7. This Case

92 28 34
                                    


"Eomma, Appa. Aku merindukan kasih sayang kalian. Kenapa kalian pergi secepat itu bahkan disaat aku masih kecil. Kupikir semua akan berjalan mudah. Tapi aku sudah tumbuh dewasa, aku ingin membahagiakan Eomma dan Appa. Seperti dulu yang kalian bilang, kalian ingin melihatku menjadi Dancer yang terkenal. Tapi kehidupan ini sangat sulit, aku hampir menyerah menghadapinya. Eomma, Appa, tunggu Ttinb disana. Ini tidak lama lagi, Ttinb sudah berjuang keras selama ini. Ttinb tidak pernah bunuh diri, dan selalu mengingat ajaran Eomma."




S'FLOWER


Saat itu Ayah Sinb keluar memasang wajah santainya didepan Sowon dan Sinb, namun nyatanya kedua putri yang tidak disadari itu, mereka sudah mengepalkan kedua tangan mereka dengan kuat.

Tidak ada yang tahu bahwa Sowon dan Yerin ini, keduanya memiliki keahlian dalam bela diri. Salah satunya adalah Taekwondo. Walau mereka memang belum menyelesaikan sampai tingkat atas, tapi kemampuan mereka tak bisa diragukan.

Mereka sendiri juga tahu, apa kelemahan yang ada pada tubuh Lelaki itu. Lelaki yang selalu mereka benci dan bahkan tak pernah ingin lagi mereka temui.

Dalam waktu singkat, Sowon dan Yerin berhasil melawan Ayah mereka sendiri. Walau cukup menguras tenaga dan beberapa kali mereka terluka, bahkan bibir Sowon sampai sobek dan mengeluarkan darah akibat pukulan mentah dari sang Ayah itu. Namun Yerin berhasil menendang titik terlemah pria itu, sehingga membuatnya langsung jatuh kesakitan.

Mereka bersyukur lagi, saat para polisi datang, dan untungnya, Sirine mobil tidak dinyalakan, seperti nasehat keduanya. Kini mereka benar-benar yakin bahwa Sinb ada dalam bahaya, entah kenapa hanya Yuju yang merasakannya. Sehingga mereka bisa hadir disini

Saat Sowon dan Yerin memasuki Rumah, mereka sangat syok, dengan keadaan rumah yang sangat berantakan, banyak vas maupun botol pecah dimana mana, bahkan beberapa bercak darah juga tercetak jelas dilantai.

"YAKK MAU JADI SOK PAHLAWAN? HAH?" teriak seorang wanita paruh baya, dan keduanya mengenal siapa itu.

Wanita kejam yang menghancurkan hidupnya dan saudaranya. Bahkan disaat mereka masih kecil dan membutuhkan kasih sayang. Namun harus bertahan dalam lingkungan baru dan tanpa salah satu saudara maupun orang terdekat.

Membayangkannya saja sangat menyedihkan, apalagi Sowon yang harus berjuang sejak dirinya berumur 6 tahun. Dimana dia dipisahkan dari Yerin dan Yuju.

Sowon yang saat itu masih kecil, juga tahu betapa menyedihkannya hidup sendirian tanpa ada makanan minuman. Ia juga tak tahu harus berbuat apa selain meminta tolong kepada tetangga. Hingga akhirnya saat Sowon berumur 7 tahun, gadis itu sudah tahu bagaimana cara agar dirinya bisa bertahan hidup, tentu ia juga menjalanan kewajibannya sebagai murid untuk sekolah.

Satu hal yang membuatnya bersyukur, bahwa setidak ya bukanlah Yerim dan Yuna yang berada diposisinya. Sowon tak rela jika kedua adiknya menjalani hari-hari yang menyedihkan seperti yang pernah ia alami.

Belum lagi jika banyak anak-anak yang mengejeknya sebagai Anak haram karena tidak memiliki orangtua yang bersamanya. Bahkan jika sakit, Sowon tetap harus menjaga dirinya sendiri, melakukan apapun sendiri, ia masih pergi ke Pasar untuk menghasilkan uang dengan membantu para pembeli membawakan belanjaannya.

Sungguh miris jika Sowon kembali pada dirinya dimasa lalu, ia hanya gadis kecil yang harus berjuang sendirian. Ia bahkan tahu jika dirinya tak boleh bergantung banyak pada tetangga disebelahnya, walau mereka baik, Sowon kecil tetap mengetahui batasan agar tidak bergantung kepada mereka.

Hingga akhirnya 12 tahun berlalu, ia baru menyadari bagaimana hidup yang dijalani oleh kedua orangtuanya.

Mereka merebut hak seorang anak kecil, seorang anak yang harusnya hidup bahagia dengan kedua orangtuanya, seorang anak yang seharusnya mendapatkan kasih sayang penuh dan tidak harus bekerja demi sesuap nasi.

Seorang anak yang selalu Sowon tangisi teriakannya disepanjang malam.

Hwang Sinb.

Gadis malang yang harus hidup dalam bungkaman iblis dirumahnya.

Dan menyesakkan lagi, bahwa kedua iblis itu adalah orangtuanya.

Atas semua itu, akhirnya Sowon dapat membalaskan semua dedam dan kekecewaan dalam hidupnya. Ia tak henti-hentinya melayangkan pukulan keras dan bertubi-tubi kepada wanita paruh baya itu, ia bahkan tak peduli jika dirinya juga menjadi korban tusukan dari ibunya sendiri.

"KYAAA! AKU MEMBENCIMU! AKU MEMBENCIMU!!!" teriakan Sowon sangat menyesakkan, mengingat kehancurannya dimasa kecil. Hingga harus dilanjut dengan kesengsaraan yang Sinb alami. Bahkan Polisi yang datang itu harus menenangkan Sowon terlebih dahulu.

Yerin, yang sebelumnya dipinta Sowon untuk mencari Sinb, kini ia sudah menemukannya. Air matanya bahkan tak hentinya mengalir melihat kondisi Sinb yang sudah sangat memprihatinkan.

Gadis Hwang yang bertubuh kurus itu, sudah terbaring lemah didalam kamar mandi. Sinb hanya mengenakan kaos serta celana pendek. Dan Yerin dapat melihat jelas jejak kemerahan, akibat luka pukulan dan cambukan diseluruh tubuh Sinb, bahkan Yerin melihat darah yang keluar dari hidung dan mulut Sinb dengan derasnya, seakan akan darah itu tak ingin berhenti mengalir.

Belum lagi tubuh Sinb dalam keadaan pucat dan bibirnya membiru, ia terbaring dalam keadaan basah. Jika diperkirakan, mereka memang berniat untuk menghabisi Sinb.

Tangis Yerin tak bisa berhenti, begitu juga para Polisi segera meneliti kasus ini. Dan Sinb juga dibawa oleh para perawat agar segera mendapatkan pertolongan pertama, karena Yerin hanya bisa mendeteksi deru nafas Sinb yang sangat tipis.

Sowon dan Yerin berdoa sebaik mungkin agar Sinb dapat terselamatkan. Sedangkan para Anggota Polisi memilih menindaklanjuti semua ini serta membawanya dalam proses hukum.

Karena ditemukan sangat banyak benda-benda berbahaya yang ada dirumah tersebut, bahkan kamar. Yang sepertinya kamar Sinb itu, hanya ada setumpuk baju dan tas untuknya pergi kesekolah, gadis itu ternyata hanya tidur beralaskan dinginnya keramik saja selama ini.

Betapa gemetar dan sakitnya hati mereka, saat mendengarkan bagaimana penjelasan detail para polisi sekaligus detektif yang baru datang untuk menyelidiki semua itu.

Rumah ini sangat tak layak huni, bahkan seperti penjara jika dibayangkan.

Kemudian Sowon dan Yerin berpamitan untuk pergi kerumah Sakit dan menjaga Sinb.

"Baik, terima kasih. Jika tanpa kalian, kami tidak bisa mengungkap kasus ini. Sebenarnya kedua orang itu juga buronan kami sejak lama. Mereka tak pernah menampakkan diri dan selalu lolos. Kami sangat bersyukur, karena tugas ini dapat diselesaikan. Kami akan menghubungi kalian, jika sidang sudah diputuskan. Kami harap kalian bisa datang sebagai saksi."

"Baik, terima aksih kembali. Kami juga melakukan ini karena demi kebaikan teman kami."

Akhirnya mereka berpamitan dan memesan Taxi untuk segera pergi kerumah Sakit. Mereka berharap agar Sinb bisa terselamatkan. Walau kemungkinan sangatlah kecil, akibat luka yang didapatkan Sinb, sangat parah.



******

S'FLOWER

Senin, 14 Maret 2022



AKU NANGIS MASA😭😭😭HEH SIAPA YG TARUH BAWANG INIIII

S'FLOWER  [ TERBIT CETAK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang