1

65 11 4
                                    


   Musim sudah lama berganti. Pada saat itu awan beralih tempat dan memberikan tempat luang untuk matahari memancarkan terik panasnya menyinari ibukota seoul, Korea Selatan.

Tanggal 2 februari, sudah memasuki musim panas dihari ke 12 menempati akhir bulan musim semi yg kini sudah berlalu.

Musim panas bukan menjadi masalah bagi warga seoul. Tetapi menjadi masalah bagi seorang laki-laki tampan berusia 18 tahun yg kini tengah berada didalam mobil seraya menunggu pelayan rumah membuka gerbang pagar. Saat mobil itu masuk dan memasuki bagasi, dengan segera laki-laki itu keluar dari mobilnya dan bergegas masuk kedalam rumah.
.

"Nde, kamsahamnida taera-ssi. Kkk~ maap merepotkanmu"

Didalam rumah besar itu, terlihat seorang wanita yg sudah berkepala tiga tengah berbincang dengan lawan bicaranya didalam telepon. Hingga dipertengahan bicaranya, wanita itu tiba-tiba tersentak dengan bunyi pintu dibuka. Ia pun menoleh

"Oh! Haruto?, kau sudah pulang, nak? " Seru wanita itu pada sosok laki-laki yg baru saja melangkahkan kakinya masuk. Lalu dengan malasnya berbalik menoleh dan menatap wanita itu dengan raut datar.

Wanita yg tak lain adalah ibu dari laki-laki itu, segera menghampiri setelah memutuskan sambungan teleponnya. Dan ditangannya terlihat menggenggam 2 buah surat kesehatan.

" Berhenti meminum obatmu yg kemarin, ya? Mama baru saja mendapatkan obat yg bagus untuk menyembuhkan penyakitmu" Kata ibu laki-laki itu tersenyum lantas menyodorkan surat tersebut seolah-olah tidak akan pupus harapan untuk penyembuhan anak semata wayangnya itu.

Laki-laki bernama lengkap Watanabe Haruto, itu hanya diam tanpa mengambil surat tersebut. Di liriknya sebentar surat ditangan ibunya itu kemudian beralih menatap datar sangat ibu.

"Ma.. " Kata haruto membuat ibunya replek mengangkat kedua alisnya merespon

"Ya?"

"Berhentilah membebani pikiranmu dengan hal ini. Aku baik-baik saja, aku masih bisa hidup layaknya orang yg sehat"

Mendengar itu lantas sangat ibu meresponnya tak suka.

"Kenapa? Mama lakukan ini demi kamu, nak. Mama tak ingin kedepannya nanti kau tak akan merasa cukup bahagia"

"Bahagia atau tidak, itu aku yg menjalani. Jadi tolong berhentilah" Haruto berbalik, berjalan meninggalkan sang ibu yg baru saja ingin membuka mulut menentang ucapannya.

Tbc_
Jangan lupa vote😊

sweet hour -harukyu-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang