Pagi ini Chimon sedang sendirian dirumahnya , oh tidak memang dia selalu sendiri dirumah itu , papinya jarang sekali pulang.
Dia hidup dengan kesepian setelah kematian papanya dulu.
Dia benci sekali dengan papinya, karena papinya dia kehilangan satu-satunya orang yang paling dia sayang.
Chimon keluar kamarnya ,dia menuju ke dapur dan memasak makanan ituk dia makan sendiri.
Chimon menghela nafasnya.
"Sangat bosan".
Chimon kebali ke kamarnya, dia bersiap diri untuk pergi keluar dan entah kemana dia akan pergi.
Chimon keluar menggunakan mobilnya, dia mengendarai mobil itu dengan santai sambil menikmati pemandangan jalan yang tidak terlalu ramai.
Chimon berhenti di sebuah taman yang sepi ,dia duduk di kursi taman dan melihat-lihat keadaan taman itu.
Sungguh damai , Chimon menyukai ini semua.
Keadaan taman ini dan rumah Chimon sama .
Sama-sama sepi tapi di taman kosong ini Chimon merasakan kedamaian yang tak dia dapat di rumahnya.
Chimon sendiri tidak tau kenapa dia tak pernah merasa bahagia di sana .
Semuanya berbeda setelah terjadi insiden kecelakaan papanya.
Chimon juga muak saat papinya berkunjung dia selalu membawa jalang itu ,jalang yang telah merenggut kebahagiaannya.
Chimon jijik dengan sikapnya yang bermuka dua dan sangat gila harta.
Chimon sering melihat Singto berbelanja barang-barang branded.
Dan pastinya uang yang digunakan untuk membayarnya adalah uang papinya.
2 jam telah berlalu ,dan Chimon memutuskan untuk pergi dari taman ini.
Chimon lapar dia ingin pergi untuk mencari makanan.
Chimon berhenti di tempat jualan mie ayam langganannya yaitu mie ayam Pak Mew.
"Pak mie ayamnya satu sama es teh nya 1".
"Oh iya den Chimon , udah lama nggak keliatan kemana aja?"
"Lagi sibuk aja pak".
"Oh gitu ,ya udah den Chimon duduk dulu ,pak Mew buatin mienya dulu".
"Iya pak ". Chimon duduk di salah satu kursi dan memainkan hpnya sambil mie ayamnya selesai dibuat.
Beberapa saat kemudian mie ayam dan es teh Chimon sudah sampai.
"Ini den Chimon mie ayam sama es teh nya ".
"Iya makasih Pak Mew".
Chimon mulai memakan mie ayamnya tersebut .
Tak terasa hari sudah malam
Chimon memutuskan untuk pulang tetapi saat di perjalanan Chimon melihat perkuliahan gang mobil yang sepertinya akan melakukan balapan liar.
Chimon tertarik untuk kesana dan melihat pertandingan tersebut.
Chimon memarkirkan mobilnya di pinggir area balapan.
Mobil Chimon cukup bagus , orang orang disana memandangi mobil Chimon yang mendekat dan terparkir di area tersebut
Mobil Chimon
Chimon keluar dan banyak pasang mata memandanginya baik perempuan ataupun laki-laki.
Chimon termasuk pria yang tampan dengan tubuh yang cukup proposal dia juga sedikit manis tanpa banyak orang ketahui.
Chimon tak menghiraukan tatapan memuja para gadis ,dan kagum para pria dia hanya menampilkan wajah datarnya dan pandangan lurus menghadap jalanan yang akan di gunakan untuk balapan nanti.
Tiba-tiba tiga orang gadis menghampiri
"Hai tampan, apakah kau akan ikut balapan nanti". Sambil memegang kerah baju Chimon dan mengelus elus dada Chimon dari balik kemejanya
"Pergi" . Dengan tanpa memandang wanita tadi.
"Kenapa , apakah aku kurang cantik?".
"Iya bahkan sangat buruk sampai aku jijik padamu jalang".
Chimon mendorong wanita itu menjauh darinya.
Wanita itu malu sekali ditolak oleh Chimon dan banyak pasang mata yang melihat adekan penolakan tersebut.
Ketiga wanita tersebut lalu pergi meninggalkan Chimon.
Lalu tiba-tiba ada yang menepuk bahu Chimon .
"Hai bro"
Chimon hanya mengangkat 1 alisnya saja.
"Gua Harit ". Sambil mengulurkan tangannya.
"Chimon". Menjawab tanpa menerima uluran tangan Harit.
"Mau balapan?".
"Hm"
"Pas banget lu ketemu gua ,gua yang ngadain balapan ini, lu siap-siap aja gua cari lawan lu".
Sing mencari temannya yang ingin balapan juga .
Lalu dia mendapati ada mobil yang baru saja datang , dia tau itu mobil milik siapa .
Dia Nanon Korapat Vihokratana yang paling hebat disini dan tak pernah sekalipun kalah.
Harit langsung menghampiri temannya itu.
"Hey Non, gua ada lawan buat lu mau nggak?".
"Yang mana?".
"Itu yang lagi nyender di mobil warna silver".
"Oke gua mau , taruhannya apa?".
"Lu mau apa nanti gua bilang dia".
"Langsung ketemu dia aja deh, mau liat gua dia kayak apa orang nya".
"Yok ikut gua".
Sing dan Nanon pergi menghampiri chimon.
"Mon ini lawan buat lu"
Chimon melihat Nanon sekilas " hm oke ,kapan mulai?".
"Dia mau tau taruhannya apa dulu".
"Mobil gua " jawab Chimon dengan sangat enteng
"Gua nggak mau " tolak Nanon .
"Empat mobil kaya gini". Jawab Chimon yang masih sangat enteng
"Lu kira gua miskin ,gua mau yang lain ".
"Apa sebutin aja".
"One night stand sama gua".
"Sialan , bilang apa lu tadi?".
"One night stand with me darling".
"Anjing lu ya"
Chimon mendekat ke Nanon dan menarik kerah bajunya ,dia menatap mata Nanon dengan tajam.
Dia lalu memukul pipi Nanon sampai sudut bibir Nanon terluka .
Nanon tak membalas pukulan Chimon dia hanya tersenyum dan melihat Chimon
"Just wait for it when you beg for love to me"
Chimon pergi dia sudah tidak mood lagi untuk balapan ,dia sudah kesal melihat wajah orang menyebalkan tadi , bisa-bisanya orang itu mengajak Chimon one night stand dia pikir Chimon pria apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry
Science Fiction"Aku sangat membencimu , tapi aku tak bisa menghilangkan rasa peduli ku padamu". Chimon "Maafkan aku". Off " Berdamai itu lebih baik daripada kau harus terluka seumur hidupmu". Nanon