4.

18 8 3
                                    

Sekarang sudah menunjuk pukul 01.39 am, namun Lia masih saja bergelud dengan pikirannya sendiri, ditambah dengan dering telphone yang mengaggetkan dirinya dari halusinasi.

"Halo sayang, kamu kemana aja dari ta.." ucapanya terpotong dari seberang sana yang menjelaskan bahwa pacarnya kini sedang mabuk-mabukan disebuah club malam. "Apa?! Ok saya segera kesana.. tutt". Telphone diputus sepihak dari Lia.

Bergegas tanpa pamit, Lia langsung mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh.

Saat sampai pada tempat yang diberitahu oleh salah satu teman Kevin, Lia langsung berlari masuk mencari-cari keberadaan Kevin, tapi Lia tetap tidak menemukannya. Ada yang berteriak namanya, Lia pikir itu adalah temannya Kevin ternyata itu adalah Aldi. "Lia? Kamu ngapain disini?" Mendengar pertanyaan tersebut Lia lantas bertanya balik. "Al, lu liat Kevin pacar gue gak?", Sekarang Aldi paham kenapa seorang gadis polos berada ditempat yang jauh dari kepolosannya. "Ngak, ayo gue bantu cari" ucap Aldi sambil menarik tangan Lia untuk menyusuri tempat itu.

"Kevin?" Lia melihat sepertinya itu adalah pacarnya, Kevin. Lia langsung memeluknya. "Kamu kenapa? Ada masalah?" Mendengar seperti ada yang menyebut namanya Kevin langsung membuka matanya. "Lia? Aku bingung harus gimana?" Kevin mulai ingin mengeluarkan air matanya. "Kita pulang dulu yuk. Makasih Al sekarang, gue pulang dulu."

...

"Sekarang kamu harus cerita, ada masalah apa?" Tanya Lia dengan suara lembutnya. "Jalang itu.. ah maksudku wanita itu, dia ingin merebut Kavino dari saya" tangis itu kembali keluar lagi dihadapan Lia. Kavino adalah putra dari Kevin dengan mantan istrinya Fara. "Terus sekarang, aku harus gimana, sayang?" Lia hanya terdiam karna dia juga tidak tau harus bagaimana. "Pokoknya, Kavino harus bersama saya!"

Lia dari semalam tidak bisa tidur karna terus kepikiran dengan ucapan Kevin semalam, Lia turut sedih karna dia juga sudah sangat dekat dengan anak yang bernama Kavino refandra, makanya sekarang dia masih saja tidak bisa tidur walau jarum jam sudah menunjuk angka 05.57.

Bunyi ketokan pintu terdengar dari luar kamar, "Pagi sayang, sarapan udah mama siapin, yuk sarapan bareng" merasa tidak ada jawaban dari dalam kamar, mamanya ikut cemas karna biasanya lia sudah bangun sejak pukul 5 pagi, tapi kenapa sekarang bahkan suaranya saja tidak terdengar. Mama langsung mengambil kunci cadangan kamar karna sudah terlalu cemas. "Sayang, kamu kenapa? Mata kamu bengkak. Kamu ngak tidur dari selamem? Kenapa coba cerita." Lia tetap tak bergeming yang membuat sang mama tambah cemas.

"Lia gak papa ma, tapi Kevin yang lagi punya masalah. Lia bingung mau bantu gimana, Lia gak tau." Baru setelah 3 menitan Lia mau membuka suaranya kembali. "Emang ada apa sama Kevin? Dia sakit? Atau masalah keluarganya?" Tanya mama tanpa henti, karna dia juga cemas,pasalnya Kevin adalah calon menantu kesayangannya. "Iya, Kavino mau diambil sama Fara mantan istrinya"."ya udah, kamu tidur dulu nanti kita cari jalan keluarnya kalo kamu udah vit."

Tringg, baru ingin tidur Lia malah mendapat panggilan mendesak dari handphonenya.

Sopo hayo yang nelpon, orang baru mau turu malah diganggu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AKU dan DIA??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang