Bagian satu : Death

2.2K 117 22
                                    

Karakter milik mosta
Karakter berfokus dengan gempa dan taufan.

Selamat menikmati.
*
**
***

          ''Hey apa kalian sadar betapa aku sangat menyayangi  kalian .....? aku bahkan bisa melakukan apapun agar kalian tetap bahagia dan aman, walau kebahagia itu harus dibayar oleh nyawaku,  aku gak akan keberatan '''

     Seorang pemuda sedang termenung dibawah pohon belakang rumahnya sembari menatap kearah langit, langit mendung itu seolah memberi perasaan buruk pada sang pemuda itu.  Namun begitu seyuman yang menjadi topeng dari wajahnya tak pernah dia lepaskan, senyuman itu  seolah berkata bahwa dia sedang baik baik saja, namun lagi tak ada yang tau apa yang dipikirkan oleh pemuda ber iris mata biru langit itu.

      Boboiboy Taufan atau biasa dikenal dengan nama Taufan itu, adalah anak yang memiliki perawakan jahil dan periang ini adalah salah satu dari pahlawan galaksi.....  tak banyak yang  tau dari sikap jahilnya itu tersembunyi kekawatiran yang sangat atas keselamatan saudaranya yang lain.

     saudara kedua dari tuju bersaudara ini lebih memikirkan tetang saudaranya ketimbang galaksi, Taufan sempat berharap bahwa seandainya dia terlahir didunia tanpa kekuatan ini maka mereka tak perlu mempertaruhkan nyawa mereka untuk keselamatan galaksi, tapi sekali lagi Taufan tau betapa naifnya semua saudaranya.....  maka dia hanya akan mengawasi dari kejauhan memastikan bahwa saudaranya baik baik saja dan memberikan semangat apa bila saudaranya dimarahi atau gagal dalam menjalankan misi, bagi Taufan nyawa mereka bahkan lebih berharga dari nyawanya, maka dari itu Taufan sangat jarang menunjukkan sisi terlemahnya pada saudaranya atau orang lain.

'' KAK TAUFAN ...... GAK MASUK UDAH MAU HUJAN NIH ......'' Suara teriakan terdengar namun walau berteriak seperti itu suaranya masih terdengar lembut  dan Taufan tau benar siapa pemilik suara itu.

'' iya nanti ya Gemgem .....'' jawab  Taufan, dia sempat menoleh sebentar kearah Gempa namun hanya sesaat sebelum pandangannya kembali kearah langit.

       Gempa yang merasa  aneh dengan sifat sang kakak kedua pun menghampiri sang kakak, pasalnya sang kakak akan langsung menuruti kemauannya apabila sudah disuruh,  Gempa mengambil tempat duduk disebelah sang kakak   merasa Taufan tak  menyadarinya sepertinya terlalu fokus pada kegiatannya memandang langit yang sedang menampilkan gumpalan awan gelap, yang siap menurunkan hujan kapan saja, itu membuat Gempa berpikir. apa yang begitu menarik dari langit mendung saat ini..?.

'' kayaknya akan ada badai .....'' guman sang pengendali angin itu, sontak membuat Gempa menoleh kearah Taufan walau sekilas Gempa sempat melihat pandangan sendu dari sang kakak keduanya tersebut, sebuah tatapan yang tidak pernah ditunjukan oleh sang pengendali angin itu membuat Gempa kawatir.

'' Gemgem ...... kenapa gak masuk ....? kok malah ngikut duduk disini ....? '' tanya Taufan  sembari mengusap rambut  Gempa yang tertutup oleh topinya itu, Taufan pun menunjukan senyuman cerianya seperti tatapan sendu tadi tak pernah dia ditunjukan.

'' Kakak sediri juga sama .....'' protes Gempa gak terima.

'' hmmm.... iya, aku kan bilang nanti ... ada apa ....Gemgem marah ya ..?''

'' gak kok kak ....   aku gak marah ... hanya saja ...hmmm kakak gak apa apa kan...?  kakak Upan gak sakit kan ...? '' pertanyaan itu seolah keluar begitu saja dari mulut Gempa.

7 DAY OF TAUFAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang