Part 1

98 11 1
                                    

Seorang gadis berlari tergesa-gesa melewati gang kecil di belakang sekolahnya. Menaiki satu per satu tangga menuju ke dalam sekolah. Tangga tersebut tersedia untuk anak yang berangkat terlambat dari kakak kelas dahulu.

Hari ini ia tahu sangat terlambat, ia berlari sambil mengucir rambut lurus sebahunya yang belum sempat ia rapikan saat dirumah. Sesampai di depan kelas ia masuk dengan tiba-tiba membuat teman satu kelasnya melirik terkejut dengan kedatangannya.

Liana Valencia Ricossia, gadis tersebut. Ia sering dipanggil Lia oleh teman-temannya

Ia duduk di samping sahabatnya, Vanessa Chanthika Safara. Menyentuh pundak tangan sahabatnya, membuat sahabatnya yang sedang menulis terkejut. Terlihat Lia yang sedang mengatur nafas setelah lari, wajah cantiknya terbasahi oleh keringat dengan wajah puncat.

"Woyy, Napa lu?? Jangan pingsan heh! Gue panggil Dewa aja ya?" Ucap Vanessa melihat keadaan Lia sekarang.

"Anak gue...nangiss..."

"Hah?" Beo Vanessa

"Soalnya belum makan dia" Jawab Lia dengan senyum cengar-cengir membuat Vanessa sedikit kesal dengan ulah  sahabatnya tersebut.

Vanessa mengeluarkan kotak makan di dalam tasnya dan memberikannya pada Lia. Lia langsung membukanya dan melahapnya dengan senang.

"Cepet yang makan! Lima menit lagi guru pasti datang." Lia mengangguk.

Lia dalam hati sangat bersyukur mempunyai sahabat setulus Vanessa. Vanessa yang selalu ada saat ia kesusahan. Vanessa yang jarang banget marah sama kelakuannya.

Saat Lia menikmati makanannya, tiba-tiba datang seorang cowok yang menggelitik perutnya dari belakang.

"Cewek tuhh bangun pagi, jangan kebo muluu..." Ucap cowok tinggi berbadan bidang duduk di depan Lia dan Vanessa sambil memberantakan rambut Lia.

"Hmmm" jawab malas Lia.

Lia sangat sangatlah malas bertemu dengan seseorang yang terlalu bucin. Bukannya ia cemburu karena ia Jomblo ya. Tapi lihat sebentar lagi.

"Kasihan pacar gue..." Lanjut cowok tersebut sambil melihat Vanessa. Beh, bener kan tebakan lia yang ada di pikirannya. Ia selalu disalahkan oleh cowok tersebut karena menyusahkan Vanessa. Sedangkan Vanessa tidak apa apa di susahkan oleh lia sahabatnya tersebut.

Ya, cowok tinggi tersebut kekasihnya Vanessa. Alexander Bramasta. Sekaligus saudara sepupunya Lia

"Hmmm" jawab Lia sudah terlalu malas mendengarkan ucapan sepupunya.

"Kenapa gak minta tolong Dewa jemput lo? " tanya Alex

"Bukan siapa-siapa gue."

Lima menit kemudian...

Guru datang dengan membawa buku-buku tebalnya.Lia sudah selesai makan. Ia mengeluarkan buku Biologi yang sangat tebal. Guru tersebut menerangkan tentang reproduksi manusia, seperti biasa pelajaran yang anak laki-laki suka menggoda anak perempuan.

Beda dengan perempuan, mereka lebih banya diam mendengarkan ocehan para lelaki.

Beda lagi dengan Lia ia lebih baik tidur. Karena dia sudah bosan dengan pembelajaran sekolah. Semalam ia harus lembur karena tugas palajaran biologi ini.
Untuk bab reproduksi jangan tanyakan lia, dia adalah bandarnya.

Lia adalah gadis berumur 15 tahun yang menjadi bandar video homo, ya betul sekali teman-teman dia seorang fujoshi. Ia anak paling malas untuk melakukan apapun, bercita-cita nikah sama om om yang kaya.

Pembelajaran selesai, waktu menunjukkan jam istirahat. Lia mengajak Vanessa untuk ke kantin menggantikan isi kotak makannya.

"Nes ayo, gue traktir." Ajak Lia

Liana Alan LouisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang