ELVINO - FORTY ONE

18.7K 1.6K 142
                                    

Pagi-pagi sekali elvino sudah siap dengan seragam lengkapnya, sebenernya ia tidak di perbolehkan untuk bersekolah mengingat kemarin anak itu demam, ya walaupun demam nya tidak tinggi dan dalam sehari demam elvino sudah turun di karenakan kakak keduanya itu selalu mencekokan berbagai macam obat atau hal yang bisa menurunkan demam alhasil tidak perlu waktu yang lama demam nya sudah turun.

Elvino turun ke lantai satu menggunakan lift, di sana keluarga nya sudah berkumpul, tadi Daddy nya tidak datang ke kamarnya seperti biasa, ia sedang marah dengan Elvino yang memaksa untuk sekolah alhasil papahnya lah yang tadi membantunya untuk bersiap.

"Selamat pagi semuanya", sapa elvino dengan senyum lebar yang menghiasi wajahnya, elvino duduk di sebelah Daddy dengan pandangan yang sedikit bingung, biasanya ada Joan yang akan duduk di sini, tapi sekarang kemana anak itu, tidak mungkin kan anak itu di usir atau semacamnya, elvino memang tidak tahu-menahu tentang kejadian kemarin, mengingat ia demam dan satu hari penuh ia beristirahat.

"Pagi", balas mereka dengan pandangan yang sangat begitu datar, hanya papah nya lah yang menampilkan senyuman tipis nya, sebenernya mereka semua tidak memperbolehkan elvino sekolah kecuali papahnya, ia yang merasa Paling tua di mansion ini pun memberikan izin kepada elvino untuk masuk sekolah, ya walaupun tetap dengan pengawasan penuh.

"Mau makan apa El?", Tanya David, Elvino memandang ke seluruh meja makan, dan langsung merosotkan badannya, oh ayolah kenapa meja makan di penuhi oleh berbagai macam sayuran, apakah keluarga ini adalah kambing atau semacamnya, kenapa mereka suka sekali memberi nya sayuran.

"El tidak ingin makan papah, El mual", tolak elvino.

"Apa kakak bilang tidak usah sekolah dulu, mual kan, sekarang cepat ganti seragam mu dan istirahat", ujar Rei tegas, sebenernya mual yang elvino maksud bukan yang itu, ia mual karena melihat berbagai macam sayuran di depan nya, belum ia memakan itu semua perutnya sudah mual.

"El tidak jadi mual, papah tolong ambilkan El makan ya", ujar elvino, David yang mengerti pun hanya tersenyum tipis dan mengambil hidangan untuk elvino.

Akhirnya mereka makan dalam keadaan yang sangat hening,  elvino sedikit meringis melihat keluarga nya memakan salad, sepertinya mereka ingin menjadi vegetarian, selama elvino tinggal di sini ia tidak pernah melihat keluarga nya memakan salad, mereka selalu makan steak atau sandwich, dan hanya makan sayuran yang sudah tersedia di makanan itu, memang hanya elvino lah yang selalu di berikan salad atau makanan sehat lainnya.

Selang beberapa menit Elvino sudah menghabiskan sarapannya yang lain pun juga begitu, segera elvino meminum air hangat yang sudah di campur dengan madu agar mulut nya lebih membaik dan rasa sayuran yang menghinggapi mulutnya menghilang.

"El berangkat dulu ya", ucap elvino mengambil tasnya dan pergi keluar, tapi belum sempat ia berjalan tangan nya sudah di cekal oleh Delvan.

"Berangkat bareng Daddy", elvino menaikan alis nya bingung, ia kira daddy atau kakak-kakaknya yang lain tidak mau mengantar nya karena terlanjur kesal dengan dirinya, tapi lihatlah sekarang sekesal atau semarah apapun Delvan dengan Elvino ia tidak akan tega membiarkan Elvino berangkat sendirian.

"Daddy sudah tidak marah sama El?", Tanya Elvino ragu-ragu sembari memelintir bajunya hingga sedikit kusut.

Tanpa menjawab sedikitpun delvan langsung menggendong elvino, ia mendudukkan elvino di sofa dan memasangkan sepatunya, setelah semuanya telah terpasang Delvan kembali menggendong elvino dan masuk ke dalam mobil.

"El ingin susu", pinta Elvino setelah keduanya telah di dalam mobil, Delvan langsung saja memberikan elvino sebotol susu, walaupun ia marah kepada anak bungsunya ini, ia tidak akan melupakan kewajibannya, elvino harus meminum susu saat pagi agar anak itu tetap vit selama bersekolah nanti.

ELVINO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang