Putri Petani Cantik

Bab 63

"Ayo kita semua keluar. Rumah itu telah dirampok. Kalian semua dicurigai!" Tangan Li akimbo berteriak di aula, bahkan para tetangga pun kaget.

"Ada apa dengan keluarga Feng tua? Bukankah itu cukup tentang putra keduanya? Apa yang terjadi? Mengapa kamu tidak tahu bagaimana cara menghentikan hari ini?

Tetangga yang tinggal di rumah tua Feng bergumam. Tapi kaki masih sangat jujur ​​untuk ditonton. Bagaimanapun, tidak apa-apa untuk menganggur. Kami semua suka menonton keseruannya.

Lagi pula, itu tidak terlalu besar untuk ditonton.

“Bu, ada apa? Roti kukus macam apa yang membuat Feng tiegen bingung. Roti kukus apa yang hilang? Kapan keluarganya memiliki roti kukus? Kalaupun ada, itu roti kukus kasar. Sulit ditelan dan digerogoti.

Namun, setelah Feng Jianlin pulang, Li selalu menyiapkan makanan lezat.

Feng tiegen tiba-tiba memikirkan sesuatu. Bukankah pasangan tua itu mengambil sebungkus makanan ringan, sepotong daging babi dan dua roti kukus putih?

Hatinya menggetarkan. Adalah

"Niang, itu kan? Bukankah kamu yang mengunci lemari?"

Mata kecil Li sangat ketat, dan dia menyapu semua orang di tempat.

"Ada kecelakaan di Tianbao barusan. Aku tidak peduli untuk mengunci lemari, dan aku tidak tahu siapa di antara mereka yang memakan roti kukus ibuku! Jika aku tahu siapa itu, aku akan menghancurkan jalang ini. gigi

Jika dia melihat kekejaman Li dalam keadaan normal, pembuat onar itu akan gemetar ketakutan, tetapi Feng Baihe tahu betapa kuatnya neneknya sejak dia masih kecil.

Terutama yang pintunya terbuka saat Anda memarahi orang.

Jadi aku sudah terbiasa dengan sumpah serapahnya.

Tentu saja tidak. Tapi di satu sisi, aku sangat takut dikenal. Karena itu, dia tidak bisa membiarkan orang tahu.

Jika diketahui, dia akan membunuhnya!

Qian juga tidak senang. Meskipun ada begitu banyak orang dalam keluarga, dia tidak tahu berapa banyak dari dua roti kukus itu, tetapi dia tidak tahu yang mana yang hati hitam. Dia makan semua hal secara langsung dan tidak meninggalkan seteguk.

Dia tidak pernah berpikir bahwa orang yang sangat dia benci di dalam hatinya berdiri di sampingnya, putrinya yang sudah tua.

"Ibu. Nah, seluruh keluarga kami tidak berada di sisi dokter Fang tadi. Apakah ada pencuri di rumah?"

"Ya, keluarga saya baru saja pergi menemui Tianbao, tetapi kemudian sesuatu terjadi pada saudara ipar saya. Apakah Anda lupa mengunci pintu sebelum pergi?"

Mata Feng Baihe berkedip dan segera berkata.

Li mendengarkan. Segera dimarahi untuk membuka lagi, "Bagus, pencuri hati hitam mana, berani lari ke rumahku untuk mencuri barang!"

"Susu. Apa menurutmu tetangga yang punya anak datang untuk mencuri dari kita?"

Feng Baihe mengambil kesempatan untuk menuangkan air kotor ke anak itu. Lagi pula, kecuali dua roti kukus dengan tepung putih, tidak ada yang hilang. Jika itu orang lain, mungkin dia bahkan tidak bisa memelihara babi.

Karena itu, Li semakin percaya, "Saya ingin melihat makhluk tidak beradab mana yang berani mencuri roti kukus saya. Siapa yang melahirkan orang celaka seperti itu? Nenek moyang sudah mati selama delapan generasi!"

Kemudian keluarga itu keluar. Bagian luar sudah penuh dengan penonton.

Mata Feng Baihe menjadi cerah ketika dia melihat seorang gadis kecil dengan dua kepang tanduk domba makan roti kukus tepung putih.

"Susu. Soalnya, putri Yao sedang makan roti kukus. Keluarganya miskin dan tidak punya apa-apa. Di mana dia bisa mendapatkan roti kukus putih?"

Mata Li tertuju pada putri Yao. Benar saja, dia memegang sepotong roti kukus putih di tangannya, yang sepertinya menusuk mata Li.

"Baiklah, kau berhati hitam, tangan kotor bajingan. Beraninya kau masuk ke kamarku

Pria Yao awalnya adalah seorang pemburu. Meskipun dia tidak memiliki tanah di rumah, dia menghasilkan banyak uang dengan berburu dan menjual mangsa bersamanya.

Pasangan itu memiliki kehidupan yang baik, dan memiliki seorang putra dan putri.

Putra tertua disebut Qin Dabao. Aku berumur sebelas tahun. Nama putri saya adalah Qin Yaya, tapi dia baru berusia tujuh tahun. Namun tiga tahun lalu, anak buah Yao secara tidak sengaja jatuh ke tebing saat berburu. Meskipun dia tidak mati di tempat, dia berbaring selama setengah bulan dan menyerah.

Untuk menyembuhkan kakinya, Yao * * menebarkan semua kekayaan keluarganya. Sekarang keluarganya sangat miskin.