Jan lupa vote, oke?
________________________________
DING DONG!
Suara instrumental khas sekolah hae-wan high School begitu menggema di seluruh penjuru sekolah menandakan pelajaran pertama akan segera dimulai.
Seluruh murid-murid hae-wan terlihat bergegas memasuki ruang kelas dan duduk di bangku masing-masing. Begitupun dengan kelas A-3
Disaat murid-murid A-3 sudah duduk dengan rapi, seorang pak guru pun melangkah masuk.
"Selamat pagi kang-ssaem!" Sapa serentak seluruh murid A-3. Kang ssaem pun berhenti didepan meja beliau dan tersenyum
" Nde, pagi. Untuk pelajaran pertama kalian isi dengan mengulang pelajaran kemarin, arraseo?. Saya tidak bisa mengajar hari ini, karena ada rapat dewan guru"
Semua murid mengangguk paham bahkan ada yg diam-diam ber-yes ria.
Kang ssaem menatap masing-masing muridnya kemudian matanya tertuju langsung kearah salah seorang siswa yg duduk paling belakang tengah menunduk seperti sedang memakan sesuatu dibawah meja.
"Ya! Kim junkyu! " Tegur kang ssaem seraya menunjuk laki-laki itu dengan gulungan kertas putih.
Yg ditegur itu pun lantas terkejut. Segera ia menyembunyikan snacknya ke dalam laci meja. Dan mendongak menatap kang ssaem gugup. Semua tatapan murid langsung tertuju kearahnya.
"Kau ingin minta saya beberapa kali untuk menegurmu, hm? Perlu saya membawamu keruang Bp? " Tawar kang ssaem.
Laki-laki itu menggeleng gelagapan. "J-jangan ssaem!"
Kang ssaem menggeleng-geleng heran, lalu beralih menatap semua muridnya. "Kebetulan hari ini, di kelas kalian ada kedatangan murid baru pindahan dari yongdam art school"
WOAAAHHH!!!!!
sorak sebagian murid, namun terlebih nya lagi dari kalangan siswi-siswi. Bagi mereka, murid dari sekolah elit pastilah kebanyakan cakep-cakep. Mereka pun mulai saling berdebat tentang siapa murid itu apakah laki-laki atau perempuan.
"Ya, silahkan masuk" Ucap kang ssaem pada seseorang yg sudah berdiri didepan pintu kelas.
Watanabe haruto pun melangkahkan kakinya masuk, tepat disaat itu juga terdengar bisikkan heboh dari kaum hawa.
"Ommo! Tampan sekali~!"
"Kyaaaa!oppa!"
"Apa dia berasal dari jepang?"
"Wajahnya seperti dari Jepang"
"Ganteng banget, heuheuheu~"Itulah bisikan-bisikan heboh yg dilontarkan untuk haruto. Sampai kedua kaki haruto dan menghadap mereka pun sama sekali bisikan-bisikan heboh mereka belum mereda.
"Yaa~!! " Tegur kang ssaem sambil memukul meja memakai gulungan kertas yg masih setia ia genggam tersebut. Memberi perintah agar semua diam.
"Kalian ini seperti tidak pernah melihat siswa baru saja" Kata kang ssaem heran, seolah-olah memancing salah seorang siswi memberi alasannya.
"Tampan banget, ssaem. Kalah jauh sama laki-laki disini" Singgungan salah seorang siswi tersebut berhasil mengundang sorakkan ketidak terimanya kaum adam.
Buku-buku kang ssaem meredakan sorakkan tersebut.
"Sst! Sudah cukup-cukup. Pening kepala saya. Oke, jangan buang-buang waktu" Kang ssaem pun menatap haruto dan mempersilahkan memperkenalkan diri.
Haruto meresponnya dengan diam, ia pun menatap seluruh murid-murid yg akan menjadi teman barunya itu. Teman baru? Entahlah..
Aku tidak tahu apakah aku harus melakukan hal yg sama seperti aku memperkenalkan diri di sekolahku sebelumnya?. Mama menyuruhku untuk tersenyum. Tapi bagiku itu sulit. Walaupun mama sering mengatakan jika dunia ini butuh senyuman. Senyuman yg melambangkan manis.
Manis? Seperti apa manis itu?
Jika aku saja tidak pernah merasakan rasa manis. Bolehkah aku tunjukan tanpa rasa kesemua orang?.
KAMU SEDANG MEMBACA
sweet hour -harukyu-
Teen Fictionwatanabe haruto, Laki-laki tampan yg mengidap penyakit D-N2 harus hidup tanpa mengenal rasa. namun ia dapat merasakan rasa jika ia bertemu dengan seseorang yg memiliki penyembuh F-12. siapakah seseorang itu? akankah haruto dapat bertemu?