#3

1 0 0
                                    


"Jeon Jungkook, sarapan mu sudah siap" teriak Nana dari dapur sembari melepaskan apronnya. Tetapi tidak ada jawaban sama sekali biasanya Jungkook akan menungguinya memasak, entah sambil memainkan smartphonenya atau sekedar memandangi Nana memasak.

"Kemana dia? Apa masih tidur?" Nana bejalan kearah kamar Jungkook berniat untuk mengetuk pintunya sebelum si pemilik kamar tiba-tiba membuka pintu dengan mengeringkan rambutnya yg masih basah. Nana terdiam ditempatnya terkejut, begitu pula dengan Jungkook yang tidak tahun bahwa Nana ada di depan pintu kamarnya.

"Ada apa?"  Tanya Jungkook. Aroma shampoo milik Jungkook menguar memenuhi Indra penciuman Nana, wangi yang lembut. Jungkook sekali.

"Aku memanggilmu tapi kau tak menyahut"  ucap Nana lalu berjalan kearah meja makan.

"Kau merindukan ku Yaa" ucap Jungkook jahil

"Berhenti bicara omong kosong, cepat makan"

"Jadi ini pertama kalinya kita sarapan bersama ya? " Nana menganggukkan kepalanya

" Wah jadi begini rasanya bahagia" satu suapan masuk kedalam mulut Jungkook

" Maksudmu?"

" Pagi-pagi bau masakan sudah tercium dari dapur, kemudian ada seseorang yg menghampiriku karena aku tidak menyahuti panggilannya, Dan sekarang aku sedang makan bersama dengannya. Bukankah ini seperti adegan bahagia di dalam drama romatis? "

" Sepertinya ketika mandi tadi otakmu hanyut terbawa air ya? Berhenti bicara dan habiskan sarapan mu"

" Iya-iya, nanti berangkat bersama ya?"

"Aku masih pacar Jimin jika kau lupa"

"Kalau gitu putuskan"

"Bagaimana jika bercerai saja dengan mu"

"Kau ini. Ayolah, aku jamin tidak akan ada yang melihat"

"Aku akan naik bus"

"Bagaimana kalau kita berdua naik bus, duduk berdampingan di bus, sambil bergandengan tangan Dan mendengarkan musik dari headset yang sama"

"kau harus berhenti menonton drama Jeon, otakmu itu sudah tercemari. Aku akan naik bus Dan kau tetap dengan Mobil mu"

" oke, tidak hari ini. Tapi kapan-kapan ya"

" Iya, terserahmu saja"

"hey, Jeon Nana"  sontak Nana menoleh. Siapa lagi yang berani mengganti marganya kalau bukan Jeon jungkook. Yah, marganya kan memang sudah berganti.

" Jangan memanggilku begitu. Ini bukan dirumah"  Nana mendecak sebal, saat ini mereka sudah dilingkungan sekolah dan Jungkook malah memanggilnya begitu apa maksudnya?!

"Iya-iya, ini handphone mu tertinggal diatas meja" Jungkook menyerahkan handphone Nana kepada pemiliknya.

"Oh, terimakasih"

"Kau masih memakai lockscreen itu" tunjuk Jungkook ketika layar handphone Nana menyala Dan menunjukkan foto Nana Dan juga park Jimin.

"Dia kan pacar ku"

"Tapi aku kan suami mu" Nana hanya memutar bola matanya, lagi-lagi Jungkook seperti ini. 'ada apa sih dengan dirinya?'

"Iya nanti ku ganti"

"Fotoku?" Tanya Jungkook dengan mata bulat berbinarnya.

"Foto jey" jey adalah nama anjing milik Nana yg ia tinggalkan dirumah orang tuanya, karena sekarang ia tinggal bersama Jungkook.

"Kau ini, ya sudah kalau begitu. Aku ke kelas duluan ya, belajar yang benar" tangan hangat Jungkook mengusap pelan puncak kepala Nana, kemudian bejalan mendahuluinya.  Nana terkejut bukan main,tanpa ia sadari ternyata wajahnya semerah tomat saat ini.

'memangnya ada teman yang mengusap kepala sambil tersenyum seperti itu'

Hari ini Nana pergi kekantin sendirian, biasanya dia bersama Jimin, tapi entah mengapa hari ini Jimin seperti menghindarinya. Ketika Nana tiba dikelas ternyata Jimin belum datang biasanya Jimin sudah ada dikelas, atau paling tidak berbarengan dengan Nana ketika datang.

Tapi hari ini Jimin bahkan hampir telat, bukan Jimin sekali. Pun ketika jimin datang Nana sudah memasang senyum manisnya untuk Jimin, tapi ketika mata mereka bertemu Jimin langsung mengalihkan pandangannya dan langsung duduk dikursinya.
'kenapa Jimin seperti itu? Apa aku berbuat Salah?'

"Park Jiminie" Nana memanggil Jimin sambil melambaikan tangannya begitu ia melihat Jimin memasuki area kantin bersama temannya yang lain. Jimin menoleh kearahnya, tapi kemudian ia berpaling begitu saja Dan melanjutkan percakapan asik dengan temannya.

'wah dia benar-benar mengabaikan aku ya? Aku Salah apa sih?' Tiba-tiba saja sudah ada seseorang yang duduk dihadapannya.

"Kau disini?"

"Berhenti menanyakan Hal yang tidak berguna Jeon Jungkook"

"Iya, maaf. Kenapa kau sendiri? tidak bersama pacarmu yang pendek itu" Jungkook menyeruput es teh sembari menunjuk Jimin yang sedang duduk bersama temannya itu dengan mulutnya.

" Kurasa dia marah kepadaku"

" KauㅡKau bahkan tidak memarahiku ketika menyebutnya pendek"

" Ya dia kan memang pendek"

" wah ini pasti masalah yang sangat serius, sampai-sampai kau membiarkan aku mengejeknya"

" Tidak" Nana mengalihkan pandangannya pada Jimin yang sedang asik mengobrol, seperti tidak ada beban sama sekali

"Aku bahkan tidak tahu apa yang salah sampai-sampai dia menghindari ku" lanjut Nana

"Tuh kan, apa ku bilang. Kau itu putus saja dengan pacar mu itu. Kau kan sudah punya aku yang Tampan, tinggi Dan pengertian ini" ucap Jungkook sambil memukul-mukul pelan dadanya.

" Kau ini memang tidak pernah membantu ya" Nana beranjak dari duduknya.

" Aku mau kekelas, ayo bersama"

"Hah?"

"Mau tidak?"

"Eh iya ayo"

'wah ini sebuah kemajuan kan?'

Sepertinya Jungkook akan tersenyum sepanjang hari ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FELICITY || Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang