006

8 1 0
                                    

Cia pun melempar HP nya asal ke kasur tiba tiba HP nya bergetar, ada panggilan masuk dari nomor tidak di kenal

"Siapa jam segini telfon, mana nomornya ga di kenal"

Cia pun mengangkat panggilan itu

"Halo, ini siapa ya?" Ucap cia

"Oh, lu ga tau gw siapa? Gw lela"

"Owh, dapet nomor gw darimana lu? "

"Ga penting, yang penting gw mau kasih lu peringatan, sekali lagi lu main main ama gw, gw pastiin lu bakalan di keluarin dari sekolahan" Ancam lela

"Oh, gitu ya, ya sorry aja, gw ga peduli, kita liat aja, siapa yang bakalan di keluarin dari sekolah"

"Oh, lu mau main main ama gw ya, liat aja nanti, lu bakalan nyesel"

"Oh, oke, gw tunggu kapan gw bakalan nyesel" Ucap cia lalu langsung mematikan panggilan nya

~~~~

"Cia, di panggil kepsek tuh ke ruang kepsek" Ucap seorang murid

"Iya, tolong anterin dong ke ruang kepsek, gw gatau tempatnya"

"Iya, yuk"

Mereka berjalan menuju ruang kepala sekolah, cia berfikir apalagi ini, perasaan cia belum membuat masalah apa apa

"Cia, dah nyampe"

"Thanks ya"

Cia pun masuk kedalam ruangan kepala sekolah, dan yang bener aja di sana sudah ada lela dan kepala sekolah

"Ada apa bapak manggil saya? " Ucap cia kepada kepala sekolah

"Duduk" Perintah kepala sekolah

Cia pun duduk sambil menatap lela, pasti semua ini ulah lela

"Kamu baru masuk aja udah bikin masalah, gimana nanti kalau udah lama di sini" Ucap kepala sekolah kepada cia

" Bikin masalah? Masalah apa ya pak?" Ucap cia dengan santai kepada kepala sekolah

" Kamu kemarin sudah bikin onar di kantin, dan kamu juga memukul lela sampai seperti itu"

"Bapak punya bukti kalau saya melakukan itu? Bapak punya saksi?" Ucap cia masih dengan santai kepada kepala sekolah

"Ini buktinya, lela terluka sampai seperti ini karena kamu pukul, lela sendiri yang bilang kepada saya" Ucap kepala sekolah

"Ada bukti yang lain pak? Bapak ga bisa seenaknya dong memfitnah saya cuma gara gara perkataan lela" Ucap cia, kali ini nada bicara cia sedikit di tinggikan

"Kamu yang sopan ya dengan saya, saya ini kepala sekolah"

"Saya sudah berusaha sopan pak, tapi bapak seenaknya sendiri memfitnah saya"

"Ini bukan fitnah, ini kenyataan"

"Di suap berapa bapak sama lela? Sampai sampai memfitnah saya kek gini tanpa mendengar kan penjelasan saya?" Ucap cia dengan sedikit kesal

"Kamu ya, jangan kurang aja kamu sama saya, saya bisa keluarin kamu sekarang juga, telpon orang tua kamu sekarang" Ucap kepala sekolah dengan emosi

"Sebentar pak"

Cia pun mengambil HP nya yang berada di saku rok nya, lalu mulai mencari nomor papa nya

"Pah, papa ke sekolah sekarang, cia di panggil ke kantor kepsek" Ucap cia kepada papa nya melalui telpon

"Bikin masalah apa kamu astaga sampai di panggil ke kantor kepsek"

"Cia di fitnah pa, ishh nanti cia ceritain sekarang papa kesini plisss"

"Papa masih mau ada rapat sayang"

"Pahh, ini darurat, plisss tunda aja rapat nya"

"Yaudah papa kesana sekarang"

CiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang