"Paaaa!!" Seorang aru-gadis berumur 8 tahun berlari kecil menghampiri Abra-papa nya sambil senyum ,terus melekat di wajah nya.
"ada apa sayang?" Abra mengelus puncak kepala anak nya dengan lembut.
"Aru boleh tidak main kesana pa?" aru menunjuk sebuah taman yg tak jauh dari mereka.
"boleh tapi jangan jauh jauh ya?". aru pun menanggung semangat kemudian dia berlari kecil sambil bersenandung.
Saat aru sampai di taman tersebut dia melihat seorang anak laki-laki yg sepertinya berumur 9 tahun sedang menangis sambil berjongkok, aru pun menghampiri nya,saat aru sampai,ia pun ikut berjongkok sambil menatap sendu anak laki-laki tersebut "hey... Kau kenapa?" aru pun mengelus puncak kepala anak laki-laki tersebut.
ia pun mendongak kan kepalanya mantap mata kecoklatan milik aru seperti sedang memperlihatkan bahwa ia sangat terluka batin dan fisik, seketika aru langsung memeluk nya.
"udah, kamu jangan sedih lagi, aku disini kamu kan cowok, cowok gak boleh cengeng" ucap aru sambil mengelus punggung nya.
"i-iya makasih" jawab anak laki-laki tersebut dengan suara yang masih gemetar karena menangis.
Sekarang aru dan anak laki-laki tadi sedang duduk di ayunan dekat danau, hening di antara kedua nya, sesekali aru melihat orang yg di samping nya ini yg sedang menatap danau dengan tatapan kosong, karena dari tadi hanya diam diam saja akhirnya aru jengkel dan membuka pembicaraan di antara kedua nya.
"Hummm nama kamu siapa?"aru memandang nya dengan tatapan yg lembut.
"ava.., kalau kamu?" ava memandang wajah aru, seketika terlintas di hati nya terasa menghangat.
"aru!" Kata aru dengan semangat, sambil tersenyum dan menglihatkan gingsul beserta lesung pipinya.
"sekarang kita sahabat, ava mau?, Kalau ava mau ava harus berjanji suatu hal" Hikaru langsung mengulur kan jari kelingking nya ke ava, ava
memandangi uluran tangan aru dia terdiam melihat nya , ia pun kembali menatap mata kecoklatan milik aru."baiklaaah ava mau!" ava mengaitkan jari kelingking nya dengan milik aru dengan semangat.
"Okeh, Sekarang janji nya adalah... ava harus JANJI ava tidak boleh melupakan Aru sampai kapan pun, ava harus siap selalu menjaga Aru, ava tidak boleh menyakiti Aru, ava tidak boleh sedih lagi ava harus bahagia, kita harus selalu bersama, gak boleh ada rahasia Rahasiaan di antara kita dan ava tidak boleh INGKAR."aru menatap ava dengan mata berbinar.
"cava Janji".🌜•⭐•🌕
"Hiks ava... Hiks" aru menangis dalam pelukan ava.
"u-udah Aru.. ava janji gak bakalan lupain Aru". ava mengusap lembut Surai Aru.
"hiks, janji?" aru melepaskan pelukan ava dan menatap mata hitam pekat milik ava.
"ava janji aruu, dan Aru juga janji bakalan balik lagi ke sini." ava tersenyum getir dan menghapus jejak air mata aru yg turun dari tadi.
"hmm Aru janji!" ava meronggok saku celana nya dan mengeluarkan gelang hitam yg terdapat bintang dan bulan.
" ini buat Aru sebagai pengingat ava, ini ava sendiri loh yg buat, Aru mau kan?" aru mengangguk sambil tersenyum, ava pun memasangkan gelang tersebut ke tangan kiri aru.
"Dah ini milik ava" ava mengeluarkan satu gelang yg mirip seperti gelang untuk Aru tadi.
"Sini Aru pasang kan" ava pun, memberikan gelang tersebut kepada Aru, dan Aru memasangkan gelang tersebut di tangan kanan ava.
"Aru!! Ayok cepat 20 menit lagi pesawat nya terbang!!" Abra berteriak memanggil aru untuk segera memasuki mobilnya.
"Aru pergi ya ava?, ava harus bahagia walaupun gak ada Aru, oke!?, assalamualaikum." aru mengambil tangan ava.
kemudian mencium nya "waalaikumsalam, cava tunggu Aru". aru berlari kecil menghampiri Abra yg tak jauh dari mereka dan kemudian memasuki mobilnya, aru menurunkan kaca mobilnya dan melambaikan tangan nya kepada ava, ava pun melambaikan tangan nya, mobil aru pun berjalan, ava pun ikut mengejarnya.
"ARU!! AVA JANJI AKAN MENIKAHI ARU SUATU HARI NANTI!!" teriak ava sambil berlari dan menangis, ava pun terjatuh tak mampu mengejar mobil aru yg melaju dengan kencang.
aru menangis melihat ava yg terjatuh sambil menangis, hati nya terasa sakit melihat seorang yg dia sayang begitu terluka, walaupun mereka baru bertemu namun rasanya mereka sudah begitu dekat dan saling mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE or LOVE!?
Teen FictionMenceritakan Pertemuan yg bisa di hitung dengan waktu, Janji² yg telah di ucapkan begitu saja harus di ingkar. Hikaru agamzo seorang siswi pindahan, ke Xl IPA 1 CENDIKIA, begitu saja harus menderita di setiap hari nya atas perlakuan seorang-Cavan ar...