Vote dan komen sebanyak-banyaknya, Sobat.
Biar ceritanya masuk rank dan mudah ditemukan.
Music recomendation (Unstoppable - SIA)
Selamat membaca ❤️❤️
°°°°
Sejak kepergian Nancy, aku diasuh—dididik oleh seorang Government bernama Madam McKenzie. Tubuhnya lebih tinggi dari wanita biasa, dia selalu memakai gaun hitam yang mengembang di bagian bokong.
Aku tidak pernah suka caranya menatap seseorang, mata wanita berkulit pucat itu sangat dalam. Semakin lama dilihat, dia semakin mengerikan.
Madam McKenzie lebih menyeramkan daripada Nyonya Duchess. Jangankan memerintahnya, aku bahkan tidak bisa melawan satu pun kalimat yang keluar dari mulut wanita setengah abad itu.
Banyak kekacauan yang aku lakukan agar Nyonya Duchess mau memecat Madam McKenzie seperti Nyonya Loir dulu. Namun, tidak ada percobaan yang berhasil.
Kehidupanku sedikit tenang sejak masuk ke akademi kebangsawanan yang dibangun Nyonya Duchess. Setidaknya aku jarang melihat wajah Madam McKenzie yang selalu datar tanpa emosi.
Hal baik lainnya adalah, aku tidak harus memakai gaun di akademi. Seragam utama di tempat ini adalah blazer cokelat gelap dengan bawahan rok selutut yang sama warnanya. Topi yang dikenakan pun tidak memiliki tali, bentuknya seperti topi baret yang juga berwarna cokelat.
Ketika semua anak didik akademi berkumpul, akan terlihat seperti kawanan semut atau choco chips.
Hal buruknya adalah, aku jadi sering dipanggil ke kantor Nyonya Duchess. Hampir setiap tutor selalu mengatakan aku tidak disiplin dan membuat ulah. Padahal aku hanya lebih sering bersikap realistis.
Mereka mengajari banyak hal berat kepada anak sepuluh tahun, meskipun aslinya aku sudah hidup selama dua puluh delapan tahun. Tetap saja aku tidak suka diajari menyulam, berhitung, merajut, membedah karya sastra dan bermain theater.
Apa lagi menghadiri kelas membosankan, di mana tutor menceritakan tentang Cinderella dan Pangeran Nicholas Galitzine yang bertemu di pesta dansa. Memangnya aku anak kecil harus terhibur dengan dongeng semacam itu?
"Sampai di sini, siapa yang bisa menyebutkan pesan dari kisah Cinderella?"
Aku selalu membuang muka ke jendela kayu setiap Sir Arnold mengajukan pertanyaan.
"Saya, Sir!" Tanpa melihat pun aku tahu itu suara cempreng Leodra, gadis kecil yang terlalu aktif.
"Silakan, Nona Leodra. Apa pesan dari kisah Cinderella?"
"Kita harus belajar menyanyi dan berdansa kalau ingin bertemu pangeran tampan."
Jawaban polos Leodra membuat ledakan tawa tak tertahankan di dalam ruangan. Aku pun ikut mengulum bibir.
"Ada jawaban yang lain?" Sir Arnold bertanya kembali.
"Saya, Sir!" Kali ini suara kecilnya Lucy. Dia dua tahun lebih muda dari usiaku sekarang, sering mengikuti ke manapun aku pergi. Sedikit mengganggu dan menyebalkan.
"Silakan dijawab, Nona Lucy."
"Jangan membalas perbuatan ibu tiri yang jahat, karena akan ada ibu peri yang menyelamatkanmu."
Jawaban kekanakan sekali, aku menggeleng lelah. Selanjutnya terdengar suara tawa besar dari Sir Arnold, seperti tokoh penjahat di film anak-anak.
"Kali ini saya minta ... Tuan Muda Kenneth Miller yang memberikan tanggapannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HELL DUKEDOM
FantasyHanna Sofia, si gadis pembuat onar terlahir kembali sebagai putri keluarga bangsawan Ashland. Masa kecil Hanna sudah cukup menyenangkan, hingga dia tidak merasa perlu mengulangnya. Namun, takdir sepertinya ingin bermain-main dengan Hanna yang baru...