03

10 3 0
                                    

Langit Bandung pagi ini sangat cerah. Udara sejuk dan pemandangan indah mempercantik pagi. Hari ini Bulan, Bintang dan Mahesa pergi ke sekolah bersama. Karena rencananya selepas pulang sekolah mereka ingin mengunjungi taman tempat biasa mereka bermain atau hanya sekedar menikmati waktu sore hari.

Lokasi tamannya pun tidak terlalu jauh dari rumah mereka. Dan taman itu juga, tempat mereka pertama kali bertemu dulu.

Sesampainya di sekolah, beberapa pasang mata menatap kepada 3A _Ai, Abi, Ala. Mungkin mereka sedikit heran, pasalnya Bintang dan Mahesa tidak pernah bersama atau tidak pernah terlihat dekat. Mereka mengenal Bintang dan Mahesa hanya sebagai yang diberi hukuman dan yang menghukum. Tentu saja Bintang yang dihukum.

Bintang dan Mahesa tidak memperdulikan tatapan siswa lain. Tapi Bulan merasa risih diperhatikan seintens itu. Banyak tatapan tak mengenakan yang Bulan terima. Mungkin mereka iri pada Bulan karena bisa dekat dengan Most Wanted sekolah.

Pelajaran berjalan seperti biasa. Bulan nampak enjoy hari ini karena 4 jam terakhir dia belajar pelajaran Favorit nya _Matematika. Sedangkan Bintang dari jam pelajaran pertama pun dia sudah tertidur.

Bel istirahat sudah berbunyi 10 menit lalu. Kini Bulan dan Raina tengah menikmati makanan yang ia pesan di kantin sekolah. Raina banyak menceritakan segala hal, dan Bulan hanya mendengarkan dengan baik.

Disaat mereka tengah bercanda dan tertawa, tiba-tiba Bintang dan teman-temannya datang dan langsung duduk di dekat Bulan dan Raina. Tanpa aba aba Bintang langsung memakan Bakso yang disisakan oleh Bulan untuk dimakan terakhir.

"Abi! Bakso gue!" ucap Bulan sedikit berteriak.

"Ssttt gak usah teriak teriak. Tadi Ala kasih tau gue katanya dia ada rapat sebentar, jadi nanti kita nunggu dulu. Sekarang aja dia lagi ada bahasan katanya sama anak Osis jadi gak ke kantin" ujar Bintang seraya mengunyah bakso yang ia ambil dari Bulan sedikit sedikit.

"Sibuk banget heran" balas Bulan tanpa memutus fokus pada makanannya

"Ya dia ketua Osis. Emang lo yang gak ada pengaruhnya di sekolah"

"Alah kek berpengaruh aja lo disekolah. Diem aja lo, gak usah banyak bacot kalo sama-sama gak berpengaruh"

"Gemes banget sih kalian. Udah deket dari kecil tapi suka ribut gini" ucap Chandra seraya tertawa kecil setelahnya.

"Apanya yang gemes anjir. Dia ngeselin gini" jawab Bulan seraya menatap julid pada Bintang

"Kemaren kaki lo kenapa? Kok memarnya tambah biru?" tanya Bintang

"Gak sengaja kena bola sama gue Ji. Pantesan kemaren keliatan kesakitan banget lo. Taunya udah memar" Jawab Lino seraya menatap Bintang dan langsung menceritakan kejadian kemarin

"Eumm Ai. Kemarin Aji nyeritain lo. Kita boleh temenan gak sama lo?" ucap laki-laki yang paling tinggi diantara mereka

"Ya kalo kalian kuat sama kelakuan gue, ya boleh aja. Tapi jangan panggil Ai" jawab Bulan seraya menatap laki-laki itu.

"Yaudah panggil Bubu aja" ucapnya yang membuat Bulan langsung menatap tajam kearahnya.

Setelahnya mereka semua berkenalan dengan Bulan dan Raina. Tak terkecuali Lino, meskipun Bulan sudah tahu namanya.

🌻🌻🌻

Jam pelajaran sudah berakhir, hampir semua murid sudah keluar dari area sekolah. Sudah hampir 25 menit Bulan dan Bintang menunggu Mahesa di lapangan seraya bermain basket. Karena bosan menunggu, Bulan berinisiatif menanyakan langsung pada Mahesa, sebab dari tadi Bulan menelpon tapi tidak dijawab sama sekali.

Love Hate - Han Jisung + Kim Seungmin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang