Kini Chenle berada dikamar Jisung. Dia sudah memakai pakaian yang dibelikan oleh Jisung tadi sore. Merenung akibat ulahnya yang membuat sang kakak kecewa dengannya. Apa daya, dirinya hanyalah adik kecil dimata sang kakak.
"Sudahlah, jangan memikirkannya. Kau akan sakit dan kasihan bayi kita"
"Gegara kau, Kak Renjun membenciku. Sialan kau Lee Jisung. Mati saja kau!!" Chenle memukul dada Jisung. Jisung tahu apa yang dirasakan kekasihnya ini. Hingga pukulan Chenle semakin pelan dan terdengar isakan. Hati Jisung teriris mendengarnya dia sudah berusaha tegar untuk menghadapi ini.
Memeluk Chenle kedalam dekapannya dan membawanya kealam mimpi adalah tujuan terakhir dari hari ini.
DIsisi lain Renjun tak berhenti untuk menyakiti dirinya, Jaemin sampai kewalahan menghentikan ibu hamil yang marah satu ini.
"Sayang...berhentilah" Renjun semakin keras dalam tangisnya.
"Sayang.. apa kau masih belum tega untuk melepaskan Chenle demi kehidupannya bersama pasangannya, hum?"gelengan Renjun dan air mata yang masih mengalir menandakan betapa sayangnya Renjun kepada Chenle.
"Aku ti-tidak mau di-dirnya te-tersakiti Jaemin... hiks hiks" Jaemin menghapus air mata yang mengalir dipipi gembil Renjun sembari menciumnya dan memeluknya.
"Sayang.. Jisung akan berjanji kepada kita untuk menjaga Chenle dan bayinya besok nanti dan seterusnya bukan?" Renjun diam dalam tangisnya dan melihat kearah Jaemin. Suaminya kini tengah tersenyum menatapnya tulus. Membuat hati Renjun semakin hangat dalam lingkungannya.
Renjun berhambur memeluk suaminya kini. Jaemin yang kaget akibat pelukan dadakan dari Renjun membuat tubuhnya terguncang. Untung keseimbangan Jaemin kuat sehingga hanya terhuyung sedikit. Jaemin tersenyum memeluk tak kalah erat dari istrinya. Menciumi pucuk kepala sang istri dan membawanya kekasur untuk tidur malam hari.
Hari ini adalah hari dimana semua orang mendengarkan keputusan Jisung. Renjun sudah merah padam jika itu yang akan diucapkan adalah kata kata yang menyakiti adiknya.
Jaemin yang tahu itu hanya memeluk Renjun dari samping. Jeno dan Haechan yang tahu kondisinya memulai percakapan.
"Jisung-ah, katakan apa yang ingin kau katakan. Kita semua menunggumu" Jisung menghembuskan nafasnya kasar dan menggandeng tangan Chenle.
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTERY MAN (END)
ActionRenjun "Alangkah baiknya jika aku menyusul Baba dan Mama waktu itu.. " Haechan "Renjun-ahh.. kau kan masih punya aku kenapa juga harus merasa susah sih.!!" Chenle "Kak.. Aku sudah tidak kuat lagi benar benar seperti jalang dia!!" Jaemin "Shit, dia...