Hai....Maaf ya😭•••
Setelah kepergian Chris dan perdebatan kecil antara Sehun-JongIn, Kedua orang itu hanya memfokuskan perhatian mereka pada makanan dihadapan mereka.
Mungkin Sehun sendiri yang fokus pada makannya, karena Si Bos hanya mengaduk-aduk makanya dengan hitungan 3 detik sekali dan dia akan beralih melirik sang sekertaris.
Seperti di balkon hotel tadi, dia mulai membayangkan saat ini mereka tengah dinner romantis. Ke-haluan ini disponsori oleh keadaan malam yang dingin, lilin dan mawar yang terletak di meja dihadapannya, suara deburan ombak yang menenangkan dan Pria tampan blasteran surga yang duduk menikmati makanannya layaknya seorang bangsawan di hadapannya.
JongIn tersadar akan sesuatu. 'Layaknya seorang bangsawan'? Tunggu, bukankah Sehun anak panti asuhan? Kenapa perilakunya bertolak belakang dengan status sosialnya?
JongIn bukan ngejudge, okay... Tapi dia sudah berhadapan dengan beragam kenalan yang juga tumbuh besar di panti asuhan.
JongIn menggeleng pelan, kenapa tiba-tiba dia mencurigai Sehun?Ah..... Mungkin Ibu panti Sehun menerapkan perilaku seperti ini pada anak-anak pantinya.
"JongIn kau tak apa?" Pertanyaannya Sehun membuat JongIn tersentak kaget. Sehun hanya tersenyum, dia tidak berbicara dengan suara yang besar karena dia tau sang bos tengah melamun sembari memukul kepala cantiknya, tapi ternyata suara sekecil itu tetap membuat sang Direktur kaget.
"A...ada apa?"
"Apa kau tidak menyukai makannya? Bisa digant-"
"TIDAK! Maksudku, ini enak.... Sungguh enak!" Ujar JongIn lalu menyendok besar makanan itu ke mulutnya.
"Iwni ewnek!!!" JongIn terus berbicara dengan mulutnya yang mengunyah.
"Makanlah dengan perlahan, kau bisa...."
"UHUKK!!!"
".... Tersedak."
Sehun menghampiri JongIn, menepuk pelan pundaknya lalu menuangkan segelas air untuk sang direktur.
"Ahhhh....." Lega JongIn dan suaranya itu terdengar ambigu di telinga Sehun.
JongIn memalingkan wajah dan mendapat Sehun yang menatapnya dengan tatapan aneh tanpa berkedip. Kedua tangan Sehun dia arahkan pada kedua pipi JongIn.
Sret....
"Bahkan untuk minum kau masih belepotan? Dasar Bayi!" Tanya Sehun jail dan kembali ke tempat duduknya dengan senyuman miring.
Brak!
JongIn yang tidak terima dikatakan Bayi menggebrak meja itu dengan kedua bola matanya yang melotot lucu.
Seriously? Dia berniat membentak atau menggoda ku?
"Okay, Maaf JongIn... Sekarang kau harus menghabiskan makan itu agar kita bisa kembali ke-hotel dan tidur dengan cukup, karena besok kau memiliki banyak kegiatan."
JongIn mendengus dan mulai fokus pada makanan di hadapannya. "Sekarang kau jadi sering berbicara informal padaku." Ujar JongIn.
"Jadi saya harus seperti apa Pak?"
JongIn kembali melayangkan tatapan tajam pada Sehun. "Ish! Jangan seperti itu, setidaknya jika kita bekerja kita bisa bekerja dengan baik.... Karena.... Karena..."
"Karena?...."
"Karena kita TEMAN tentu saja! Sudahlah berhenti bicara, aku ingin fokus makan!" Sehun mengerutkan keningnya bingung dengan ucapan sang bos yang sangat aneh.