II

16 0 0
                                    

Matahari terbit malu-malu hari ini. Enggan menunjukkan wajah benderang nya.

Jam menunjukkan pukul tujuh pagi. Kedua insan yang masih bergelung di bawah selimut terlihat bergerak. Sasuke membuka matanya. Merasakan lengannya terbebani ia pun menoleh dan mendapati mentari nya tengah memeluk nya dan menjadikan lengannya sebagai bantal.

"Good morning my yellow angel"

"Morning my dark angel"

"Kau sudah bangun rupanya" Sasuke mengecup dahi Naruto lembut. " Bagaimana tidurmu, mimpi indah ?"

"Hmm, aku mimpi aneh" Jawab Naruto dengan mata yg masih terpejam. Rupanya ia enggan membuka matanya. Tahu saja dia belum mendapat vitamin M nya.

"Aneh ?" Sasuke bertanya bingung.

"Hm." Virus mantra Sasuke memang suka menulari Naruto di pagi hari.

"Aneh seperti apa, boleh aku mendengar mimpimu ?" Sasuke bertanya seraya mengelus pipi tan kesayangannya.

"Aku bermimpi.... sedang berkumpul dengan banyak orang di atap sebuah gedung, entah itu gedung apa, tapi sepertinya gedung sekolahan. Tapi aneh nya, mereka semua sepertinya lebih tua dariku. Tapi mereka mengenalku, mereka juga memanggil namaku." Naruto bercerita dengan raut muka bertanya-tanya.

Sasuke teringat masa lalunya bersama Naruto dan teman-temannya dulu. Jantung Sasuke sedikit terlonjak mendengar cerita singkat itu, masih belum terima.

"Masih berlanjut atau hanya sampai disitu ?" Sasuke memancing cerita yang lebih panjang, penasaran dengan kelanjutan mimpi Naruto.

Naruto membuka matanya dan menatap Sasuke. "Masih ada, ada seseorang berambut merah yang mengajak seseorang berambut panjang untuk menjadi kekasihnya. Lalu ada seseorang lagi yang menyatakan cintanya padaku, tapi aku tidak bisa melihat wajahnya, mataku buram ketika melihat wajah orang itu. Aneh sekali."

"Apa disana masih ada orang lain lagi ?" Sasuke mencoba mencari detail mimpi Naruto.

"Ada dua orang lagi, yang satu rambutnya di kucir seperti nanas, yang satunya lagi berambut coklat dan ada tanda seperti taring di kedua pipinya."

Sasuke terdiam. Aneh sekali Naruto memimpikan masa-masa mereka masih sekolah dulu.

"Sasuke..."

Pikiran Sasuke berada tidak pada tempatnya saat ini. Mengingat masa-masa indah bersama belahan hatinya dulu.

"Sasuke...kenapa kau diam ?" Naruto mengibaskan tangannya di depan wajah Sasuke and no respons.

"Suke...kau kenapa ?" Naruto menyentuh pundak Sasuke pelan, dan itu membuat Sasuke tersadar dan kembali ke masa sekarang.

"Ya ?!" Sasuke seperti orang bodoh saat ini. Lihat saja ekspresi nya, lucu sekali.

"Kau terlihat bodoh dengan ekspresi mu saat ini, mau ku fotokan ?" Sasuke langsung menutup mulutnya dan mengejapkan matanya berkali-kali.

"Anak kecil sudah belajar menggoda orang dewasa." Sasuke mencoba menutupi raut bodohnya.

"For your information, i am an adult." Naruto tidak suka di katai sebagai anak kecil.

"Kau ini masih anak-anak. Lihat saja tubuhmu, kecil begini." Sanggah Sasuke dengan mengangkat pergelangan tangan Naruto.

Naruto tak terima, dalam hati ia berkata 'lihat saja nanti, habis kau Sasuke'. Dan senyum evil ia tunjukkan.

"Kenapa kau senyum-senyum."

"Nothing."

"Cepat bangun dan mandi." Perintah Sasuke.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 15 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Because My Heart is You S2Where stories live. Discover now