Huang Renjun , lelaki yang mengorbankan masa depannya dan memilih menjadi pekerja malam untuk merawat ibu dan adiknya. Melayani banyak tamu lelaki hidung belang demi bertahan hidup dan bertemu dengan dua lelaki yang membuatnya jatuh cinta yaitu Lee...
Warning! untuk chapther ini ada adegan 18+, jadi yang kurang nyaman bisa di Skip!!!
Happy reading and have fun....
...
..
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lelaki bersurai hitam itu berbaring disofa yang berada di penthousenya sambil termenung. Dia mengingat bagaimana dirinya tadi siang hampir hilang kendali untuk menyetubuhi lelaki mungilnya yang dia tahu jika Renjun belum pernah melakukannya.
Malam ini, dia memutuskan untuk tidak datang menemui Renjun. Dia menyadari akan sangat bahaya jika dirinya hanya berduaan saja dengan lelaki mungil yang menurutnya terlalu menggoda imannya itu. Dia tidak ingin jika hal tadi siang terjadi lagi dan membuat Renjun membenci dirinya.
' Drrtt..drtt..'
Terdengar suara dering ponsel yang menandakan ada sebuah panggilan dari ponsel miliknya. Jaemin segera mengambil ponsel yang ada disaku jasnya kemudian melihat siapa yang sedang menghubunginya.
Dia terdiam saat nama Renjun muncul di layar ponselnya. Lelaki mungil itu sedang menghubunginya, kemungkinan Renjun ingin tahu mengapa dirinya tidak datang malam ini.
Tak lama ponselnya berhenti berdering, membuat Jaemin mendengus kesal. Dia hanya bingung harus memberi alasan apa pada lelaki cantik itu. Dia harus menunda pertemuannya dengan Renjun karena kecerobohannya. Jaemin tahu jika lelaki mungil itu akan merasa canggung dengannya setelah kejadian itu.
Sesaat terdengar notifikasi pesan dari ponselnya, Dia segera membuka pesan yang dikirim oleh lelaki mungilnya itu.
| Jaemin, kenapa kamu tidak datang? apa terjadi sesuatu?.
Jaemin menghebuskan nafasnya dalam, lalu segera membalas pesan dari Renjun.
Maaf, aku hanya sedang tidak enak badan.| Kamu tidak perlu datang kerja, istirahat saja dirumah.|
Dia terpaksa berbohong pada Renjun karena tidak bisa menemui lelaki mungilnya itu. Dia membuang ponselnya ke sofa, kemudian bangkit dari duduknya. Jaemin segera berjalan menuju kamarnya untuk mandi dan juga mengganti pakaiannya.
Setelah menghabiskan beberapa menit dikamar mandi, Jaemin segera keluar dengan mengenakan handuk yang hanya menutupi bagian bawah perut hingga lututnya . Dia melangkahkan kakinya menuju ruang ganti, untuk memilih pakaian yang akan dia kenakan.
Jaemin segera keluar dari kamarnya sambil mengenakan sweteer berwarna putih dan juga celana slim fit berwarna hitam. Dia segera menuruni tangga lalu melangkahkan kakinya menuju dapur karena malam ini dia sangat lapar.
Saat hendak sampai didapur, ponselnya yang ada disofa itu kembali berbunyi menandakan sebuah pesan masuk. Jaemin kembali kearah sofa kemudian melihat kearah ponselnya. Dia membulatkan matanya, lalu segera berlari keluar dari penthouse miliknya menuju lift.
