Jam 15.30
Bel sekolah tanda selesainya semua pelajaran disekolah berbunyi. Seluruh siswa dan siswi keluar dari kelas masing masing untuk pulang.Ada yang pulang menggunakan bus, ada yang menggunakan kendaraan sendiri, dan juga ada yang menunggu dijemput oleh orang tua.
Sama seperti siswa lainnya Ricky menuggu jemputan dari ziqiu. Pria itu duduk didepan gerbang sekolah sambil sesekali melirik kearah jam tangan nya.
Selama sekitar tiga jam Ricky menunggu mamanya. Sekarang sekolah telah sepi, hampir tidak ada orang kecuali para guru guru.
Ricky mengambil handphonenya didalam tasnya, ia menyalakan handphone nya dan mengecek apakah ada pesan masuk dari mamanya.
Pria itu membelalakkan matanya saat melihat notifikasi pesan dari mamanya.
Hari ini
14.09
Mama: iky pulang sendiri ya, Mama tiba tiba ada urusan pekerjaan keluar kota.
Mama: berhati hatilah, untuk hari ini selamat bersenang-senang ya, anak mama.
15.34
Mama: iky? Ingat, jangan pulang lebih dari jam 10 malam.
Mama: mama memasang cctv di rumah dan memasang GPS di handphone iky, jangan coba coba berbohong. Jika iky tidak ada di rumah lebih dari jam 10 malam.
15.36
Mama: hukuman nya akan lebih berat...
Ricky menahan napasnya berat, ia menyesal tadi menolak ajakan pulang dari Edo.
"Sekarang tidak ada bus yang melewati jalan rumah..."
"Dompetku juga tertinggal didalam kamar."
"Tidak bisa memesan taksi."
Ricky menggerutu menerima nasibnya yang sial.
Sekarang sudah jam 18.57, sudah cukup gelap disini. Ricky masih tetap duduk didepan gerbang sekolah. Ia pasrah dengan nasib nya sekarang.
Pria itu menekuk lututnya dan menenggelamkan wajahnya di atas kedua lututnya."Mama tidak akan menerima alasan apapun itu jika aku telat pulang. Bagaimana ini? Benda tajam itu akan kembali mengukir diatas tubuhku."
"Sisa tiga jam lagi... Tamat sudah riwayat ku.." ucap Ricky lirih. Matanya ia pejamkan saat pikiran tentang perlakuan ziqiu padanya, terlintas dibenaknya.
"Hei! Apa yang kau lakukan disini?"
"Ada suara seseorang. ah, itu tidak mungkin. Aku hanya berhalusinasi." Batin yang Ricky, ia menghiraukan suara yang didengar nya.
"Hei? Kamu siswa disini kan, apa yang kau lakukan disini?"
Tepukan dipundak Ricky membuatnya membuka mata dan mendongakkan kepalanya. Ia menatap seseorang didepannya.
Pria tinggi tegap, dan juga wajahnya yang terasa familiar dipandangan Ricky.
"Hei?"
"A-ah iya?"
"Kamu... Ricky kan? Kenapa masih disini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Oke!!
Jugendliteraturkehidupan ini kejam jadi jangan mengharapkan belas kasihan seseorang. Ricky seorang siswa SMA yang friendly dan sangat peduli terhadap semua temannya. Dibalik itu semua, ada segudang kesedihan dan sesuatu yang hancur di dalam dirinya. "Kerja kerasku...