- valentine? -

23 3 0
                                    

"Mitsuha, valentine kali ini, kau akan memberikan cokelat ke siapa?" Sayaka angkat bicara ketika melihat Mitsuha sedang menatap buku pelajaran dengan sangat serius.

"Eeh, mungkin Ayah, Yotsuha, Nenek, kau, dan Tecchi. Seperti tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya," balas Mitsuha tanpa memalingkan pandangan dari buku pelajaran di atas mejanya.

Sayaka berdeham panjang sembari mengangguk-anggukkan kepala. "Oh, ya. Kau tidak mau memberikan cokelat kepada adik kelas yang menjadikanmu model gambarnya untuk tugas beberapa waktu lalu?"

Mitsuha seketika merasakan kedua pipinya merona mendengar perkataan Sayaka. "Siapa juga yang mau membuatkan cokelat untuk lelaki bodoh, keras kepala, emosian, dan blak-blakan sepertinya?"

"Woah, woah, tenang, hei. Aku hanya bertanya. Aku pikir kau akan mencoba menyampaikan perasaanmu lewat cokelat valentine kali ini. Aku minta maaf kalau perkiraanku salah."

Mitsuha kini merasa sedikit tidak enak dengan Sayaka yang terlihat merasa sangat bersalah. Namun, dirinya sendiri bingung setelah mendengar kata-kata Sayaka sebelumnya yang dia tangkap sebagai sebuah usulan.

"Haruskah aku membuatkannya cokelat juga? Hitung-hitung sebagai rasa terima kasihku sudah menggambar permintaanku dengan bagus dan membolehkanku membawa pulang gambarannya untuk dipajang di rumah." Mitsuha bergumam mengingat bagaimana dia sempat meminta Taki menggambarkan kuil keluarga mereka sebagai kenang-kenangan dan hiasan di rumah.

Gadis itu dan Taki bertemu pertama kali saat dirinya berjalan pulang sendirian sebab Sayaka memiliki jadwal klub siaran, sementara Katsuhiko pulang lebih awal karena disuruh oleh ayah pemuda botak tersebut. Taki yang sedang memiliki tugas kesenian, kebingungan memilih objek gambaran dan tiba-tiba saja memilih Mitsuha yang melewati dirinya di halaman samping sekolah.

Awalnya sempat terjadi cekcok akibat Mitsuha yang menganggap Taki mesum karena sembarangan menggambar dirinya. Namun, pada akhirnya gadis itu mau menjadi model setelah melihat hasil karya Taki dan meminta pemuda itu untuk menggambarkan kuil rumah mereka. Untungnya Taki dengan semangat menyetujui. Sejak saat itu, mereka jadi sering bertemu lantaran tugas menggambar Taki. Pun dengan Taki yang mampir ke rumah Mitsuha untuk melihat kuil yang harus dia gambar.

Bohong kalau Mitsuha tidak menganggap Taki menarik. Dengan penampilan yang membuat adik kelasnya itu cukup populer, ditambah kemampuan sosial sang pemuda membuatnya cukup akrab dengan keluarga gadis itu. Ditambah lagi, Taki beberapa kali telah membantunya melawan balik sindiran menyebalkan teman-temannya yang menyinggung soal skandal antarkandidat walikota ayahnya yang bahkan dia sendiri tidak tahu kebenaran kabar burung tersebut.

"Hmmm, mungkin aku memang harus memberikan cokelat sebagai bentuk rasa terima kasihku kepadanya selama ini."

"Apa?" Sayaka yang tidak dapat mendengar monolog dalam hati Mitsuha hanya bisa terbengong melihat temannya itu memasang wajah serius.

"Ah, bukan apa-apa. Terima kasih banyak ya, Saya-chan."

"Um, aku tidak begitu paham, tapi baiklah."

"Oh ya, kau sendiri akan memberikan Tecchi cokelat pertemanan atau cokelat cinta?" Mitsuha menutup buku pelajarannya dan memasukkan benda tersebur ke dalam tas. Kedua tangannya kini menopang wajah, menatap Sayaka yang duduk di kursi depan mejanya.

Kali ini, giliran Sayaka yang wajahnya memerah. "Tentu saja cokelat pertemanan, bukan?" Meski agak gelagapan, Sayaka berhasil menjawab dengan lugas.

Mistuha tertawa pelan melihat Sayaka yang tampak panik. Namun, pertanyaannya barusan membuatnya ikut tersadar. Cokelat macam apa yang harus dia berikan kepada Taki di hari valentine nantinya?

[FF] What If - Tachibana Taki x Miyamizu MitsuhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang