4. pulang bareng

7 3 0
                                    

Happy Reading☺️
____________________________

"Temen-temen sekarang kita free class,pak Bahar lagi sibuk di ruang guru." Ujar Adam selaku ketua kelas XI IPS 1.

Alwin yang mendengar itu hanya biasa saja,dia pun menoleh ke bangku sebelahnya. Alkana belum terlihat sejak meninggalkan kantin lebih dulu. Alwin tak menghiraukan itu, dia rasa saat ini saatnya untuk menikmati suasana sekolah. Mungkin dia akan pergi ke rooftop,semenjak masuk ke sekolah ini baru kali ini free class. Aneh memang,kelas IPS yang biasanya dihuni siswa nakal justru di kelasnya ini dihuni siswa ambis seperti Alkana dan Alwin sendiri tentunya.

"Gue minta maaf Al." Baru saja Alwin sampai di rooftop telinganya mendengar suara lelaki.

Alwin menghentikan langkahnya di belakang sebuah tembok.

"Lo gak salah Ken." Seperti suara perempuan,cukup familiar di telinga Alwin.

Setelahnya terdengar seperti derap langkah kaki. Alwin menajamkan pendengarannya.

Karena sudah sangat penasaran Alwin mengintip,siapa sosok dari suara yang ia dengar.

Grep

Alkena memeluk Alkana dari belakang. Ya, suara-suara yang Alwin dengar barusan adalah suara dari Alkana dan Alkena. Sepertinya mereka sudah berbaikan.

"Gue sayang banget sama Lo Al." Ujar Alkena lirih namun masih bisa terdengar jelas oleh Alwin.

Entah mengapa Alwin merasa sedikit tidak suka melihat adegan romantis di depannya. Ada sedikit perasaan tidak rela. Ehhh...

Ternyata emang pacaran.batin Alwin.
Tak kuat melihat drama itu,Alwin memutuskan meninggalkan rooftop.

                          

Alwin sampai di kelas dengan suasana hati yang kurang bagus. Dia menatap sekelilingnya anak-anak tampak begitu menikmati free class hari ini.

"Dari kelas 10 tumben banget kita free class." Ujar salah satu siswa,sebut saja Beni.

"Mau gimana lagi,kalo ada guru absen Al pasti ngajuin praktek atau apalah. Pokoknya ga ada sehari tanpa kegiatan" Ujar di sebelahnya , sebut saja Andre.

"Ho'oh gue Ampe nyesel masuk kelas ini. Gue pikir masuk IPS bikin hidup jadi santai." Sahut Erga,anaknya pak Arga.

"Kalo aja ya kita gak sekelas sama Alkana pasti kehidupan SMA kita gak monoton gini."

Mendengar obrolan itu, Alwin cukup terkejut. Ternyata memang selama ini kelas yang dia huni sekarang tak pernah free class. Dia merasa sedikit janggal ,free class tiba-tiba ini berhubungan dengan keadaan Alkana yang tak baik-baik saja. Alwin sempat melihat bekas air mata di wajah cantik milik Alkana.

Alwin seketika ingat Arka pernah memberitahukan bahwa Alkena adalah anak dari pemilik sekolah. Alwin rasa ini ulah Alkena.

"Segitu cintanya ya Sampe bikin free class,biar doi gak ketinggalan pelajaran." Gumam Alwin dengan pandangan lurus ke depan.

"Lo ngomong apaan barusan Win?" Tanya Zenia ketika melihat Alwin seperti berbicara sendiri.

Alwin yang ditanya sedikit kaget,ah kalau sampai Zenia mendengar ucapannya habislah sudah dia.

"Gatau." Ambigu sekali Alwin.

"Ohya gue mau kasih Lo sesuatu." Ujar Zenia mengeluarkan coklat yang harganya cukup mahal dan menyodorkannya ke Alwin dengan sedikit malu-malu.

"Coklat?" Beo Alwin.

"Iya,coklat. Lo gak suka coklat?" Senyuman Zenia sedikit luntur tatkala melihat reaksi Alwin yang biasa saja cenderung datar.

Kutub Utara & SelatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang