23 (haap)

120 11 0
                                    

Hay hay hay,,,,,,

welcome back to my wattpad 😘😘😘😘

.

.

.

.

.

.

.

Setelah membaca pesan dari surya, meta langsung pergi ke lemari untuk berganti pakaian. Padahal apa yang digunakan meta itu sudah sangat pantas dibawa keluar, yang dikenakan meta itu padahal baju kaos, celana training (itu kan sudah sopan maksudnya). Meta merasa dia harus terlihat rapi saat bertemu dengan surya hari ini. Saat meta memilah baju, dia berfikir lagi untuk apa dia repot repot berganti pakaian hanya untuk bertemu dengan surya, dan mereka hanya bertemu di sebuah taman dekat komplek. 

"aahh sudahlah, gue udah capek capek nyari baju masa ia ganti lagi" monolog meta

Meta pergi keluar rumah dengan cara mengendap endap dari maminya. Maminya itu sedang menonton tv dengan papi off, biasalah mereka sambil pacaran setelah ditinggal kerja oleh papi, jadi mereka berdua tak sadar bahwa meta keluar rumah.

Meta berjalan menuju taman dekat komplek dengan wajah yang berseri, entah apa yang ia fikirkan. Sepanjang jalan senyumnya tak pernah pudar, mungkin karena ia juga merindukan surya. Tak selang beberapa menit ia tepis pemikiran itu, apakah surya juga merindukannya atau tidak, ia tepis lagi pemikiran itu sehingga ia jadi bingung ada apa dengannya sebenarnya. Pokoknya yang terpenting saat ini adalah ia bisa melihat wajah surya dibawah sinar rembulan karena malam ini adalah bulan purnama.

Tak sulit mencari surya di taman, karena hari sudah malam tak mungkin ada orang yang akan bermain sekarang. Ia lihat ada seorang anak laki laki yang duduk diayunan dengan jaket warna hitam yang ia yakini itu adalah surya.

"Ddoorrrrr" meta mengejutkannya

"heeeyyy" kaget surya yang dikejutkan dari belakang

Haaaapp, surya tanpa sadar langsung memeluk meta dengan sangat erat. Surya salurkan rasa rindunya selama ini dengan memeluk tubuh meta hingga badan meta susah bernafas. Entah apa yang membuat surya begitu berlebihan terhadap meta, padahal kan mereka bisa bertemu disekolah dan mereka setiap hari bertemu apalagi mereka itu satu kelas.

Eeiittss jangan salah, perasaan yang di rasakan oleh surya sangat berbeda sebelum orang tuanya ada masalah dengan orang tua meta yang notabennya adalah momy gulf dan mami gun. Apa karena ruang pertemuan mereka dibatasi sehingga itu yang membuat gelora surya jadi menggelora.

"heyyy udah dong, gue susah napas nih" meta bersaha melepaskan pelukan surya

"gak mau, biarin gini dulu taa, aku rindu" saat ini surya memilih untuk jujur

"rindu sih rindu, kalo gue mati karna kurang oksigen gimana? meta sambil menyembunyikan senyum simpul

Akhirnya surya lepaskan pelukannya dan  sekarang duduk di ayunan yang bersebelahan. Tak ada satupun diantara mereka yang berbicara, hanya saling mencuri tatap saja karena malu. Surya menatap wajah meta, saat meta menoleh, surya memalingkan wajahnya pura pura melihat kearah lain, gitu aja terosss.

Surya sebenarnya sudah memikirkan hal ini sedari lama, hanya saja surya tak ada keberanian untuk jujur. Karena dari awal meta mengatakan bahwa dia adalah cowok tulen, sehingga itu yang membuat surya ragu. Diingat dari nasehat mike dan gun saat berkunjung kerumah, surya mantapkan perasaannya, terserah bagaimana nanti tanggapan meta terhadapnya.

"bro, kalau boleh gue kasi saran, mending lo jujur sam perasaan lo ke dia. terserah bagaimana nanti tanggapan dia ke elo, daripada perasaan lo tersiksa begini. trus, setelah gue pilah pilah dari curhatan lo tentang dia, menurut gue dia juga ada perasaan sedikit untuk lo, cuman dia gak yakin sama perasaannya dan masih yakin bahwa dia laki lalki tulen. gak ada ruginya juga setelah lo jujur ke dia, kalo dia nolak dan masih kekeh sama peniriannya, lo bisa balik ke jakarta sama kita toh rumah sama apartemen lo masih kan. Intinya jangan sampai menyesal karena lo lebih memendam ini semua, kasian di elo nya juga sur" tutur mike yang tiba tiba sangat bijak ke surya

MAKE ME HAPPYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang