Sendu 02

7 1 1
                                    

Malam yang begitu hening dan sunyi pun berlalu. Di gantikan dengan Subuh dimana kehangatan begitu sulit dicari. Selimut ditarik lebih tinggi untuk memberikan kehangatan pada diri. Tetapi tidak dengan Alexa, dimana selimut diturunkan dan dilipat, selalu disuruh untuk bangun lebih pagi. Mempersiapkan diri untuk melakukan kegiatan pagi dan berangkat sekolah.

"Nona Alexa bangun..."

"Sudah pukul 04.00 non."

Suara panggilan pelayanan pribadi Alexa. Alexa selalu dibangunkan sebelum sang fajar muncul. Dia selalu mempersiapkan diri lebih awal, agar tidak membuat anggota keluarganya menunggu.

"Masuk aja Bi," sahut Alexa.

Pelayanan itu membuka pintu kamar Alexa dan mulai berjalan menuju kamar Alexa. Dia menghampiri Alexa.

"Non ayo bangun bibi udah siapin air buat mandi, nanti kalo terlambat bisa-bisa dimarahi Tuan lo."

"Ouh iya maaf bi, Alexa bangun kok."

"Airnya sudah saya siapkan non."

"Makasih bi."

Alexa mulai menginjakan kakinya di lantai. Berdiri untuk bangkit dan mulai berjalan menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi Alexa berkemas dan bersiap diri untuk turun kebawah. Menunggu keluarganya di meja makan.

"Silahkan kan duduk non."

Bibi menggeser kan kursi untuk di duduki Alexa. Setelah beberapa menit kakak Alexa berjalan menuju tempat makan.

"Silahkan duduk non Alma." ucap pelayan pribadi Alma.

"Terimakasih bi," jawab Alma. Senyum begitu cerah terpancarkan dari wajahnya.

"Alexa sudah nunggu di sini dari tadi?" tanya Alma.

"Baru-baru aja sampe di sini kak," jawabnya.

Ayah dan Ibu mereka berjalan menuju tempat makan. Mereka tiba-tiba saling diam. Duduk tenang di tempat duduk mereka.

"Alma kamu sudah bangun ya?" tanya William Pratama. Ayah mereka berdua.

"Iya Yah, Alexa tadi bangun dan duduk di sini paling pertama lho Yah.

Setelah Alma berbicara tidak ada sahutan yang keluar dari mereka berdua sama sekali. Hanya kediaman yang ada.

"Maaf Ayah, maaf Bunda. Jika sudah selesai makan bukan kah boleh pergi lebih dulu Yah?" tanya Alexa.

"Boleh saja, kamu mau berangkat sekolah? Ya sudah berangkat sana." jawab William.

"Iya, Alexa mau pergi ke toko buku dulu soalnya Yah."

Alexa mulai berdiri dari tempat duduknya. Berjalan menuju hadapan Ayah dan Bundanya.

"Ayah, Bunda... Alexa berangkat dulu."

Alexa berpamitan kepada Ayah dan Bundanya. Lalu dia mulai melangkahkan kakinya menuju keluar. Dia menaiki mobil pribadinya dan berangkat sekolah.

"Bibi Alexa berangkat dulu ya," ucap Alexa. Muka yang hanya datar dan suram tadi tiba-tiba mengeluarkan senyuman begitu manis.

Bibi melambaikan tangannya kepada Alexa. "Iya non hati-hati di jalan ya."

Mengatakan ingin pergi ke toko buku adalah sebuah hal kebohongan. Agar dia bisa keluar dari meja keheningan. Dia selalu merasa tidak nyaman saat makan bersama keluarganya. Karena dia selalu merasa di abaikan. Hanya kakak nya saja yang di perhatikan oleh mereka berdua.

Alexa pun sampai di sekolah. Sesampainya di sekolah Alexa disambut oleh dua sahabat karibnya, yaitu Nathalia Dan Elmira

"Alexaaaa... Sampai juga akhirnya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang