sudah dewasa seusia mereka.

Sowon hanya mengetahui Rumah dari si bungsu tinggal, tapi penjagaan sangat ketat. Dan dia bukan siapa-siapa lagi.

Terakhir mereka bertemu saat si bungsu berusia 5 tahun, dan sekarang sudah dipastikan sudah menginjak remaja.


*****

"Apakah bisa nanti kita belajar kelompok dirumah Eunha Eonnie?" tanya Sinb yang kini sedang bersama Eunha, Yuju dan Umji. Karena sekarang adalah waktu untuk istirahat setelah pelajaran.

"Gwenchana, Eomma pasti senang!" balas Eunha dengan semangat.

"Kita kerumah Eunha Eonnie, tak masalah!" balas Umji yang juga setuju.

"Haruskah aku ikut?" tanya Yuju membuat ketiga temannya menatapnya sebal. Sedangkan Sinb hanya diam dan tak mengekspresikan apapun, ia tahu apa yang selalu mengganggu Yuju, tanpa Yuju pernah katakan sebagai alasannya.

"Eunha Eonnie, apa selama ini jika kau pergi, Yerin Eonnie harus bersamamu?" tanya Sinb memulai pembicaraan.

"Iya begitu, Eomma dan Appa yang mengatakannya. Aku harus memiliki Yerin Eonnie kemanapun aku pergi."

Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan kedatangan Yerin dan Sowon yang menemui mereka secara langsung.

"Ouh Eonnie? Ada apa?" tanya Eunha bingung. Begitupula dengan yang lain yang turut menatap Keduanya dengan bingung.

Sinb yang terlihat menatap yuju, sedangkan Yuju yang sempat menatap Yerin serta Sowon, namun malah menjalin kontak mata dengan Sowon. Membuat keduanya merasakan sesuatu yang ganjal.

"Maaf Eunha, tolong katakan pada Eomma. Eonnie akan pulang terlambat, Eonnie harus melakukan latihan untuk praktik Laboratorium besok. Jika kau ingin belajar kelompok dengan yang lain dirumah, itu tak masalah, Eonnie sudah meminta ijin, kemungkinan malam hari Eonnie baru pulang." jelas Yerin panjang lebar dan membuat mereka paham.

Kemudian mereka melanjutkan perbincangan sebentar dan mulai memasuki kelas, karena bel sudah berbunyi.

Sinb dan Umji sudah menuju kelas mereka, kini hanya ada Eunha dan Yuju yang juga sudah duduk dibangku mereka.

"Eunha, aku akan ikut belajar Kelompok. Tapi aku tak bisa lama, jam 4 Sore aku harus pulang. Eomma dan Appa tidak memperbolehkanku diluar terlalu lama."

"Jinjaa? Gomawo Yuju-ya!" seru Eunha senang, sampai tak sadar ia memeluk Yuju dengan sangat erat.

"Yakk Eunhaa, aku tak bisa nafas!" seru Yuju kesal.

"Ahkkk Gwenchana! aku sangat senang asal kau tahu!" sejak semester 2 dimulai, Yuju tak pernah sekalipun hadir untuk berkumpul bersama teman-temannya. Hanya kali ini saja ia baru melakukannya.

"Yakk! Ssaem melihat kita!" bisik Yuju, yang kemudian membuat Eunha buru-buru melepaskan pelukannya. Sedangkan Yuju tertawa kecil melihat reaksi Eunha, kenyataannya Guru pengajar, mereka belum memasuki kelas.

"Setidaknya kesempatan yang selama ini aku harapkan, kini sudah hadir. Aku bahagia karena Eunha sangat senang,"

Yuju...dia menghindari Yerin.

Bahkan jika hanya didekatnya saja, Yuju tak sanggup....



"Apa Eonnie merindukan Bunga ini? Aku masih menyimpannya....Tapi bunganya sudah membeku..."




*******

Rabu, 9 Maret 2022

S'FLOWER


Yg berpartisipasi dalam Event ini. Boleh dong komentar disini. Biar bisa aku pantau. Makasi !!!
Komen Emot ini yaa -> 🌺

S'FLOWER  [ TERBIT CETAK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang