EPS 2

3.7K 339 4
                                    

Happy Reading 📖
.
.
.
.

" Mama..."

Sarada menangis sangat kencang bahkan berteriak saat Sakura dan Ino meningalkan dirinya setelah memberikan Sarada kepada Ayame.

" Mama!! " Hanya itu yang Sarada katakan membuat Sakura yang mendengar kejauhan tersebut menutup telinga untuk tidak mempedulikan anak yang baru ia kenali itu.

" Sakura " Ino memanggil. Sakura menoleh dengan wajah kacau bahkan terlihat sangat menyedihkan.

" Ada apa? "

" Apa kau yakin tidak memiliki anak?" Tanya Ino. Jujur saja, sahabat pirang Sakura selalu memperhatikan sikap dan pertumbuhan Sakura di kala itu.

" Tidak, Ino." Balas Sakura singkat bahkan terdengar ketus. Ino membulatkan mata saat Sakura meninggalkan nya dengan berjalan cepat ke tempat lain.

" Wehh!! Sakura mau kemana?! "

" Toilet!."

Sakura membasuh wajahnya, Ino terus menatapnya dengan tanda tanya. Selain itu Sakura mengambil tisu untuk menyinggirkan bekas air yang ia basuh.

Payudara Sakura mulai merasakan nyeri, Sakura memegangi payudaranya. Sakura dengan cepat mengambil tisu lebih banyak saat merasakan ada sesuatu yang mengalir keluar.

" Sakura, ada apa?"

Sakura melirik kecut kearah Ino " Ssshh.. Tidak tau. Aku setiap tahun selalu merasakan sakit seperti ini." Sakura tersenyum palsu " Jadi tidak apa - apa." Ucap Sakura lembut.

Ekspresi Ino tidak bisa di porsir saat melihat Sakura lirih " Kita kedokter aja bagaimana? Takut kau kanker Sakura."

Sakura membalalakan mata hijau kearah Ino yang selalu asal berbicara tentang penyakit yang menyebalkan itu. Sakura menghela nafas sejenak.

" St! Aku baik - baik saja Ino."

" Tapi..." Ucapan Ino terhenti saat pikiran nya berubah menjadi hal yang sempat ia katakan sebelum nya " Jangan bilang kau pernah melahirkan Sakura?! "

" Aku tidak tau Ino " Ucap Sakura sayu, pikiran nya teralih saat Sarada memegang miliknya " Kau tau saat Sarada memegang milik ku, rasanya sangat senang di sini " Sakura mencangkup dada nya yang di mana hati nya sangat senang.

" Apa kita perlu tes DNA saja? "

Deg!

Emerald Sakura membulat tak percaya apa yang terjadi dengan otak sahabatnya itu.
.

.

.

Ayame terus memopong Sarada yang menangis, tanpa sadar Sasuke berjalan menuju taman. Sasuke mengeritkan dahi saat mendengar teriakan sandu dari puteri kecilnya.

" Ayame, ada apa? " Tanya Sasuke yang semakin bingung dengan sikap puteri kecil yang terus menangis menggila disana.

" Tidak tau, Sasuke - san."

Sasuke memopong Sarada dengan lembut dan kasih sayang. Ayame menepuk pundak Sarada dengan pelan untuk menenangkan puteri kecil Uchiha tersebut.

PRESDIR UCHIHA CORP { END } Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang