Haloo...maaf update ga banyak. Lagi butuh inspirasi...semoga ga aneh yaaa. Happy Reading!
.
.
.
Sowon yang kini sudah tinggal bersama Umji dan keluarga Lee, merasakan benar bagaimana terpukulnya dirinya serta yang lain. Saat mendadak mereka harus mendapatkan berita duka atas kematian Yuju dan Sinb pada hari yang sama.
Semuanya sudah diurus dengan baik, hingga nantinya saat mereka harus berjuang demi membalas derita yang selama ini Sinb alami. Yaitu menuntut kedua orangtua angkat Sinb dan memastikan mereka mendapatkan balasan yang setimpa atas perbuatan kejam yang selama ini mereka lakukan.
Sowon tetap menjadi Kakak yang baik dilingkungan barunya, ia berusaha sebaik mungkin untuk selalu bersama Umji dan menjaga Umji agar tidak kesepian.
Tentunya kedua orangtua angkat Yuju, mereka sudah memiliki pemikiran yang lebih terbuka. Dan berusaha sebaik mungkin untuk menebus kesalahan dan penyesalan mereka selama ini kepada Yuju.
Setelah pemikiran yang panjang dan banyaknya pertimbangan, Sowon memutuskan untuk bergabung dengan keluarga Lee. Dirinya yang kini menempati kamar milik Yuju dan menjalani hari-harinya, masih tersimpan rasa sedih yang mendalam. Apalagi, ia merasa firinya sering berhalusinasi bahwa Yuju berada dikamar ini dan sedang bersamanya.
Tak hanya itu, Sowon sendiri juga cukup sedih mengetahui keadaan Umji setelah kepergian Yuju dan Sinb.
Sowon seringkali melihat Umji berbicara sendiri dan menganggap bahwa Yuju dan Sinb masih ada. Ia melihat Umji seringkali tertawa dan bercerita seolah-olah ada orang didekatnya.
Dikamar, Sowon hanya berdiam, setelah ia selesai belajar malam ini, ia masih merasakan kekosongan dalam dirinya. Ia merasa tidak tahu lagi apa yang harus ia lakukan sekarang.
Kedua tangannya bersandar pada pagar balkon dikamarnya, ia memejamkan matanya dan menikmati angin yang membelai lembut wajahnyaserta menerbangkan beberapa anak rambut miliknya yang terurai.
Tiba-tiba ia mengalunkan semua lagu anak-anak, dan itu adalah lagu kesukaan Yuju selama ini. Ia bahkan tak menyangka jika air matanya akan terjun bebas karena ini.
"Hiks, Yuju-yaa...."
Sowon merasakan tiba-tiba ada seseorang yang memeluknya, dann memanggil, "Wonnie Eonnie...."
"Y-yuju? A-aniya...hikss, aku tak bisa hidup sepeerti ini! Aku...hiks, adalah kakak yang Buruk!"
"Eonnie....hentikan!" pinta suara itu dengan lirih.
Sowon memukul-mukul telinganya, ia tak ingin dianggap gila karena merasakan kehadiran Yuju disekitarnya. Air matanya juga tak kunjung berhenti.
Kemudian pintu kamarnya terbuka perlahan dan menampilkan Umji yang masuk dengan senyum tipisnya.
"Eonnie kau disini?" tanya Umji.
"Umji kau belum tidur?"
"Aku tak bisa tidur Eonnie, karena Yuju Eonnie pergi kesini dan tidak mengatakan sesuatu padaku."
"Y-yuju? Umji....Yuju itu-"
"Aniyaa! Sowon Eonnie, Yuju Eonnie dan Sinb masih disini! Mereka masih bersama kita! Buktinya sekarang ia masih memelukmu sejak tadi!"
"Umji-ah...." Sowon kembali menyegah Umji, karena ia tahu bahwa Umji hanyalah berhalusinasi. Umji belum merelakan kepergian mereka.
"Eonnie...tenangkan fikiranmu terlebih dahulu." ujar Umji sembari mengajak Sowon untuk duduk sebentar diatas kasur.
Umji juga tidak tega menatap keadaan Sowon yang mengatakan dia baik-baik saja, padahal hatinya sangat rapuh.
Umji menyatukan kedua tangan Sowon dan memegangnya erat-erat.
"Eonnie, aku tahu kau merasakan hal yang sama denganku. Namun, apa yang kita rasakan ini, memang sepenuhnya benar. Mereka masih disini," ujar Umji perlahan dan sukses membuat Sowon meloloskan air matanya.
"Eonnie pejamkan matamu, kosongkan fikiranmu. Rasakan benar-benar, rasakan bahwa Yuju dan Sinb Eonnie masih hidup."
Sowon masih setia memejamkan kedua matanya dengan wajah yang penuh air mata.
"Eonnie...."
"Eonnie Aku disini...."
Sowon membuka kedua matanya dan terkejut, ia melihat Yuju dan Sinb yang kini tepat berada didepannya.
Yuju yang mengenakan pakaian terakhir saat sebelum ia dilarikan kerumah sakit, dapat dilihat beberapa bercak bahkan bekas darah dibajunya, Sowon melihat Yuju yang begitu pucat dengan tubuh yang begitu kurus, kini memandangnya dengan pandangan sayu.
Sedangkan Sinb keadaannya lebih menyakitkan, sama seperti saat dimana Sowon menemukannya dikamar mandi dengan tubuh yang berlumuran darah. Sowon mau tidak mau, ia juga melihat arwah Sinb yang kenyataannya memang dipenuhi oleh darah dengan bekas keunguan yang ada ditubuhnya. Wajahnya memang pucat, namun senyuman indah itu tak pernah luntur dari bibirnya.
"K-kaliann?" tanya Sowon terkejut, hampir saja ia jatuh pingsan dan Umji untung saja dapat menenangkan Sowon.
"Eonnie, mereka tidak akan kembali sebelum urusan mereka selesai." jelas Umji pada Sowon.
.
.
.
Selasa, 29 Maret 2022
wyohana406
KAMU SEDANG MEMBACA
S'FLOWER [ TERBIT CETAK ]
Fanfiction"Jika keadaan memungkinkan, aku tidak ingin menjalani hidup seperti ini." Choi Yuju BAGI-BAGI PHOTOCARD&MERCH GFRIEND GRATIS!!! BACA RULES SAJA. FINISH = Jumat, 1 April 2022