-ikut di sebuah geng (?)

6 2 0
                                    

Malam ini nampak sangat cerah. Banyak bintang yang bersinar di angkasa hitam. Malam ini, Ziyalla nampak sangat lesu bukan main. Pasalnya ia sudah menunggu orang tua nya pulang sejak sore tadi namun tak kunjung pulang. Ntah apa yang membuat orang tua Ziyalla ini sangat betah untuk tinggal di kantor. Ziyalla emang unggul dalam bidang ekonomi namun tidak dengan kasih sayang.

Ziyalla duduk di taman depan rumah nya. Angin yang berhembus pelan membuat nya merasa sedikit kedinginan. Ziyalla merebahkan tubuhnya di atas rerumputan dengan berbantal lengan nya yang tertumpuk. "mamah sama papah kapan pulang sih, Ziya capek nunggu nya" ujar Ziyalla.

Tanpa di sadar, dari tadi ada sosok laki laki berbadan atletis yang mengamati Ziyalla dari dalam kamar nya. "oh ternyata dia tetangga gue" ujar lelaki itu.

Beberapa detik kemudian, Lamunan Ziyalla buyar karna mendapati klakson mobil yang familiar di telinga nya. yaps itu mobil Ferarri hijau milik ayahnya. Ziyalla langsung bangun dan berlari kecil menghampiri sang papah dan mamah nya.

Ziya berhambur ke pelukan sang papah. "papah kok baru pulang sih" rengek Ziyalla. Barata yang memiliki sikap acuh dan tidak peduli dengan Ziyalla hanya menepis pelukan sang putri. Namun, beda hal nya dengan Rani atau sang mama yang justru menyayangi nya padahal Rani hanyalah mamah sambung nya.

Rani tak pernah membedakan kasih sayang nya untuk Ziyalla atau anak nya suatu hari nanti karna bagi rani, Ziyalla anak kandung nya. "ziya cuman kangen sama papah? sama macan engga kangen nih" tanya Rani dengan ekspresi di buat melas

Ziyalla yang sedih pun menatap Rani yang sudah merentangkan kedua tangannya untuk sigap memeluk Ziyalla. "iya ziya juga kangen sama macan, tapi lebih kangen sama papah soalnya papah ga pernah mau ngobrol sama Ziya" rengek ziya pada Rani

Rani mengusap pucuk kepala Ziya dengan sayang. "papah mungkin cape banget sayang jadi gabisa bercanda sama Ziya, kalo bercanda nya sama macan aja gimana? mau nda?" ucap Rani

Ziyalla yang awalnya sedih langsung sumringah karna Rani mengajaknya untuk bercanda. Ziyalla menganggap Rani adalah ibu kandung sendiri karna dari kecil waktu ia umur 10 tahun ia sudah bersama Rani.

Kalau di tanya kemana perginya mama kandung Ziyalla? ya, benar mama kandung Ziyalla pergi waktu selesai melahirkan Ziyalla. Ntah apa yang di pikiran nya sampai sampai ia tega meninggalkan Ziyalla di rumah sakit sendiri bersama Barata yang tertidur di sofa.

"mau macan, ziya mau bercanda sama macan" ujar Ziyalla

mereka pun masuk ke dalam rumah megah nan mewah milik keluarga alendra. Tempat dimana di tampung nya semua kekayaan milik Barata alendra atau papah dari Ziyalla.

***

Pagi ini nampak sangat mendung. Awan gelap dan sedikit kabut menyelimuti pagi ini. Ziyalla dan supir nya sudah otw ke sekolah untuk kedua kalinya. Hari ini adalah hari selasa dimana hari kedua Ziyalla bersekolah. "pak nanti ziya turun di depan gerbang aja ya" ucap Ziyalla

Pak Supri memutar badan nya ke arah belakang tempat Ziyalla duduk. "baik non" ucapnya.

Ziyalla memang tidak pernah di izin kan oleh Rani untuk berangkat menaiki motor sendiri dengan alasan demi kebaikan dan keselamatan Ziyalla.

Ziyalla keluar dari mobil dan langsung di sambut dengan pemandangan kagum karna ada beberapa siswa yang mengendarai motor sport hitam. Bahkan salah satu di antara mereka adalah sosok perempuan. Ziyalla hanya berlalu lalang saja karna ia bukan gadis yang berjiwa kepo.

Namun, saat Ziyalla melangkah, ia di kejutkan oleh suara klakson yang sangat keras. Ziyalla menoleh ke belakang dan mendapati seorang perempuan yang sedang mengklakson nya. "kenapa ya" tanya Ziyalla

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZIYALLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang