Part 2

15 0 0
                                    

Acara kelulusan sekolah menengah pertama dilaksanakan untuk kelas 9 karena mereka telah usai lulus dengan ujian sekolah.

Terlihat gadis cantik dengan kebaya berwarna ungu, wajah bermake-up tipis sangat simpel sedang sangat mengeluh dengan high heels yang membuatnya sakit kaki.

"Astagfirullah ya Allah ini capek banget heh nunggu tuh anak kagak dateng dateng sangat masyallah." Keluhan Lia sudah berkali-kali.

Anak-anak setan atau bisa juga dipanggil geng sangek abal-abal datang dengan jas kemeja sangat menawan dan rapi. Untuk acara ini Perempuan menggunakan busana kebaya dan laki-laki berbusana jas. Bukan jas hujan ya mohon maaf.

"Assalamualaikum ceweknya Rangga, sendiri aja neng?" Sapaan Rangga untuk Lia.

"Mata lu sekarang buta ga?! Gak liat noh rame kek pasar malem!" jawab Lia masih emosi.

"Hahahaha salah lu ga, menyapa Lia gak liat suasana dulu kena batunya kan" ucap Raka pada Rangga.

"Gini amat ya Allah sabar banget menghadapi hamba mu yang satu ini" pasrah Rangga kalau bersama Lia.

"Tumben dandan cantik lu li mendingan lah" ucap Louis sebenernya memuji Lia tapi juga kena imbasnya.

Louis menggunakan jas hitam yang mungkin kalo ia di samping Lia sangat cocok. Selain itu membuat ketampanannya sangat sangat terpancar.

"Apa?! gak boleh?! Suka lu sama gua hah?!" Jawab Lia sangat mengegas.

Untuk niat Lia sangat ingin menikah dengan Louis sesuai dengan pikiran teman-temannya, iyaa Lia lupa di hari berikutnya dan sampai sekarang.

Oke, mereka diam saja. Karena melihat mood Lia sedang tidak baik-baik saja. Anda tau ayam betina di kartun Upin Ipin sedang dengan anaknya, tiba-tiba Ipin ambil anaknya. Seperti itulah Lia sekarang.

"Duduk yok, capek gue berdiri disini dari tadi nungguin tuh bocah kagak dateng dateng" ajak Lia kepada mereka.

"Alex vanessa?" Tanya Tata

"Siapa lagi anjir kalo bukan mereka di antara kita yang belum dateng."

Mereka memilih tempat duduk dengan meja melingkar ditengah tengah tapi posisinya di pojok sendiri. Di meja tersebut sudah di sediakan minum, makan untuk anak bersepuluh. Untuk acara kelulusan ini di hadiri juga orang tua, tetapi berbeda meja.

Beberapa menit kemudian Alex Vannesa datang. Alex dengan kemeja warna abu-abu sedangkan Vanessa dengan kebaya senada dengan alex warna abu-abu.

"Minta maaf li, Alex tuh tadi minta sopirnya nyetir mobil pelan banget habis jemput gua mau kesini" Vanessa duduk di samping Lia.

"Emang yaa biang kerok banget lu lex, gua minta bareng gak boleh. Lu sampai sini telat, gua nungguin lu di depan kesemutan cok." Lia Lia sedang dengan emosinya

"Sorry hehe, nanti gua turutin kemauan lu deh" pasrah Alex. Begitulah hubungan persaudaraan Alex dengan Lia.

Acara sedang mulai, dengan pembukaan oleh kepala sekolah, ketua angkatan, ketua osis, para guru, dan selanjutnya pemberitahuan kelulusan.

Untuk kelulusan pastinya tiap sekolah meluluskan murid-muridnya. Belum ada berita atau sejarah murid tidak lulus sekolah untuk jaman sekarang.

Saat Lia berjalan ke panggung untuk menerima medali kelulusan, tiba-tiba dia kepeleset karena high heels ya. Orang tua Lia dan teman-temannya tertawa.

"Gak papa kan?" Tanya guru yang berposisi membagikan medali dan ijazah ke anak muridnya.

"Gak papa Bu, baik baik aja"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Liana Alan LouisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang