Jaemin bersyukur saat itu dirinya melihat sosok pria tegap dengan bahu kokohnya, berdiri di antara etalase supermarket yang dirinya datangi. Pria tegap dengan setelan jas kantornya, tampak membuatnya semakin menawan dan aura dominan yang menguar.
Beberapa kali pria manis itu melemparkan pandangan tertarik padanya, namun tak ditanggapi serius oleh sang pria tampan. Sesekali pula, Jaemin melihat senyuman dengan lesung pipit pria tersebut yang asyik bercengkrama dengan ponselnya.
Mungkin dari kekasihnya, pikirnya.
Jaemin tidak ambil pusing dan berusaha mengambil air mineral favoritnya yang memang letaknya sedikit tinggi. Bahkan dirinya sampai bingung untuk mencari bangku tambahan agar bisa menggapainya. Jika seperti ini, Jaemin menjadi menyalahkan dirinya sendiri yang tidak suka susu sewaktu kecil, sehingga tubuhnya menjadi pendek.
"Ini?"
Sebuah tangan terjulur di hadapan Jaemin. Sebuah air mineral yang memang ingin digapainya, sudah berada di hadapannya dengan cepat.
"Terima kasih", Jaemin memberikan senyuman malu-malunya pada pria tampan yang memang sempat ia perhatikan tadi.
Namun, siapa sangka, justru pertemuan tak sengaja dengan sebotol minuman mineral, adalah awal mula Jaemin mengenal senyum rupawan dan penuh pesonanya.
==============================================================
Kedua sosok itu asyik bergumul di atas kasur lembut milik sang dominan sejak matahari terbit, hingga kegelapan telah menghampiri sang langit.
Bunyi kecipak basah dan juga suara hentakan kulit, berkali-kali terdengar menggema di seluruh ruangan. Beberapa kali suara erangan dan eluhan pun terdengar bergantian dengan desahan-desahan sebagai pelepas rindu 2 orang itu.
Jaehyun memang mendatangi kekasih mungilnya itu di apartemen yang untuk ia tinggal bersama dengan sang kekasih. Melepaskan semua kerinduan setelah dirinya dinas selama 3 hari di Jepang, tanpa membawa sang kekasih pergi bersama.
Jaemin tak bisa mengikuti prianya dikarenakan dirinya harus berkuliah, berlatih dan tidak bisa membolos lagi akibat Jaehyun yang terlalu sering mengajaknya pergi. Sehingga yang terjadi dari semuanya adalah Jaehyun yang melepaskan kerinduan, terutama seksualnya pada sang submisif.
Ciuman panas mereka terlepas, menghasilkan eluhan dari mulut Jaemin akibat hentakan tiada henti dari Jaehyun yang berada di atasnya. Pria itu begitu semangat menyetubuhinya hingga tak membiarkan hubungan badan mereka dilepaskan sebentar saja. Air liur dan keringat di antara mereka sudah menyatu. Tidak ada lagi kata jijik diantara mereka. Semuanya menyatu bahkan hingga jiwa mereka pun yang sudah menyatu menjadi sebuah puzzle yang telah menemukan pasangannya masing-masing.
"Hyung..."
Jaemin merasa tidak sanggup dengan hormon menggebu-gebu milik sang dominan. Beberapa kali Jaemin meminta berhenti atau memelankan gerakannya, namun Jaehyun sama sekali tidak menggubris. Lubangnya sudah mulai terasa panas dan perih, namun Jaehyun tetap bersemangat menggempurnya.
"I miss you so badly, baby boy", Jaehyun sudah mengatakan itu selama di aktifitas mereka malam ini. Menandakan bagaimana Jaehyun yang merindukan sang kekasih dengan sangat. Bahkan dihubungan mereka yang sudah berjalan hampir 6 tahun, Jaehyun tak hentinya mengatakan 'I love you' padanya.
"ah... ah.. ah..."
Submissif hanya mampu mendesah dan mencari tumpuan. Jaehyun yang melihat tangan itu mencari genggaman, berinisiatif menyelipkan jari-jari lentik itu diantara jari-jari kokohnya dan mencengkeramnya kuat. Ikut campur dalam pelampiasan gairah mereka bersama.
Cengkraman tangan itu menguat, dan sangat terasa bagaimana sang kekasih begitu posesif padanya. Begitu menjadikannya doktrin sebagai kepemilikan khusus bagi seorang Jung Jaehyun, mantan idol yang kini sukses besar dengan usaha ekspor alat kesehatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweat Greypants
FanficJaemin terburu-buru mengambil celananya, dan langsung mengenakannya begitu saja. Namun sangat aneh karena seharusnya celana itu pas, tapi justru menyentuh lantai serta benar-benar menutupi mata kakinya dan juga terasa longgar di bagian pinggang. In...