Tahan Al

26 3 2
                                    

18++

Kembali lagi saya ingatkan. Ini lapak untuk fujo atau fudan sahaja. Bila anda tidak suka dengan LGBTQ silahkan jauh-jauh.

🌦Selamat membaca 🌦

"Bukan kah sudah ku bilang untuk menghentikan nya. Kau harus bertanggung jawab. Jangan nenintaku untuk berhenti karena kaulah yang memulainya"

Aldrich kabut. Nafsunya sudah sampai ubun-ubun. Sejak tadi ia sudah menahan nya. Kali ini ia tidak bisa.

Aldrich bangkit dan mengikat kedua tangan Arya ke penahan ranjangnya.

Arya menangis meronta. Ia belum siap dihalalkan sekarang. Itu pasti sakit. Belum lagi ia melakukan nya dengan seseorang yang beberapa jam lalu baru dia kenal.

Sia-sia udah perlawan nya. Ia lelah menendang udara. Niat ingin menendang Aldrich tapi tidak pernah kena.

Sial sekali dirinya.

Ia berdoa meminta pertolongan kepada yang maha Kuasa. Tapi tidak dijabah oleh-Nya.

Kini, Aldrich dengan ganas menghisap buah dada dengan nipple pink milik Arya. Candu baginya. Tidak pernah ia merasa seperti ini.

Fix, dia tidak normal lagi.

Menggigit, menjilati nipple itu dengan brutal. Tangan nya yang satu lagi ia gunakan untuk memelintir buah dada Arya.

Arya menangis meronta. Tapi ia sudah sedikit terbawa suasana.

Aldrich kini berpindah tempat. Ia ingin membuat kissmark yang bayak di tubuh Arya. Pasti sangat indah bukan.

Kini nipple itu sudah berwarna keunguan. Tidak pink lagi.

"Ssshh"

Eluhan kecil itu berhasil keluar dari mulut berdosa milik Arya. Seolah jadi pemicu untuk Aldrich, kini ia semakin brutal menjilati leher itu. Sudah penuh dengan warna ungun.

Ia tersenyum melihat penampilan acak Arya. Sungguh melebihi seorang jalang yang pernah ia sewa. Sangat menggairahkan.

Ia kini tergoda dengan bibir semerah chery itu. Sanggat menggoda.

"Kumohon jangan"

Ia menghiraukan permohonan itu. Toh juga dia yang memulai semua ini.

Ia melumat bibir Arya kuat, menggigit nya supaya pria kecil itu memberikan akses untuk nya.

"Awg"

Kesempatan itu Aldrich manfaatkan untuk mengakses semua isi mulut Arya. Entah saliva siapa yang sudah berceceran itu.

Arya akui bahwa Aldrich seorang pencium handal. Dan yah, walaupun memiliki bakat menjadi seorang lonte, tapi itu ciuman pertama nya.

Ia memukul dada Aldrich karena kehabisan pasokan udara. Aldrich melepaskan nya dengan berat.

"Ku mohon , kau boleh melakukan nya setelah kita menikah, apapun boleh kau lakukan. Tapi jangan sekarang, aku belum siap tuan"

GorgeousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang