chapter 1.

0 0 0
                                    

Hikaru agamzo, dengan rambut sepunggung, tidak terlalu tinggi, kulit nya putih dan memiliki warna mata kecoklatan, tengah berjalan sambil menundukkan kepalanya saat memasuki sekolah barunya-CENDIKIA pasal nya baru saja ia memasuki sekolah barunya tersebut, banyak yg menatap nya, ada yg menatap nya berbinar, biasa aja dan ada juga yg menatap nya sinis, tapi Hikaru tidak menggubris nya, dia terus melanjutkan langkah nya sampai di lorong sekolah tersebut, Hikaru terdiam diri di tepi lorong tersebutbeberapa saat, karena bingung ingin mencari ruang kepala sekolah di mana, kalau dia meminta tolong kepada orang orang di sekitar nya, dia takut orang tersebut tidak akan menyukai nya, seperti pada saat kejadian masa awal Hikaru memasuki sekolah SPM, dan kalau dia mencari sendiri bisa di pastikan dia butuh berjam jam, pasal nya sekolah baru nya ini begitu luas, sampai pada akhirnya dia memutuskan untuk bertanya kepada seseorang, Hikaru menatap ke sekeliling nya melihat siapa sosok yg mungkin baik untuk dia ajak bicara, baru saja Hikaru ingin meminta pertolongan kepada seorang siswi, bahunya lebih dulu di pegang oleh seseorang dari belakang, Hikaru tergelonjak kaget lalu memang dada nya karena jantung nya tidak stabil,

"Hikaru kan?" Hikaru pun membalikkan badannya dan melihat orang yang mengetahui nama nya tersebut.

" e-eh.. kamu kenal aku?" Tanya Hikaru sambil mengernyitkan dahi nya, karena dia merasa tidak ingat siapa orang yg di depan nya ini.

" Anjir Lo... Gue askilah ersyah ran, masa Lo lupa sama gue?" Hikaru menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil tersenyum canggung,

" ma-maaf ya... Hmm a-askilah, aku mengalami amnesia dua tahun yg lalu, jadi.. aku enggak ingat kamu siapa.

" Askilah yg mendengar pertanyaan Hikaru tersebut langsung tergelonjak kaget dan beberapa detik berikutnya, askilah berhamburan ke pelukan Hikaru.

" kok gue gk di kasih tau nyokap Lo anjir padahal kan keluar kita dekat banget!, Kita juga dah sahabatan dari 2 SMP."
Hikaru terlihat kaget saat baru saja mengetahui bahwa ia, mempunyai sahabat lama, yakni Askilah ersyah ran. Perlahan Askilah merenggangkan pelukannya dengan Hikaru, lalu menatap mata kecoklatan Hikaru dengan tatapan mata yg sayu.

" Gapapa Lo lupa sama gue saat ini, gue bakal bantuin Lo ingat lagi, sama masa lalu Lo yg indah itu bersama gue". ucap askilah sambil memegang tangan Hikaru dan tersenyum manis, Hikaru pun hanya bisa mengangguk kan kepala nya.

"oh ya, Lo biasa nya dulu manggil gue Aski, jadi lo harus manggil gue Aski lagi, kayak dulu, dan ya, kalau gue dulu manggil Lo ikar".Hikaru mengernyit kan kening nya.

"ikar? Udah kayak mau bilang ikan aja". kata Hikaru sambil memanyunkan bibirnya.

"Hahahah, memang itu maksudnya gue dulu, tapi karena elo nya yg terlalu baik, ya, Lo terima terima aja gue panggil ikar." Askilah menepuk nepuk pundak Hikaru.

" Yaudah deh, kalau itu yg Aski mau, hmm Aski mau gak tunjukin ruang kepala sekolah di mana?." Askilah pun tergelonjak kaget.

"Eh anjir, dah masuk cuy, ke asikan cerita sampai kagak sadar, dah bell!!".pekik Askilah,dan Askilah langsung menarik pergelangan tangan hikaru dan berlari menuju ruang kepala sekolah.

🌜•⭐•🌕

"Sumpah!, gue seneng banget sekelas sama Lo lagii!!" Kata askilah lalu merangkul pundak Hikaru sambil berjalan menuju kantin.

"Iya, untung lah kalau begitu, jadi kita bisa tambah dekat lagi kayak dulu." Hikaru tersenyum sambil menampakkan gigi gingsul nya.

Sekarang keduanya telah sampai di kantin. Askilah menunjuk salah satu meja yg kosong. " Lo duduk di sana dulu, gw bakal traktir Lo, karena setelah sekian lama kita bertemu lagi, okeh tidak ada penolakan, san hus hus." Askilah mendorong sedikit bahu Hikaru dan mengibas-ngibas tangan nya seperti mengusir saja.

Akhirnya Hikaru pasrah dan menuju ke meja yang di tunjuk oleh askilah tadi. Saat sampai Hikaru langsung menjatuhkan bokong nya di kursi plastik tersebut dan mengadarkan pandangan nya untuk melihat lihat sekitar, tatapan matanya terhenti di sebuah meja di bagian pojok dekat jendela yang tak jauh dari nya, hanya berjarak satu meja saja,"seperti nya mereka cowok cowok populer,dan cewek cewek nya juga." Hikaru bergumam sendiri sambil memandang rombongan tersebut, tanpa dia sadari ada seseorang yang memang balik menatap mata nya tersebut, entah karena melamun atau Hikaru nya yang tidak melihat nya,jadi nya yaa cowok yang melihat nya itu... Melihat Hikaru terus.
Sampai pada akhirnya askilah datang dengan membawa nampan yg berisi satu porsi bubur ayam,satu porsi bakso dan Dua jus jeruk, kemudian menaruh nya sedikit kasar dan membuat lamunan Hikaru terbuyar.

"Nih makan dulu, ngosa liatin tuh cowok cowok berengsek! Nanti ketahuan sama cewek cewek centil, caper plus tebar dada nya yg tepos itu, ilang sudah kenyamanan Lo sekolah di sini." Askilah meletakkan mangkuk bubur ayam untuk ku dan juga Jus jeruk, dengan menyerocos mulu.

" Hah? Aku gak ngeliatin mereka kok, aku tadi lagi mikirin aja, tuh cowok, kayak gak asing gitu mukanya." Kata ku sambil menunjuk dengan ujung mata, askilah pun menaikkan sebelah alisnya dan ikut melirik siapa yg Hikaru maksud.
" Lo bilang cowok yg lagi diam, sambil lihat ke arah kita itu?. Hikaru menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Iiih, pokok nya gue ingetin Lo, jangan sampai berurusan sama tuh cowok, entar berabe jadi nya, eh pokoknya semua orang-orang yg di situ deh." Cerocos askilah sambil memakan Basko nya.
Karena Hikaru masih kepo, perihal cowok tadi tuh, ngelihat ke arah mereka Hikaru melihat kembali cowok, yg tadi mereka gosipin barusan.... DAN!! cowok itu masih ngeliat ke arah mereka.
"Aski..., Ini aku yg pede atau gimana ya,? Kok tuh cowok ngeliatin kita mulu?".Hikaru memberikan kode dengan ujung mata nya.
Askilah pun menghentikan acara makan bakso nya dan melihat apakah yg di katakan Hikaru bener, apa salah.
Seketika mata askilah membulat dan menatap ke arah Hikaru.

"Kenapa Aski? Aku salah ya?" Hikaru tampak bingung tetapi tetap memakan bubur nya.

"sumpah!! Lo gak boleh jauh jauh dari gue!! Dan gak boleh bikin masalah sama mereka semua!".Karena Hikaru yg bingung dia hanya menganggukkan kepalanya.

"Udah gece habisin makanan lo! Jangan lama-lama entar gak suci lagi Lo" karena Hikaru bukan orang yg banyak tanya dan kekepoannya telah sirna, ia hanya menanggapi ucapan askilah dengan anggukkan kepala.

Saat keduanya telah selesai dengan makanan nya,dan beranjak dari tempatnya, akhirnya mereka memutuskan untuk balik ke kelas, tanpa di sadari oleh keduanya, mereka dari awal masuk kantin sampai keluar di lihatin orang seseorang.
"Guys gue ke WC dulu." arsen bangkit dari duduk nya dan menjauh sebelum sempat di jawab anggotanya dan cewek cewek centil tadi.
Dan asal kalian tau Yang memerhatikan Hikaru agamzo dari masuk sampai keluar kantin adalah ketua geng-LIDSAR,siapa yg mencari gara gara Dengan nya di pastikan akan pindah sekolah karena tekanan batin dan fisik, percaya deh itu!!.

_Hikaru pov_

Saat keluar dari kantin tadi gue izin ke toilet sama aski dan selesai dengan ritual gue di dalam toilet, gue keluar dan menyuci wajah di wastafel, gue tatap diri gue yang bodoh ini, sambil tersenyum gentir, setelah liat raut wajah gue yang kusam dan kayak gembel ini , gue tepuk tepuk kedua pipi gue dengan tangan, 'huh gue gak boleh kelihatan lemah, gimana pun, gue punya tujuan ke sini, semangat bro..'. gue ucapin dalam hati, kemudian serasa dah semangat lagi gue putusin buat keluar. Hal pertama yang Gue liat ada seseorang yang memiliki tampang songong, bagi gue, tapi mungkin bagi yang lain cakep.okeh stop, gosa peduliin tuh bocah,ya udah gue tinggal aja, walaupun kayak nya tadi dia mau ngomong sesuatu, saat beberapa langkah setelah gue lewatin dia, dia bersuara,

"Lo jangan sok polos, gue rasa familiar liat muka Lo, tapi liat aja nanti, Lo pasti bakal tersiksa di sini, dan Lo pasti akan gue buat sehancur hancur,camkan itu!". Gue sempet berhenti dengerin ucapan dia dengan penuh penekanan itu.
karena memang gue gak pedulian orang nya, ya udah gue tinggal, tanpa melirik tuh bocah, lagian gue juga gak ngelakuin apapun, gaje tuh bocah sumpah!.

🌜•⭐•🌕

HATE or LOVE!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang