Bab 4

3.7K 359 33
                                    


Xiao Zhan merengek pada polisi muda itu dengan manja seperti anak sekolahan tidak sadar dengan umurnya. Yibo berwajah datar itu masih diam dan mencatat pelanggaran asusila.

Zhan menarik bahu Yibo yang lebih tinggi darinya. Sedikit. Dia membisikan sesuatu agar Zhan tidak jadi dibawa ke kantor polisi lagi. Hei lah sudah cukup kemarin dia diberi makanan yang menurutnya tidak enak.

"Apa kau mau mobil? Jabatan tinggi? Ayolah bro,  atau begini saja. Kuberi satu jalang dan urusan kita selesai."

Mata Wang Yibo sudah mau keluar. Telinganya panas mendengar penuturan Zhan yang enteng sekali menyogok sementara si mata rusa itu bermain dengan alisnya, seperti kode bahwa Yibo harus mau.

Nyatanya Yibo semakin geram, dia menyeret Zhan secara paksa masuk ke dalam mobil polisinya. Haikuan disuruh jalan kaki.

Selama di dalam mobil pun Zhan masih saja merengek.

"Heh! Apa kau tuli!? Ayolah, kita sama-sama pria jadi tahukan sekali urusan itu selesai yang lain selesai."

"Diam"

Zhan mengerucutkan bibirnya. Susah sekali menghasut pria ini. "Aku heran, apa kau gay? Kenapa tidak suka dengan wanita?"

"Ya, ada masalah?"

Jawaban Yibo lantas membuat Zhan kaget tapi juga merasa mengerikan. Selama hidupnya dia baru menemukan gay asli padahal itu hanya di drama-drama atau di belahan dunia lain.

Seketika dunia hening, hanya ada suara mobil. Zhan hanya shock.

Sesampainya di rumah Zhan, Polisi tersebut membuka pintu mobil.

"Keluar."

"Ha? Kenapa ke rumahku? Katamu kita ke rumah sakit."

"Kau akan dihukum sendiri dengan orang tuamu."

"Mati aku"


Setelah kejadian itu, Zhan dilarang oleh kedua orang tuanya untuk keluar ke club lagi. Plus dia putus cinta karena kekasihnya meninggalkannya karena alasan yang tidak rasional.

"Kau itu lebih cantik daripada aku."

"wanita akan lebih iri jika bersanding denganmu."

"Aku seperti penyuka sesama jenis (lesbi) ."

Dan lain sebagainya. Zhan marah. Suatu malam dia kabur untuk mabuk-mabukan lagi. Bukan berarti dia tidak bisa lagi datang. Tinggal memanggil taksi Zhan bisa kemana-mana.

Keadaan Xiao Zhan sudah jauh dari kata baik. Matanya sudah tidak kuat membuka, seorang wanita bar membawanya keluar untuk menghabiskan waktu bermalam. Meski sedikit kesusahan tapi mereka hampr tiba di hotel yang tidak jauh. Wanita itu memapah Zhan yang terus bernyanyi seperti orang gila.

Di samping itu, Yibo keluar malam untuk membeli isi kulkasnya yang kosong. Siftnya bekerja diganti dengan polis senior. So, kesempatan Yibo untuk berjalan-jalan.

Dibalik mantel tebalnya Yibo mengeratkan tangan agar dingin tidak masuk ke dalam tubuhnya.

Percaya takdir tidak, Yibo pernah mendengar jika orang bertemu tiga kali itu tandanya berjodoh. Awalnya Yibo mau berjodoh dengannya, tapi melihat pria itu mabuk lagi digendong wanita bar membuat kesan Yibo jadi buruk.

"Mau kemana?" tanya Yibo melirik Zhan yang sedang teler.

"Bukan urusanmu, Tuan. Kau siapa?"

"Berapa yang kau mau? Berikan pria itu padaku."

"Dih, kau mau, cari saja ke dalam. Bukan disini. Ini pelangganku."

Yibo mengehal napas, lalu dia membuka dompetnya, ya aslinya ini tidak boleh dilakukan tapi Yibo hanya tidak mau Xiao Zhan semakin masuk ke dalam hal yang buruk.

✔️Top vs Dominant (BJYXSZD) PDFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang