♤ 00 : She is Alexa ♤

13 0 0
                                    

'Tetap bahagia meskipun sedihnya dunia selalu seperti bayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Tetap bahagia meskipun sedihnya dunia selalu seperti bayang.'

- Lexa





Seorang gadis berumur 13 tahun tengah memandangi suasana halaman rumah yang ramai melalui jendela. Setiap pukul empat sore, disaat matahari akan silih berganti dengan rembulan, ia selalu memperhatikan adik-adiknya yang sedang bermain bersama dengan penuh canda tawa. Setiap hari itu pula terselubung perasaan iri dalam dirinya.

Meski iri, ia tak pernah berniat jahat pada mereka. Begitu juga sebaliknya, adik-adiknya tak pernah jahat kepadanya. Malah mereka sering mengajaknya bermain bersama, hanya saja dirinya selalu menolak dan terkadang membuat mereka menangis karena sifatnya yang kelewat cuek.

Gadis itu terkekeh seraya menggeleng pelan melihat tingkah konyol adik-adiknya. Ada yang berlarian sampai terjelungup, ada yang bermain selang air sampai membuat bajunya basah kuyup, ada juga yang asik makan kue tetapi malah kepalanya di dorong oleh yang lain membuat wajahnya belepotan butter cream. Hal sesederhana itu, mampu membuat mereka sangat bahagia, itu yang ia inginkan selama ini.

Diumurnya yang menginjak remaja itu, ia mencoba untuk memahami kehidupan dan berusaha berpikir layaknya orang dewasa. Seperti yang baru saja ia pelajari barusan, tetap bahagia meskipun sedihnya dunia selalu seperti bayang. Terkadang dunia berjalan tak sesuai keinginan kita. Akan tetapi kita harus bersyukur dengan apa yang ada dan meraih sesuatu yang berhak kita dapatkan dengan cara yang seharusnya.

Gadis itu masih saja tersenyum dari balik jendela tanpa ada niatan ikut bergabung. Namun, tiba-tiba ada sebuah mobil sedan hitam yang memasuki pekarangan rumah, membuat senyumnya luntur menatapi mobil itu dengan kening berkerut penuh tanda tanya. Ia juga memperhatikan adik-adiknya yang langsung menghentikan kegiatan mereka dan sama-sama memandangi mobil itu.

Perlahan pintu mobil itu terbuka. Sepasang suami istri dan lelaki muda keluar dari mobil. Dari tampilan mereka, sudah bisa ia tebak. Mereka adalah keluarga yang berada.

Kini matanya menyorot Miss Maia–wanita muda yang selama ini merawat dirinya dan adik-adiknya–yang berlari kecil ke arah mereka dengan senyum merekah. Mereka saling bersalaman dan mengucapkan sesuatu yang tak ia ketahui, terkecuali lelaki muda yang berdiri tepat di belakang sepasang suami istri itu. Dia hanya diam saja sambil menatapi adik-adiknya satu per satu, seolah sedang mencari seseorang.

Miss Maia menyuruh anak-anak asuhnya untuk mendekat. Entah apa yang dikatakan oleh Miss Maia, mereka langsung berbaris sederet lalu menundukkan sedikit badan mereka memberi salam, seperti kebiasaan kami saat ada tamu datang. Dua orang yang berpasangan itu tersenyum ramah melihat adik-adiknya yang bertingkah sopan.

Entah mengapa melihat senyum mereka membuat gadis itu merasakan getaran aneh di dadanya. Seperti ingin menangis, bahagia, marah, apapunlah itu, ia tak bisa menjelaskan perasaannya sendiri. Kebingungannya pun tak berhenti sampai disitu, kepalanya tiba-tiba berdenyut kesakitan, rasanya lebih sakit dari pada pusing yang biasa ia rasakan.

♤ Adoption ♤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang