Sasi tidak bisa berhenti memikirkan semua informasi yang telah Tyo berikan mengenai Deon kepadanya. Termasuk soal perlakuan kasar Deon di acara fan meeting pada saat itu. Ternyata Deon sangat merasa bersalah, maka dari itu dia meminta Tyo untuk memesan buah kepada Sasi, dan memberi hak istimewa kepada Sasi untuk dapat masuk ke kantornya tanpa melewati aturan yang ketat dari perusahaannya.
Namun tidak sesuai rencananya, sebelum bertemu, dan meminta maaf secara langsung kepada Sasi, Deon justru tidak bisa mengontrol dirinya dengan baik. Sehingga membuat kekacauan yang berakibat Sasi jadi mengetahui rahasia besar mengenai dirinya yang selama ini berhasil dia tutupi dari siapapun, kecuali orang-orang terdekatnya.
Setelah pemberian salak yang secara impulsif Sasi lakukan, setelah dirasa tenang Tyo pun bergegas memberikan obat kepada Deon agar bisa merasa jauh lebih baik, dan juga bisa mengontrol tubuhnya untuk tidak melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya. Memang setelah dapat diagnosa dari dokter, Deon lantas mengikuti serangkaian pengobatan untuk penyakit mentalnya itu. Dari psikoterapi dalam jangka yang panjang, hipnoterapi, hingga mengkonsumsi obat antidepresan, antipsikotik, ataupun obat penenang untuk membantunya selama ini.
Entah kenapa, Sasi merasa sedih sekali setelah mengetahui fakta mengenai penyakit Deon. Sasi tidak bisa membayangkan betapa susah, dan menderitanya Deon selama ini. Dari pekerjaannya sebagai publik figur, Deon dituntut menjadi sosok yang sempurna di depan banyak orang. Namun sebagai manusia pada umumnya, Deon harus berusaha keras untuk terlihat normal seperti yang lainnya. Jika salah sedikit, semua hal yang dibangun oleh Deon selama ini bisa saja hancur dalam sekejap.
"Deon, sekarang aku harus gimana?" rintih Sasi seperti kehilangan arah.
Namun secara tiba-tiba, terpikirkan oleh Sasi untuk membantu Deon dalam mengatasi penyakitnya itu. Apapun akan Sasi lakukan, selama itu baik untuk Deon. Tapi Sasi bimbang, langkah pertama apa yang harus Sasi lakukan untuk membantu Deon?
Dengan cekatan Sasi mengeluarkan handphonenya dari slingbag, lalu membuka laman pencarian. Sasi mencari tahu apapun yang berkaitan dengan penyakit Deon dengan serius, dan kemudian mencatat hal-hal penting di dalam otaknya yang sekiranya bisa membantu Deon dengan baik nantinya.
Sasi juga sudah meminta ijin kepada Tyo secara langsung tadi sebelum dia pergi untuk kembali ke tokonya, untuk diperbolehkan menghubungi lelaki itu suatu-waktu jika ada hal yang penting yang perlu Sasi bahas, atau tanyakan mengenai kondisi Deon kedepannya.
Tyo pun merespon dengan baik niat Sasi tersebut, Tyo bersyukur ada orang yang tulus seperti Sasi yang masih mau membantu Deon dengan ikhlas, padahal Sasi pernah disakiti oleh Deon sebelumnya, walaupun itu tidak disengaja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Cinta Salah Tag di Lovestagram
FanfictionKetika kehidupan sang idola para wanita yang selama ini dikenal, ternyata sangat berbanding terbalik dari kehidupan aslinya. Banyak hal yang perlu dipertaruhkan, banyak juga kesalahpahaman yang satu-persatu harus diluruskan. Bingung diantara dua pil...