Setelah menghadiri pesta Nayeon, Jeongyeon kembali ke rumahnya. Namun, ia tidak pulang bersama Mina. Sebelum Jeongyeon pulang, Mina terlebih dahulu berpamitan kepada Nayeon untuk pulang duluan bersama Mingyu.
"Haahhh..." Jeongyeon merengangkan tangannya, semalam di pesta dan di tempat keramaian membuatnya sedikit lelah.
Jeongyeon menggulirkan ponselnya untuk mengecek keadaan Momo melalui chat. Setelah mengetahui Momo baik-baik saja, ia kemudian membuka sebentar sosial medianya. Di lihat jika Nayeon dan beberapa temannya mengucapkan selamat kepada pertunangan mereka nantinya.
Waktu berlalu terasa lebih lambat, mata Jeongyeon masih belum bisa diajak untuk beristirahat. Dirinya masih mencari posisi nyaman untuk tidur, di lihatnya jam yang sudah menunjukkan pukul satu pagi. Meskipun esok adalah weekend, namun tetap saja ia sudah terbiasa bangun pagi.
Pikiran Jeongyeon mengawang mengingat kembali perkataan Momo. Mungkin Momo benar, Mina juga merasakan hal yang sama seperti Momo pastinya. Jika dalam kasus Momo, Dahyun sudah dimiliki orang lain dan mempunyai tambatan hati. Dalam kasus Mina, Jeongyeon belum memiliki tambatan hati apalagi dimiliki oleh seseorang. Jeongyeon merenungi segala tindakan Mina, terbesit dalam pikirannya Mina merupakan seorang yang hebat. Tidak semua orang berani berusaha untuk mendapatkan hati orang yang ia sukai kedua kalinya. Pikiran Jeongyeon mengenai Mina yang gigih mulai sedikit terbuka sebab ia melihat Momo yang terluka ditambah Sana beberapa kali mengatakan untuk memberi kesempatan pada Mina ketika di acara pesta Nayeon tadi.
"Huft..." Kesah Jeongyeon, ia kembali menatap jam yang sudah menunjukkan pukul dua tengah malam.
________________________________________________
.
.
.
.
"Mah.. Jeongyeon pergi dulu ya ke rumah Momo" pamit Jeongyeon kepada ibunya"Hati-hati je, salam buat Momo" balas sang ibu
Weekend ini Jeongyeon memutuskan untuk menghabiskan waktunya menemani Momo. Jeongyeon satu-satunya yang mengetahui bahwa Momo menyukai Dahyun sejak lama. Momo tidak pernah bercerita dengan teman lainnya, sebab Momo tidak ingin merusak pertemanan mereka.
Jeongyeon memutuskan untuk membeli beberapa minuman sebelum ke rumah Momo. Awalnya Jeongyeon mengajak Momo untuk menghabiskan dua hari weekend ini pergi ke villa atau staycation sebentar. Namun, Momo menolak ajakannya itu.
Sesampainya di rumah Momo, Jeongyeon langsung menuju kamar Momo. Sahabatnya itu tengah merebahkan diri sembari menonton sitkom.
"Ah Je.. selamat datang" sapa Momo
"Lu, belum mandi Mo?" tanya Jeongyeon yang melihat Momo masih kucel.
"Hehehe"
"Mo.. ya ampun! Mandi gih, walaupun libur mandi kek, gosok gigi! Dekil amat lu!" Protes si Paling rajin mandi
"Issh.. bawel aja lu, ntar gua mandinya" sungut Momo
"Sekarang! Gua masak, lu mandi sekalian bersihin kamar lu!"
"Iyaa deh iyaa.."
Jeongyeon menuju dapur Momo, sambil menunggu Momo merapikan kamarnya dan mandi. Kebetulan jam sudah lewat makan siang.
.
.
."Eh, Mo.. mama gua titip salam ke lu" kata Jeongyeon
"Salam balik... Oh ya Jeong, Sana ada ngechat lu?" Tanya Momo yang sudah mandi dan duduk di meja makan
"Sana? Engga tuh. Emang kenapa?"
"Semalamkan lu pulang duluan, kita ngira Chaeyoung ga akan datang. Eh, ternyata datang tapi ya gitu pas acara udah mau selesai. Terus bukannya nganterin Sana, Chaeyoung malah minta tolong Tzuyu buat anterin Sana pulang. Alhasil Sana marah besar" jelas Momo
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE'S INTO HER S2 [ END ]
General FictionMerupakan lanjutan dari SHE'S INTO HER 1 .