Part 2 | Who is Jeonie?

1.4K 238 128
                                    

•••••

"Ceritakan."

"Harus kubilang berapa kali, aku tidak cemburu. Aku hanya kesal melihat bajingan itu berlagak sok keren, Hyung." sungut Jungkook saat ditanyai berulang-ulang dengan Yoongi.

"Masih tidak ingin bercerita?" Yoongi bangkit dan berjalan mendekat kearah Jungkook, "Egomu buruk. Sangat buruk, Jungkook. Ternyata kau masih belum paham apapun." setelah menepuk bahu Jungkook, ia meninggalkan pria itu sendiri di markas mereka.

Jungkook mengacak rambutnya, menyesal karena sudah bertindak bodoh saat dikantin tadi.

"Apa-apaan aku ini?! Jangan sekarang, kumohon."

•••

"Are you still mad?" Mingyu bertanya setelah lama terdiam, ia mengamati wajah serius Lalisa saat mengobati luka yang ada di wajahnya.

Tidak mendapatkan jawaban, pria itu kembali bertanya. "Lalisa, dengarkan aku. Jungkook itu pria tidak waras, kau lihat saat ia datang dan langsung memukulku?"

Lalisa masih belum bersuara, ia hanya terus mengobati luka Mingyu tanpa mendengarkan ucapannya.

"Aku tidak mengerti. Mengapa kau begitu membelanya, kau bahkan diam saja saat pria itu memutuskan hubungan dan mencampakkanmu."

Tangan Lalisa berhenti saat mendengar ucapannya Mingyu barusan, ia menatap mata Mingyu datar.

"Ya, kau memang tidak akan pernah mengerti. Dan untuk kekacauan dikantin tadi, aku minta maaf. Hitung-hitung aku mewakili Jungkook karena sudah memukulmu." setelah itu Lalisa pergi dan keluar dari ruang UKS.

"Aku benar-benar tidak mengerti jalan pikiran mereka berdua." ucap Mingyu pelan.

•••

Jane ingin menanyakan sesuatu pada Lalisa, atau paling tidak ia ingin menanyakan bagaimana keadaan Lalisa setelah kejadian di kantin tadi. Tapi saat melihat wajah murung Lalisa, Jane mengurungkannya.

Ting!

Notifikasi pesan dari ponsel Lalisa memecahkan lamunannya.

Unknown number
Aku sakit.
Akhir-akhir ini sering sekali kambuh.

Saat membaca pesan itu, tanpa sengaja tangan Lalisa meremas ponsel itu, berusaha tenang walau nafasnya mulai memburu.

"Are you okay?" Jane berbicara pelan saat melihat perubahan raut wajah Lalisa.

Saat tersadar, Lalisa menampilkan senyum kecil, dan mengangguk. "Kau sudah berbaikan dengan Taehyung?" Lalisa mencoba mengalihkan percakapan mereka.

"Sudah."

Jane kembali bertanya, "Apa ada sesuatu yang menganggu pikiranmu? pasti kejadian saat dikantin tadi, ya?" Jane sudah berteman dengan Lalisa sejak mereka kecil, jadi wajar saja jika ia begitu peka dengan sikap Lalisa.

"Ah, ya! Tadi Taehyung juga kembali lebih awal ke markas saat Yoongi berkata Jungkook kembali berulah. Maaf, aku tidak sempat membantumu. Mau cerita sesuatu?"

"Begitu, ya. Tidak ada apa-apa yang harus diceritakan. Aku baik-baik saja."

•••

Lalisa menghempaskan tubuhnya ke ranjang saat tiba dirumah. Ia masih terngiang-ngiang dengan kejadian dikantin, juga pesan misterius itu.

Untuk apa Jungkook marah dan memukul Mingyu?

Dan, untuk pesan misterius itu sebenarnya ada sesuatu yang Lalisa sangat takutkan. Dari sekian banyak orang, hanya Lalisa dan teman dekat Jungkook yang mengetahui tentang masalah ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

the moon is beautiful, isn't it? // lizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang