25. Deep Talk

22 3 0
                                    


it's over, finally
you free

"Terima kasih Tante, Om, Arjaa" ucap Nadine turun dari mobil. "Sama-sama Nadine. Kapan-kapan mampir ke rumah Arja yaa"

"Iya Tante" balas Nadine tersenyum ramah dan menunggu hingga mobil mereka pergi

Sesampai di rumah kakek Arja. Mereka semua mengambil barang-barang Clara dan dimasukkan ke kamar tamu. "Kamu bakal tinggal disini selamanya?" tanya Clara selesai menaruh semua barangnya

"Gak tau" balasnya menggeleng. "Kenapa? Kamu akan tinggal disini selamanya?" sahut Charles membersihkan tangannya yang terkena debu

"Aku senang banget dong bakal tinggal satu rumah dengan anakku... Mau selamanya mau tidak yang penting aku bertemu Arja"

Charles mengepalkan tangannya kesal, "Kamu sudah memilih pergi. Kenapa baru sekarang baliknya? Apa kamu menyesal huhh?"

"Kalau mau dibilang menyesal ya bisa jugaa, tapi aku tidak menyesal sepenuhnya" teriak Clara

"Sekarang kamu yang ditinggal kan. Makan tuh karma" ledek Charles. Arja hanya diam mendengarkan adu debat kedua orang tuanya yang sangat kekanakan

"Ya kalo aku tidak begitu. Dia akan merebut posisimu yang telah kamu bangun sendiri. Makanya aku lebih memilih pasrah dan ditinggal olehnya daripada dia merebut posisi yang kamu impikan!" teriaknya membuat Charles terkejut

"Cie" gumam Arja sembari memakan popcorn menonton mereka adu mulut. "Apa kamu menyukainya?"

"Iya! Aku pernah menyukainya karena dia baik sekali, tetapi aku tidak suka sifat dia yang serakahhh"

"Jadi... Kamu dari pertama tidak pernah menyukaiku?"

"Huh?! Pertanyaanmu aneh jugaa. Kalau aku tidak menyukaimu, ngapain aku terima lamaranmu. Apa kamu lupa momen-momen disaat kita masih remaja sebelum kamu memprioritaskan pekerjaanmu?!"

"Apa sekarang kamu masih menyukaiku?" tanya Charles gelisah. "Kalau kamu? Apa kamu menyukaiku?"

"AKU MENYUKAIMU! Tapi kamu meninggalkanku demi selingkuhanmu itu!"

"YANG MENYEBABKAN AKU MENINGGALKANMU ADALAH KAMU SENDIRI CHARLES! Kenapa kamu tidak peka-peka jadi orang. Jika kamu perhatian kepadaku, sedikittt sajaa. Aku tidak akan pernah ke pria lain" lirihnya sedih menatap kedua mata Charles berlinang-linang

"Kalian saling suka. Kenapa berpisah jika saling suka. Ayah, juga jangan memprioritaskan pekerjaan daripada istrimu. Pekerjaan tidak selalu disisi Ayah daripada pasangan hidup Ayah" sahut Arja

"Mama juga salah. Udah tau masih suka sama Ayah nyari orang lain. Arja tau Mama capek, apalagi sifat Ayah yang keras kepala. Tapi kalo ngomong satu sama lain gak bakal kejadian kayak gini. Intinya komunikasi!" lanjut Arja

"Arja—"

"ARJA TUH CAPEKK! Gak tau disisi mana. Yang bener yang salah juga Arja gak tau! Hidupku capekkk! Setiap hari Arja ke tempat peninggalan kakek, karena satu-satunya memori indah di kepala Arja cuman disitu. Momen Ayah sama Mama saling mencintai, berdansa, mengobrol bersama. Arja masih gak bisa maafin Alan sama keluarganya!" kecam Arja menuju kamarnya

"Aku tidak tau bahwa Arja sangat menderita karena kita" ujar Charles duduk di sofa. "Aku juga" sahut Clara setuju

"Maafin aku Clara. Aku egois, seharusnya aku juga memikirkanmu. Aku terlalu takut jika aku tidak berkuasa kamu akan meninggalkanmu. Kamu tau, dunia kejam karena orang-orang disana lebih mementingkan kekuasaan daripasa cinta" jelas Charles mengeratkan dasinya

ADHIARJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang