♤ 02 : New Student ♤

130 13 6
                                    

'Kata orang, cinta pertama itu selalu berujung gagal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Kata orang, cinta pertama itu selalu berujung gagal. Maka dari itu, akan aku buktikan bahwa kata-kata itu tidak sepenuhnya benar.'





"Ohayo gozaimasu!" sapa Pak Deddy saat memasuki kelas.

Pak Deddy atau yang kerap dipanggil sensei itu adalah guru yang mengajar bidang studi bahasa Jepang dan Geografi, sekaligus wali kelas X IPS 5.

"Ohayo, sensei!" Balas murid-muridnya serentak.

"Baik anak-anak, saya ingin menyampaikan satu informasi penting buat kalian, hanya sebentar saja kok. Jadi, hari ini kita kedatangan satu murid baru,—"

Ucapan Pak Deddy terpotong karena seisi kelas langsung  gaduh mendengar ada murid baru di kelas mereka. Mereka semua menerka-nerka, apakah dia laki-laki atau perempuan. Termasuk Vania dan Beatrice yang berteriak kegirangan, berharap murid baru tersebut laki-laki.

"Masuk saja, nak!"

Murid baru itu masuk ke dalam kelas. Seluruh murid perempuan memekik bahagia karena di kelas mereka ketambahan murid laki-laki tampan, sedangkan murid laki-laki hanya bisa mendengus kesal. Terkecuali Lexa dan Adel yang kini saling berpandangan dengan kening berkerut kebingungan dan heran mendengar teriak kegirangan teman-temannya.

Vania menepuk lengan Beatrice sangat keras berkali-kali. Sedangkan tangan kanannya menutup mulutnya yang melongo terkejut. Beatrice yang diperlakukan seperti itu malah tidak peduli dan ikut kaget.

"Dia... dia, Bet! Dia yang gue maksud!"

Tanpa menatap Vania, Beatrice bertanya seolah-olah ia tak percaya, "Serius lo?!".

Vania tak bisa menjawab, ia hanya menganggukkan kepalanya bersemangat tanpa memikirkan kepalanya akan pusing.

Adel yang sedari tadi diam saja pun menjadi korban keduanya. Vania mengguncang bahu kiri, sedangkan Beatrice mencengkram bahu kanan Adel. Gadis berkacamata itu hanya bisa mengaduh kesakitan di area pundaknya. Ya, itulah kebiasaan Vania dan Beatrice ketika bertemu cogan, selalu melampiaskan antusias mereka dengan cara menjiwit, mencengkram, ataupun mengguncang siapapun yang ada berada di jangkauan mereka. Sangat aneh, tapi itulah kebiasaan mereka.

Pak Deddy memberi aba-aba agar murid-murid terdiam. Setelah satu kelas hening, Pak Deddy mempersilahkan murid baru untuk memperkenalkan diri.

"Silahkan perkenalkan dirimu!"

"Rivano Rolando Rixton pindahan dari SMA Pelita Bangsa." Pak Deddy menatap murid itu dengan satu alis terangkat. Ekspresi Pak Deddy jauh berbeda dengan para murid perempuannya yang berteriak kagum melihat sikap dingin teman baru mereka.

"Mmm... baiklah perkenalan sudah selesai. Tidak ada sesi pertanyaan untuk saat ini. Kamu bisa langsung duduk."

Lelaki bernama Rivano itu menduduki bangku kosong yang berada di belakang Vania dan Beatrice. Tidak perlu ditanya lagi bagaimana keadaan Vania dan Beatrice saat ini. Kalian bisa menebaknya sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

♤ Adoption ♤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang