‶𝗜 𝗴𝗼𝘁 𝗵𝘂𝗿𝘁 𝗼𝗻𝗲 𝘁𝗶𝗺𝗲. 𝗣𝗿𝗲𝘁𝘁𝘆 𝗯𝗮𝗱𝗹𝘆.
𝗔𝗻𝗱 𝗲𝘃𝗲𝗻 𝘁𝗵𝗼𝘂𝗴𝗵 𝗺𝘆 𝗼𝘂𝘁𝘀𝗶𝗱𝗲𝘀 𝗴𝗼𝘁 𝗯𝗲𝘁𝘁𝗲𝗿, 𝗺𝘆 𝗶𝗻𝘀𝗶𝗱𝗲𝘀 𝗻𝗲𝘃𝗲𝗿 𝗱𝗶𝗱.ʺ[
★ Can you support the stories with your star? ^^ ★ ]
─────────────────────────────────
Hujan membasahi bumi dari balik kaca jendela ketiga saudari itu bisa melihat hujan yang terus turun.
"Nee-san, sirin, aku mau pergi keluar" seorang gadis berusia 16 tahun itu langsung menyambar mantel nya dan memakai sepatu "jangan lupa memakai payung ya?" hanya di balas anggukkan sang adik langsung keluar dengan payung nya.
"Rita tidak ada jadi kami harus memasak sendiri" gerutu (Name) sambil berjalan kearah minimarket paling dekat di rumah nya, seharusnya mereka mempunyai pelayan tetapi pelayan mereka tengah pergi sebentar jadi mereka harus melakukan sesuatu sendiri.
sambil masuk ke minimarket dan mengambil barang-barang yang dibutuhkan gadis itu memikirkan banyak sekali hal sampai tak sadar jika tangan nya mengenai tangan orang disebelah nya.
"ah. maaf ambil saja" kata (name) spontan "tidak apa aku juga tidak fokus buat kamu saja" karena tinggal satu dan itu juga adalah barang penting mau tak mau (Name) mengambil keju di rak "terimakasih banyak" laki laki pendek berambut pirang itu langsung pergi dari hadapanku.
aku segera membayar ke kasir setelah merasa membeli semua barang yang dibutuhkan "anu apa black card diterima? aku tidak membawa uang.." petugas kasir itu agak terkejut tapi tetap berusaha profesional "ah.. iya bisa kok" setelah membayar aku langsung pulang dengan belanjaan di kedua tangan ku yang sangat berat.
akhirnya aku sampai di rumah. aku membuka pintu dengan sidik jari ku dan pintu nya terbuka. "Nee-chan, Sirin, aku pulang" aku langsung menjatuhkan belanjaan ku dan melepas sepatu dan menaruh payung ku.
"(Name) Snack yang aku minta adaa?" Sirin dengan cepat mencari barang yang ia titipkan kepada ku dia lebih tua dari ku tapi dia sifatnya kekanak-kanakan sekali.
setelah Sirin mendapat apa yang ia inginkan aku membawa belanjaan ku ke dapur dan mulai memasak.
selang beberapa menit kemudian akhirnya jadi kalau memasak ini jadi teringat Kuso-papa. lagipula orang itulah yang mengajarkan resep ini kepadaku.
sekarang zaman sudah maju aku bisa memasak tanpa ada roti yang hangus lagi karena orang itu memakai tembakan untuk memasak nya.
"Uwaa wangi harum apa ini (Name)?" Sirin langsung menghampiri ke dapur yang lampu nya menyala "wah!! pizza-toast!" mata Sirin berbinar "ini punya mu aku tidak bisa membawa tiga piring" sirin langsung mengambil dan aku menaruh kedua piring di meja makan.
tak selang berapa lama Bianca turun "kau sangat suka memasak pizza-toast ya kiana.." lalu duduk di meja makan bersama.
setelah makan kami langsung ke tempat tidur masing masing lagipula ini sudah jam 10 malam. aku masuk ke kamar ku dan tidak sengaja menemukan album.
Mama.. papa.. bibi Theresa..
aku merindukan kalian..
dengan cepat aku mengusap air mata ku, aku terbawa perasaan ku lagi.
tak berselang lama aku tertidur karena kelelahan .
───────────
𝟶𝟼:𝟹𝟺 Am . Tokyo . Japanaku terbangun dari tidur ku sekitar rumah sepi seperti nya Bianca sudah kerja pasti Sirin..
"Kok gitu si kok monter nya keras!!" benar saja Sirin pagi pagi sudah bermain game.. dasar wibu akut. tapi sudah berpakaian ke sekolah sebenarnya dia mau masuk tapi main game dulu!?
aku bergegas pergi ke kamar mandi dan mengganti baju ku "Sirin cepatlah selesaikan game mu kita mau berangkat!" kataku memakai sepatu dan membawa tas dengan roti di mulutku.
Sirin langsung menyusul dan di depan rumah ada sebuah mobil hitam yang terparkir "Rita!?" lalu kaca mobil perlahan dibuka "Nona kita sudah mau terlambat cepatlah" lalu kami duduk di bagian tengah mobil.
tak lama kami sampai disekolah "Terimakasih Rita" Rita hanya mengangguk sebagai balasan lalu pergi kami berdua langsung memasuki sekolah. kami berpisah di tangga karena Sirin kelas dua dan aku kelas 1 jadi kelas kami berbeda.
aku memasuki kelas dan duduk di bangku ku setelah setengah jam menunggu akhirnya guru masuk dan pelajaran di mulai.
"Hari ini adalah hari yang sedikit spesial ada murid baru yang akan masuk ke kelas kalian.." lalu guru memanggil murid itu masuk.
To be continued..
{1/3 bonus chapter}
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑮𝑹𝑨𝑽𝑰𝑻𝒀 𝑩𝑬𝑻𝑾𝑬𝑬𝑵 𝑼𝑺; TokyoRevengers X Readers |
FanfictionKiana Kaslana as you ( in media social we called you Kiana ) 'ღ'-⎙──➤𝑾𝒓𝒊𝒕𝒆 𝒊𝒏 : 𝑩𝒂𝒉𝒂𝒔𝒂 𝑰𝒏𝒅𝒐𝒏𝒆𝒔𝒊𝒂 ʚ'ღ'- :; Status- ;: 𝗢𝗡-𝗚𝗢𝗜𝗡𝗚? . . . ‶𝗝𝗔𝗥𝗔𝗞 𝗔𝗡𝗧𝗔𝗥𝗔 𝗞𝗜𝗧𝗔 𝗠𝗘𝗠𝗔𝗡𝗚 𝗧𝗜𝗗𝗔𝗞 𝗦𝗘𝗝𝗔𝗨𝗛 𝗕𝗨𝗟𝗔𝗡 𝗗𝗔�...